Gus Baha Ungkap Kisah Gus Dur yang Maklumi Kiyai Berbuat Buruk, Begini Penjelasannya

26 Desember 2021, 13:21 WIB
Gus Baha Ungkap Kisah Gus Dur yang Maklumi Kiyai Berbuat Buruk, Begini Penjelasannya./* /Tangkap layar YouTube.com/SANTRI GAYENG

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha ungkap kisah jawaban unik khas Gus Dur saat ditanya orang, berkenaan perbuatan buruk kyai.

Gus Baha menyebutkan bahwa orang yang beratnya tersebut sedikit mengkultuskan kyai, suatu saat bertanya kepada Gus Dur.

Bagaimana bisa terjadi seorang kyai melakukan perbuatan buruk?, Gus Baha masih ingat sekali jawaban Gus Dur saat itu.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale bersama Seluruh Ekosistem dengan Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat

Gus Baha menyebutkan kembali bahwa kyai ada banyak macamnya, yang pacaran, agak keliru, suka uang, dan lain-lain banyak.

Walaupun kyai itu orang baik dan suci, Gus Baha lalu ulangi pertanyaannya lagi ‘kenapa bisa lakukan perbuatan dosa juga?.

Dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di akun Instagram @galeri_maha pada 24 Desember 2021, berikut kisah yang diungkap Gus Baha.

Menurut Gus Baha, Gus Dur waktu itu mengatakan bahwa kyai itu boleh melakukan dosa karena tahu caranya taubat.

Mendengar jawaban Gus Dur tersebut, orang yang bertanya itupun terkejut dan menjadi penasaran bagaimana bisa begitu?.

Lalu Gus Dur menerangkan lagi, bahwa yang bisa melanggar hukum itu juga adalah orang yang ahli akan hukum tersebut.

Sehingga tidak perlu mengikuti dosa-dosa yang diperbuat para kyai tersebut, karena para kyai sudah bersiap-siap dengan penangkalnya.

Gus Baha mengatakan bahwa dirinya mengira dahulu apa yang disampaikan oleh Gus Dur itu adalan sekedar bercanda biasa saja.

Ternyata itu fakta dan banyak terjadi, dan para kyai tersebut akan beralasan setelahnya nanti akan diistighfari agar hilang dosanya.

Baca Juga: Jangan Banyak Tanya, Gus Baha: Banyak Orang Rusak karena Hal Tersebut

Misalnya dengan sedekah akan hilang, Gus Baha lalu memancing jama’ah yang ada dengan pertanyaan yang berkaitan.

Siapakah yang berani melanggar hukum, orang awam atau pakar hukum itu sendiri?, maka jawabannya akan lebih banyak yang ahli hukum.

Lalu Gus Baha mengatakan juga, bahwa yang suka mengakali uang negara lebih banyak pakar ekonomi atau orang yang lugu?.

Jawabannya akan lebih banyak pakar ekonomi. Lalu begitu sampai kepada maksiat, yang bisa mengakalinya kyai atau orang awam?.

Jawabannya Gus Baha tentu lebih banyak kyai, Allah SWT mau diakali juga oleh pakar agama tersebut sampai ada ucapan Imam Ghozali.

Imam Ghozali mengatakan jika ingin mengikuti akal-akalan maka zakat bisa menjad tidak wajib bagi yang mampu atau sampai nosobnya.

Setiap kali sudah hampir sampai setahun, hewan kambing peliharaan harus sudah 40 diakali dengan dijual atau dipotong sehingga kurang dari nisob.

Satu saja dikurangi dengan cara dipotong atau dijual maka sudah terlepas dari kewajiban zakat. Oleh karenanya tidak boleh.***

Editor: Indira Murti

Tags

Terkini

Terpopuler