Berdoa itu Ibadah, Namun Bagaimana Jika Doa Tidak Dikabulkan Allah? Gus Baha: Nabi Juga Pernah Begitu

9 Desember 2021, 11:45 WIB
Berdoa itu Ibadah, Namun Bagaimana Jika Doa Tidak Dikabulkan Allah? Gus Baha: Nabi Juga Pernah Begitu /*/Mantrasukabumi.com/YouTube/Ngaji Gus Baha

 

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha dalam satu ceramahnya menjelaskan tentang doa yang tidak dikabulkan Allah.

Menurut Gus Baha ketika doa tidak dikabulkan, tetaplah bersyukur karena Nabi juga tidak selalu dikabulkan saat berdoa.

Kemudian kata Gus Baha, Nabi saat berdoa kepada Allah SWT agar Wahsyi diberi laknat oleh-Nya, namun apa yang terjadi, Wahsyi malah masuk Islam.

Baca Juga: Anak Harus Utamakan Urusan Ibu daripada Kepentingan Pribadi, Gus Baha: Kita Tidak Pernah Sempurna

Tauhid yang diajarkan Nabi melalui akal itu kalian tanamkan, karena itu yang menyelamatkan mu di akhirat nanti.

"Makanya seandainya Nabi punya (mukjizat) tongkat, saya tidak suka." ucap Gus Baha sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Santri Gayeng pada Kamis, 9 Desember 2021.

Karena kata Gus Baha nanti umatnya dituntut untuk punya tongkat juga seperti Nabi mereka.

Makanya kata Gus Baha, gojlokan Sayyidina Umar ketika kanjeng Nabi meninggal, kata Sayyidina Umar: "kamu sungguh hebat, tidak seperti Nabi Musa yang membawa tongkat, ketika membawa tongkat, engkau akan mempersulit umatmu karena kemana-mana harus membawa tongkat." begitu Nabi Umar memuji-muji Nabi.

"Dan itu nyata, saya sangat merasakan itu, ini kisah nyata", kata Gus Baha.

Lalu Gus Baha mengatakan bahwa ada seorang anekdot, dan memang sebenarnya itu anekdot tapi itu mengganggu, sama-sama mengganggu.

"Katanya Muhammad itu kekasih tuhan, tapi kenapa dia kalah di perang Uhud?"

"Kalau betul dia kekasih-Nya, kenapa dia dibuat kalah?"

Kata Gus Baha memang kanjeng Nabi di perang Uhud itu kalah.

"Masa kekasihnya sendiri dibuat kalah."

Lalu Gus Baha mengatakan bahwa kata umat Islam, agak menyebalkan memang, "memang begitulah watak Tuhan, melihat anaknya di salib saja dia biarkan."

"Artinya itu masuk akal, kalau sama-sama janggal, logika ini juga janggal, karena membiarkan anak-Nya (Yesus) disalib, kalau begitu kan repot, maka skornya jadi 1-1." jelas Gus Baha.

Jadi itulah pentingnya akal, artinya kalau anda janggal, Muhammad kekasih-Nya diberi kekalahan.

Mestinya orang Kristen pun janggal ketika Isa yang katanya anak Tuhan di salib, dibiarkan begitu saja oleh bapaknya, "jadi bapak kok gak peduli."

"Sama-sama janggal." tutur Gus Baha.

Baca Juga: Jika Ada Orang yang Fitnah, Biarkan atau Lawan? Gus Baha Berikan Cara Terbaik Menyikapinya

Kemudian pada akhirnya kita bisa menjawab demikian karena kita punya akal, dan sekarang umat Nabi khusyuk-khusyuk , sekaligus bodoh.

"Cari uang tidak bisa, mencari hujjah pun tidak bisa, ingat itu, jadi keramat akal itu akan selalu ada hingga hari kiamat." kata Gus Baha.

Itu pula yang dipakai para ulama untuk mempertahankan Islam hingga hari kiamat kelak.

Makanya kata Gus Baha Sayyidina Ali berkata, "saya sangat rindu pada Ummalullah (karyawan-karyawan Allah)".

Siapa itu karyawan Allah?

"Mereka itu yang menanamkan hujjah Allah, dan mereka tidak mati sebelum teori hujjah Allah ditanamkan sama Amtsalihi (yang sepadan dengan mereka)." jelas Gus Baha.

Dalam hal ini menurut ulama.

"Saya pernah ngaji kitab al-Syifa fi Ta'rifi Huquqil Musthafa, sekarang saya tanya, ketika anda terlalu khusyuk seperti Nabi Isa misalnya." ungkap Gus Baha.

Oleh karena itu, Gus Baha mengatakan bahwa Nabi Isa terlalu khusyuk, tidak pernah salah, terlalu sempurna, ternyata dikultuskan kebablasan sebagai Tuhan atau anak Tuhan.

Karena Isa tidak punya anak dan tidak punya Istri juga tidak pernah salah.

"Sedangkan kanjeng Nabi punya banyak istri, punya anak, dan doanya tidak selalu dikabulkan," ungkap Gus Baha.

Gus Baha mengatakan bahwa beliau cinta mati padanya, karena tampak sisi kehambaannya.

oleh sebab itu nanti di akhirat, Nabi Muhammad gak digojlok sebagaimana Nabi Isa, karena beliau punya poin-poin yang jelas beda dengan Tuhan.

"Muhammad tidak mungkin dikira Tuhan, karena punya anak istri, sedangkan Isa gara-gara tidak punya anak istri, jadi salah dikira sebagai Tuhan." terang Gis Baha.

Makanya Nabi Isa digojlok oleh Allah: "wahai Isa apakah kamu mengajak mereka untuk menyembahmu?"

Nabi Isa pun membantah dengan keras.

"Nabi Muhammad tidak mungkin digojlok begitu oleh Allah, karena beliau punya perilaku yang jelas bukan karakter Tuhan, yakni menikah dan punya anak." ucap Gus Baha.

Artinya tingkat mukholafah lil hawadis-nya lebih jelas.

Tapi sekarang umat Nabi malah menyukai orang yang khusyuk, hanya karena sikapnya yang tidak menyebalkan, dan itu salah.

Justru kelebihan Nabi adalah mempunyai anak istri, dan itu membuatnya semakin jauh dari dianggap Tuhan.

Berhubung Isa tidak punya Istri dan berhati lembut, itu membuat dia jadi dikira Tuhan.

Akibatnya kelak dia akan ditanya:

Baca Juga: Rois Syuriah PBNU Gus Baha: KH Said Aqil Siraj Pintar karena Sering Makan Berkat dari Ayahnya

"Apa kamu sendiri yang membuat mereka menyembahmu?" Nabi Isa pun bingung.

"Bukan ya Allah," akhirnya Nabi Isa kalau bukan Nabi berbicara sambil sinis.

"Seandainya itu benar, engkau pasti tahu, karena engkau adalah Tuhan."

Tapi apapun itu, Nabi Muhammad tidak sampai digojlok begitu oleh Allah, sebab sekultus-kultusnya umatnya pada Nabi, tidak pernah menganggapnya tuhan.

Bahkan umat Nabi di seluruh dunia justru menyematkan sifat, "bahwa Muhhamad benar-benar punya sisi kemanusiaan".

Makanya kata Gus Baha, kalau kamu berdo'a tapi tidak dikabul, tetaplah bersyukur.

Justru itu membuatmu terlihat sebagai hamba, kalau terkabul ya syukur, kalau tidak pun tidak masalah.

Misalnya terkabul, "alhamdulillah ya Allah engkau kabulkan."

Tapi jika tidak, "alhamdulillah jelas diriku bukan Tuhan".

Makanya Nabi berdoa supaya Abu Thalib masuk Islam, tidak Allah kabulkan.

Nabi berdoa agar Wahsyi diberi laknat oleh Allah, yang terjadi justru Wahsyi masuk Islam.

Tapi Nabi tetap senang, karena dia tawakal dengan keputusannya tersebut.

Itulah penjelasan Gus Baha mengenai doa yang tidak dikabulkan Allah, maka tetaplah bersyukur karena Nabi Muhammad juga berdoa tidak selalu Allah kabulkan.***

Editor: Ina Herlina

Tags

Terkini

Terpopuler