Jika Tak Ingin Dipermalukan Allah Kata Gus Baha, Baca Doa Ini di Akhir Sholat Niscaya Kejelekan Disembunyikan

9 Desember 2021, 21:35 WIB
Gus Baha jelaskan 1 amalan yang bisa membuat masalah berat terasa ringan. /Instagram/@kajiangusbaha

MANTRA SUKABUMI - Ulama ahli tafsir KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha memberikan doa agar tidak dipermalukan Allah SWT kelak.

Menurut Gus Baha, dengan membaca doa tersebut pada akhir sholat, Allah tidak akan memperlihatkan kejelekan-kejelekan atau amal buruk yang telah dilakukan.

Gus Baha menegaskan Allah akan menyembunyikan kejelekan dan amal buruk yang dilakukan seseorang jika istiqomah mengamalkan doa tersebut.

Baca Juga: Berkat Satu Amalan Umat Akhir Zaman Lebih Baik dari Malaikat, ini Penjelasan Gus Baha

Ijazah doa tersebut lanjut Gus Baha, bersumber dari sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang bisa diamalkan setiap selesai sholat.

Hal tersebut disampaikan Gus Baha dalam sebuah pengajian yang diunggah kanal YouTube Santri Official pada 26 November 2021 lalu.

"Siapa saja yang tidak ingin Allah menghentikannya karena keburukan amalnya, dan tidak ingin Allah menampakkan catatan amal buruknya," ujar Gus Baha.

"Jadi, orang yang tidak ingin dipermalukan Allah di depan umum, untuk membaca buku-buku kejelekannya dia, jadi tidak dipertontonkan kejelekannya, maka hendaknya dia berdoa dengan doa ini di setiap akhir sholatnya," sambung Gus Baha.

Gus Baha menjelaskan jika dirinya pernah mengajarkan doa tersebut kepada para santrinya, meski dengan redaksi bacaan yang berbeda.

"Kalau riwayat ini begini, tapi sama dengan yang pernah saya ajarkan ke kalian," kata salah satu murid kesayangan Mbah Maimoen Zubair tersebut.

Adapun doa yang dibaca akhir sholat agar tidka dipermalukan dengan diperlihatkan amal buruk dan kejelekan tersebut adalah:

اللَّهُمَّ إِنَّ مَغْفِرَتَكَ أرْجى مِنْ عَمَلي وَإِنَّ رَحْمَتَكَ أوْسَعُ مِنْ ذَنْبِي ، اللَّهُمَّ إنْ كانَ ذَنْبي عِنْدَكَ عَظِيما فَعَفوُكَ أعْظَمُ مِنْ ذَنْبِي ، اللَّهُمَّ إنْ لَمْ أكُنْ أهْلاً أنْ تَرْحَمَني فَرَحْمَتُكَ أهْلٌ أنْ تَبْلُغَني وَتَسَعَني لاَنَّها وَسِعَتْ كُلَّ شَيٍ بِرَحْمتِكَ يا أرْحَمَ الرّاحِمينَ

"Sesungguhnya ampunan-Mu lebih bisa diharapkan dibanding amal-amalku, jadi kita berharap rahmat Allah itu karena luasnya rahmat-Nya bukan melulu mengandalkan amal," terang Gus Baha.

Menurut Gus Baha, salah satu makna dari doa tersebut yakni jumlah ampunan Allah tidak terbatas sehingga layak menjadi harapan.

Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Hikmah Dibalik Kemiskinan: Allah Masukan Surga karena Miskinmu

"Dan sesungguhnya Rahmat-Mu lebih luas dibanding dosa-dosaku, ya Allah jika saya tidak layak untuk sampai ke rahmat-Mu, naka rahmat-Mu layak untuk sampai kepadaku," beber Gus Baha melanjutkan arti doa tersebut.

Putra Kyai Nursalim Rembang itu lantas meminta agar para santri dan jamaah serta para muhibbin untuk membaca doa hanya sekedarnya saja.

"Imannya dijaga, doa itu sesekali saja, kita mendapat rahmat Allah sejak sebelum kita berdoa, mendapat rasa aman dari Allah juga sebelum berdoa," jelas Gus Baha.

Sebab tutur Gus Baha, manusia sebenarnya telah mendapat fasilitas tauhid juga sebelum mengaji.

Rais Syuriah Pengurus Besae Nahdhatul Ulama itu menegaskan jika hal tersebut menunjukkan bahwa semua ini berasal dari Allah.

"Sekarang saya tanya kalian baik-baik, dengarkan, saya sejak kecil kan hidup, umumnya anak kecil itu mainan nekeran, kadang cari burung, cari ayam, pokoknya bahagia," beber Gus Baha.

"Bahagia sekali menjadi anak kecil, main apa saja senang, padahal saat itu belum mengenal Allah dan tidak berdoa diberi kebahagiaan,"

"Saat sudah tua, mau senang saja repot sekali, harus punya uang, punya istri yang salehah, harus punya tetangga yang baik, banyak omong, saat belum apa-apa saja kamu bisa bahagia," tambah Gus Baha.

Karena itulah jelas pendakwah yang memiliki ciri khas mengenakan kemeja putih dan peci hitam itu bahagia merupakan anugerah dari Allah SWT.

"Sekarang ada orang, mohon maaf jadi pelacur di usia 20 tahun, saat jadi pelacur di usia 20 tahun rezeki pertamanya ketika di booking harganya 1 juta, hari kedua di booking lagi harganya 500 ribu, lalu bilang begini kalau aku tidak jadi pelacur mau makan dari mana?," tutur Gus Baha.

Baca Juga: Pilih Ikut Ngaji atau Terus Kerja? Gus Baha: Rasulullah Marah ke Sahabat yang Sebut Celaka pada yang Kerja

"Lho dia hidup 20 tahun sebelum jadi pelacur pun tetep bisa makan, makanya transaksi sekarang itu goblok, makanya jangan mau jadi PNS kalau itu malah membuatmu menjadi kafir,"

"Jangan jadi guru kalau itu malah membuatmu jadi kafir, sejak jadi pedagang malah jadi kafir, bukan kafir dalam arti keluar dari iman, karena itu tadi," tegas Gus Baha.

Sebab kata Gus Baha, sebelum berdagang juga bisa senang, sebelum jadi PNS juga bisa senang, bahkan sebelum jadi guru atau mubaligh juga bisa hidup senang.

"Saat jadi mubaligh, larisnya bulan Mulud, kalau bukan Mulud pikirannya sumpek, itu apa-apaan, rahmat Allah itu sudah ada bahkan sebelum kita minta," pungkas Gus Baha.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler