MANTRA SUKABUMI - Dalam kajian tausiahnya KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha pernah menyampaikan kekagumannya kepada orang desa.
Cerita ini berawal dari kisah seorang santri desa yang mengadu kepada Gus Baha karena dia diantara remaja yang tidak di didik boros oleh orang tuanya.
Cerita dari Gus Baha ini sekaligus dapat diaplikasikan dalam mendidik seorang anak agar orang tua tidak sampai keliru dalam membimbingnya.
Dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan video di akun instagram kajian.gusbaha, 19 Desember 2021, berikut cerita yang disampaikan Gus Baha.
"Saya sealim gini pernah kalah pintar sama orag desa cuman sekali sepanjang hidup saya," ujar Gus Baha.
Gus Baha pun menceritakan pengalamannya ketika berdialog dengan santrinya yang mana santri tersebut merasa tidak dikasihi oleh ayahnya.
Santri tersebut berasal dari kampung. Dia bercerita bahwa dirinya tak pernah dibelikan motor oleh ayahnya.
"Gara-gara ada santri kampung minta pada ayahnya dibelikan sepeda motor,"
Baca Juga: Viral Ustadz Yusuf Mansyur, Gus Baha Ungkap Konsep Al-Qur'an tentang Sedekah
"Kata santri tadi: bapak saya itu gob*** gus, orang udik. Anak muda zaman sekarang naik motor semua, saya malah tidak dibelikan motor. Bapak saya itu kaya gus. Punya sawah dan tegal,"
"Saya anggap itu logika cerdas. Anak muda zaman sekarang gak punya motor, kurang gaul," ucap Gus Baha.
"Ternyata bapaknya lebih pintar daripada saya dalam hal ini," tambahnya.
"Anak saya itu gob*** gus, dijelaskan gak faham. Sepeda itu perlu bensin. Dunia makan dunia kok disukai," jawab bapak santri diceritakan Gus Baha.
"Harta itu gus, kalau disebut pintar yang mampu menghasilkan harta lain seperti sapi, itukan beranak-pinak gus,"
"Berarti harta itu (sapi) menghasilkan harta yang lain. Sepeda motor itu harta yang gob***. Dunia kok menghabiskan dunia,"
"Ternyata pinter. Anda kok pinter pak," imbuh Gus Baha.
"Berarti orang yang punya mobil alphard atau mobil lain itu gob*** semua menurut dia," tambahnya.
"Karena dunia kok menghabiskan harta lain," pungkas Gus Baha.***