Isi Kandungan Surat Al Ma'un Menurut Quraish Shihab, Makna Yatim dan Cara Menolongnya: Jangan Beri Biaya

17 Desember 2021, 09:21 WIB
Quraish Shihab. /Youtube Shihab dan Shihab

MANTRA SUKABUMI - Berikut isi kandungan Al Quran surat Al Ma'un menurut pakar tafsir Indonesia Prof Quraish Shihab.

Surat Al Ma'un merupakan surat yang ke 107 dari urutan Al Quran yang di dalamnya menceritakan tentang yatim dan yang lainnya.

Menurut Quraish Shihab ada beberapa riwayat yang menjelaskan terkait sebab turunnya surat itu atau yang dikenal dengan asbabun nuzul.

Baca Juga: Momen Gus Baha Ditolak Quraish Shihab Saat Akan Cium Tangannya: Terkadang Beda Pendapat, Tapi Saling Hormat

Baca Juga: Gus Baha dan Quraish Shihab Ungkap Rasulullah Pernah Marah Besar: Tidak Ada Orang yang Segarang Nabi Muhammad

Quriash Shihab mengatakan diantaranya adalah saat itu ada salah satu tokoh kaum musyrikin yang menyembelih unta lalu dibagi-bagikan kepada temannya.

Saat itulah lanjut Quraish Shihab ada seorang anak yatim yang meminta daging unta tersebut namun malah dihardik dan didorong oleh tokoh musyrikin itu.

"Maka turun surat ini, a ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn, makna secara harfiahnya adalah apakah engkau sudah melihat orang yang mendustakan agama," ujar Quraish Shihab.

"Kalau kamu belum tahu, kalau kamu belum lihat, Aku akan beritahu kamu, maka itu orang yang jauh dari rahmat Allah ia yang mendorong dan menghardik anak yatim," sambung Quraish Shihab.

Quraish Shihab lantas menjelaskan tentang makna yatim yang sebenarnya serta bagaimana cara menolongnya agar sesuai dengan perintah Allah.

"Yatim itu pada mulanya berarti sendiri. Dari segi hukum, yatim bermakna seorang anak yang meninggal ayahnya sedang dia belum dewasa," kata Quraish Shihab dikutip mantrasukabumi.com dari akun Instagram @khazanahquraishshihab.

Ayah Najwa Shihab itu melanjutkan bagaimana cara memberi perhatian yang paling penting bagi anak yatim tersebut.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Ikhlas Menurut Quraish Shihab: Jangan Artikan Allah itu Satu, Namun Satu-satunya

"Karena kata "yatim" memiliki makna ketersendirian, maka ada ulama yang memperluas kewajiban memberi perhatian kepada anak-anak yang sendirian yang tidak ada yang memberi bimbingan. Termasuk anak-anak jalanan," jelasnya.

Tak hanya itu, Qurasih Shihab juga menuturkan alasan dalam surat Al Ma'un itu terdapat larangan menghardik anak yatim.

"Kalau kita membaca ayat-ayat Al-Quran, ada sekian ayat yg membicarakan tentang yatim. Ayat-ayat yang turun di Makkah pada masa awal, pemberian perhatian pada anak yatim itu pada sisi mental dan pendidikannya," terangnya.

"Karena itu ayat yang turun "... jangan hardik dia...", "...jangan abaikan dia...", dsb. dan setelah itu baru beri perhatian-perhatain lain, memberikan makan dll," tambah Quraish Shihab.

Dengan demikian beber Quraish Shihab, perhatian yang harus diberikan kepada anak yatim ialah perhatian untuk pendidikan mental dan materi.

"Kalau kita memberikan dia biaya tanpa memberikan pendidikan mental, dia akan hilang. Dan sebaliknya, kalau kita memberikan perhatian pada mental dan pendidikannya, walaupun dia tidak punya uang dia bisa menolong dirinya sendiri," tegasnya.

"Kalaupun mau memberi materi, gunakanlah materi itu untuk pendidikan dan pembinaan mental," pungkas Quraish Shihab.***

Editor: Andriana

Sumber: YouTube Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler