Gus Baha: Ada Seorang Wali yang Akan Menjadi Wali Terus Sampai Mati, Ketika Tausiyah Alal Ahli

23 Desember 2021, 14:44 WIB
Gus Baha. Tertawa yang jadi tanda seseorang adalah umat Nabi yang terpilih. /Instagram.com/@ngajionline_gusbaha

MANTRA SUKABUMI - Dalam satu ceramahnya KH Bahauddin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha memaparkan bahwa ada seorang wali yang akan menjadi wali terus sampai mati.

Orang tersebut kata Gus Baha adalah orang tua yang mampu mendidik anaknya dengan baik.

Sehingga ketika orang tuanya mendidik anaknya di jalan Allah kata Gus Baha, maka anak tersebut bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale bersama Seluruh Ekosistem dengan Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat

Maka dari itu, lantas bagaimana caranya agar menjadi wali sampai mati? Berikut penjelasan Gus Baha.

Menurut Gus Baha, mendidik anak dengan baik bisa melahirkan anak menjadi anak sholeh dan tidak nakal ketika sudah dewasa.

Oleh sebab itu, Gus Baha punya cara sendiri dalam mendidik anak agar menjadi anak yang sholeh dan selalu berbakti kepada kedua orang tua.

Meski terbilang seperti memanjakan anak, menurut Gus Baha cara ini terbukti dan telah menanamkan cara ini kepada anak-anak sejak dini.

Walaupun sempat ditentang oleh kerabatnya, Gus Baha tetap meyakini bahwa cara ini ampuh dan bisa mendidik anak agar menjadi sholeh dan berbakti kepada orang tua.

Lalu seperti apa cara mendidik anak yang benar, agar menjadi anak yang sholeh dan taat kepada kedua orang tua?

Berikut adalah cara mendidik anak agar menjadi sholeh dan berbakti kepada orang tua menurut Gus Baha.

"Sebelumnya saya pernah membaca salah satu kitab yang membahas tentang masalah ini, benar-benar saya baca di kitab dan bukan akal-akalan belaka," ucap Gus Baha dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Santri Kyai pada Kamis, 23 Desember 2021.

Dalam isi kitab tersebut Gus Baha menyampaikan bahwa terdapat keterangan jika ada seorang wali yang akan menjadi wali seterusnya sampai mati.

Ternyata setelah dibaca lebih mendalam Gus Baha mendapatkan kunci utamanya yaitu wali tersebut ketika tausiah alal ahli (agak longgar pada keluarga).

"Ada seorang wali yang akan jadi wali terus sampai mati. Ketika tausiah alal ahli (agak longgar pada keluarga)," ucap Gus Baha.

Kemudian Gus Baha melanjutkan dengan memberikan contoh supaya lebih bisa dipahami dan jelas maksudnya.

"Misalnya begini, ini yang saya alami, tidak usah pakai contoh orang lain,"

"Saya melatih anak saya sholat. Sudah sholat 'Allahuakbar'. Dan bagi saya kalimat Allahuakbar itu yang spesial,"

"Anak saya sujud, ya sudah membaca 'Subhana robbiyal a'la'. Itu bagi saya spesial sekali, tentu kalau kamu mukmin sejati.

Kamu tidak usah pakai status itu anak kamu, kelak dia makan atau tidak, Itu bodoh sekali kalau kau pake status itu.

Ini anak saya sudah bisa melafalkan kalimat tayyiban yaitu 'Allahuakbar', sudah bisa sujud.

Ini spesial, sesuatu yang spesial harus dipertahankan. Caranya gimana?" Jelas Gus Baha panjang lebar.

Kemudian Gus Baha memberikan cara agar anak kita tidak kecewa dan bisa menjadi kalimat tauhidnya.

Karena apabila anak kita sudah kecewa terhadap orangtuanya, tentu inilah yang menjadikan anak kita nakal dan tidak taat kepada orang tua.

Baca Juga: Bukan Takut Ditangkap Polisi, Ustadz Yusuf Mansur akan Bawa Wirda Mansur ke Rumah Gus Baha: 1 Penyebabnya

Selain itu, kata Gus Baha dia akan menjadi trauma dan tidak akan melafalkan kalimat tauhid lagi.

Yang mana kalimat inilah yang kelak akan menjadi penyelamat kita di akhirat nanti.

"Minimal seorang anak jangan kecewa sama bapaknya, kalau anak suka jajan ya belikan, kalau suka makan enak ya makan enak.

Sebab ini semua untuk mengawal kalimat tauhid dan kebenaran-kebenaran Islam yang kamu tanamkan," terang Gus Baha.

Lalu Gus Baha juga menyarankan agar jangan sampai jadi kiyai Zuhud yang mengekang anaknya sendiri.

Karena menurut Gus Baha, saat ia dikekang maka akan tumbuh menjadi anak yang nakal dan tidak taat kepada orang tua, karena sejak kecil tidak mengidolakan bapaknya.

"Disinilah kenapa semua Nabi melonggarkan anaknya, agar kelak ia akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan taat kepada orang tua," pungkas Gus Baha.***

Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler