Gus Baha di PBNU Bahas Hak Allah SWT Beri Ampun dan Siksa, Sempat Katakan Rencana Dirinya Pimpin NU di Akhirat

26 Desember 2021, 20:04 WIB
Gus Baha di PBNU Bahas Hak Allah SWT Beri Ampun dan Siksa, Sempat Katakan Rencana Dirinya Pimpin NU di Akhirat /Instagram @ngajigusbaha

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha di PBNU beberapa bulan lalu beri kajian membahas hak Allah SWT untuk ampuni dan siksa.

Gus Baha menyampaikan bahwa ketika Rasulullah SAW mengambil sikap tegas kepada pembunuh Hamzah yaitu Wahsyi.

Begitu juga Gus Baha menyebutkan kepada orang-orang yang mengalahkan Rasulullah SAW di saat perang Uhud.

Baca Juga: Ketika Sholawat Lalu Tubuh Merinding, Pertanda Apakah itu? Ini Penjelasan Buya Arrazy Hasyim

Gus Bahapun kemudian menerjemahkan kalimat yang ada dalam kitab yang sedang dikaji, di mana menunjukkan pertanyaan pengingkaran.

Dilansir mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Muhammad Al Fatih pada 19 November 2021, berikut pembahasan Gus Baha di PBNU.

Bagaimana mungkin orang-orang tersebut mendapatkan kesuksesan yang memabahagiakan jika berbuat sekeras itu kepada Rasulullah SAW?.

Gus Baha menerangkan kondisi Rasulullah SAW yang sangat memprihatinkan, yaitu wajahnya ada yang terluka dan giginya tanggal.

Secara tidak sadar Rasulullah SAW mengatakan bahwa orang-orang yang berbuat seperti itu terhadap utusan Allah SWT tidak akan beruntung.

Tetapi yang terjadi Allah SWT menurunkan wahyunya seperti yang ada dalam firmanNya di Al Qur’an yang berbunyi sebagai berikut:

لَيْسَ لَكَ مِنَ الْاَمْرِ شَيْءٌ اَوْ يَتُوْبَ عَلَيْهِمْ اَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَاِنَّهُمْ ظٰلِمُوْنَ

Artinya: itu bukan menjadi urusanmu (Muhammad) apakah Allah menerima tobat mereka, atau mengazabnya, karena sesungguhnya mereka orang-orang zalim, (QS. Ali Imran 128).

Ayat tersebut menurut Gus Baha, seakan-akan Allah SWT mengatakan ‘wahai Muhammad itu bukan wilayahmu membuat stigma orang’.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Mempercayai Sihir bagi Umat Muslim ? Hati-hati Gus Baha Ungkap Dampaknya

Tetapi Allah SWTlah yang memiliki kuasa dan bisa saja memberikan siksa atau sebaliknya mengampuni orang-orang tersebut.

Sehingga akhirnya Rasulullah SAWpun tidak mengambil sikap dalam kondisi seperti itu, padahal di sisi lain ada yang mengira itu tidak tegas.

Gus Baha menjelaskan bahwa itulah kearifan Rasulullah SAW, dan menjadu benar semua nyata akhirnya Wahsy masuk Islam.

Selanjutnya panglima di perang Uhud yaitu Khalid bin Walid juga masuk Islam, dan beberapa orang kafir juga mendapat hidayah.

Teramsuk di antaranya yang lain yaitu dari unsur pimpinan orang-orang kafir Abu Sufyan juga mendapat hidayah dan masuk Islam.

Di awal pembukaan sebelum Gus Baha sampai di pembahasan ini, dirinya sempat bercanda menyampaikan rencana pimpin NU di akhirat saja.

“Bisa saja yang mondok 3 bulan Rais PBNU, sementara yang mondok lama kadang kyai RT, tapi itu hanya hukum duniawi,” kata Gus Baha.

“Saya yakin kyai RT ini PBNU di akhirat, karena mondok lebih lama saya jamin, saya juga rencana pimpin NU di akhirat saja,” ujar Gus Baha.

Gus Baha lalu melanjutkan membaca kitab yang dibawanya, dan menjelaskan isinya yang intinya bahwa dirinya, para kyai, atau da’i adalah ‘khodamatu hazal kaun’.

Khodamatul hazal kaun yakni pelayan alam raya yang selalu berharap dunia dan alam semesta ini semakin bertambah baik saja.

Baca Juga: Cara Berdzikir Efektif ala Buya Arrazy Hasyim, Gunakanlah Ismi Robbik agar Berjalan Lancar

Orang-orang yang saat ini masih kafir, menurut Gus baha bisa saja yang menjadi pemberi syafaat bagi orang-orang Islam sejak lahir.

Ketika orang-orang tersebut masuk Islam dan lebih serius meyakini serta menjalani kewajiban agamanya kemudian memiliki hak syafaat.

Sementara orang yang Islamnya sejak lahir biasa-biasa saja dan tidak pernah menjadi yang mengisi kajiannya atau ceramah.

Seperti juga yang terjadi di zaman Rasulullah SAW, saat Umar bin Khathab sangat memusuhi Islam lalu tiba-tiba Allah SWT membalikkan hatinya.

Umar bin Khathab mendapat hidayah dan masuk Islam lalu meyakini dan belajar serta mengamalkan ajarannya lebih serius.

Gus Baha menyebutkan di hari Umar bin Khathab masuk Islam langsung maqom tinggi dan mampu mengalahkan yang lebih dahulu dapat hidayah.

Sebab Islamnya Umar bin Khathab selanjutnya benar-benar menjadi tambahan kemuliaan agama baru yang diyakininya tersebut.

Maka dari itu Gus Baha menasehati jama’ah yang hadir saat itu agar tidak terlalu membenci seseorang, karena ternyata ada baiknya.

Sebelumnya Rasulullah SAW merasa sudah ditemani sahabat yang masuk Islam lebih dahulu seperti Abu Bakar As Shidiq, Bilal dan lain-lain.

Baca Juga: Meski Satu kali Lakukan Amalan ini kata Gus Baha Kelak di Akhirat Akan Berada di Surga Selamanya

Tetapi sebagian besar sahabat sebelum Umar bin Khathab memiliki sikap yang lembut, sopan, dan santun. Sehingga Rasulullah SAW merasa perlu yang lebih tegas.

Melihat Umar bin Khathab yang sebelumnya adalah seorang petarung, medapatkan uang dari hasil sparing di pasar.

Rasulullah SAWpun berdoa agar Allah SWT meninggikan kemuliaan Islam dengan masuknya Umar, maka 2 hari setelah itu Umar bin Khathab dapat hidayah.

Pertama kali yang dilakukan Umar bin Khthab ketika sudah masuk Islam itu mendatangi orang-orang yang suka membully Rasulullah SAW dan kaum muslimin.

Melarang meraka melakukan keburukan kepada Rasulullah SAW dan kaum muslimin, lalu mengancamnya akan membunuh jika keras kepala.

Maka sejak saat itu giliran orang-orang kafir yang sembunyi-sembunyi memusuhi Islam. Dan itulah awal mula istilah ‘kejayaan Islam sejak Umar masuk Islam’.***

 

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler