Gus Baha: Semua Ulama Sepakat Doa Anak ke Orang Tua yang Meninggal Dunia Manfaat, Ini Syaratnya

27 Desember 2021, 10:15 WIB
Gus Baha menjelaskan cara hidup gampang dan enak tetapi masuk surga. /Tangkap layar YouTube.com/SANTRI OFFICIAL.

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha bahas semua ulama dunia sepakat doa anak untuk orang tuanya yang sudah meninggal dunia manfaat.

Sebelumnya Gus Baha menjelaskan firman Allah SWT yang menyebutkan bahwa pada hari kiamat harta dan anak tidak bermanfaat.

Lalu Gus Baha membacakan ayat lanjutan dari ayat tersebut, kecuali yang datang kepada Allah SWT dengan hati yang bersih.

Baca Juga: Bahas Manusia Dzolim dan Sok Tahu, Gus Baha: Dikira di Darat Aman, Padahal Waktu Tsunami Aceh 2004 Tenggelam

Gus Baha menjelaskan maksud dari ayat yaitu orang yang ketika meninggal dunia dalam keadaan beriman kepada Allah SWT.

Dilansir mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Kajian Cerdas Official pada 13 September 2020, berikut penjelasan Gus Baha.

Ketika orang tua sudah meninggal dunia dalam kondisi beriman kepada Allah SWT, maka berarti kembali ke kandungan ayat sebelumnya.

Harta dan anak keturunan bisa bermanfaat bagi orang yang meninggal dunia dalam keadaan beriman kepada Allah SWT.

Harta yang dimaksud berarti adalah yang digunakan untuk bersedekah, dan anak yang disebut adalah anak sholeh-sholehah.

Tidak cukup anak yang sholeh-sholehah tetapi kemudian berdoa kepada Allah SWT untuk kebaikan bapak dan ibunya di akhirat.

Pada titik penjelasan inilah Gus Baha menyebutkan bahwa omong kosong orang yang mengatakan doa tidak bermanfaat bagi mayit.

Tidak bermanfaat bisa saja terjadi jika anaknya preman. Dasarnya jelas firman Allah SWT di dalam Al Qur’an yang menyebutkan:

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَ ۙ
Artinya: (yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, (QS Asy Syu’ara’ 88).

Memang maksudnya hari kiamat harta dan anak keturunan tidak bermanfaat, tetapi ada ayat selanjutnya yang mengecualikan ayat sebelumnya.

اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ ۗ

Artinya: kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,(QS. Asy Syu’ara’ 89).

Baca Juga: Apakah Masih Bisa Mengerjakan Sholat Subuh Kesiangan Jam 6 Pagi? Begini Penjelasan Gus Baha

Gus Baha mengulangi lagi penjelasannya, jadi ketika seseorang meninggal dunia dengan hati yang bersih atau selamat artinya beriman.

Maka anak yang ditinggalkan oleh orang tersebut berdoa dan hartanya yang pernah disedekahkan ke duanya akan bermanfaat (bagi mayit).

“Itu kesepakatan ulama sedunia, jadi jika ada kelompok yang mengatakan bahwa ke duanya tidak bernmanfaat berarti tidak termasuk dalam konsesus,” jelas Gus Baha.

Apabila yang ditentang kaifiyah atau caranya dalam berdoa maka itu bisa saja terjadi berbeda, misalnya dengan acara 7 atau setelah 40 hari kematian.

Itu tidak mengapa ditentang dan berbeda, tetapi bila fungsi doanya yang sebenarnya bermanfaat (sampai kepada mayit) dihilangkan jelas salah.

Faedah doa anak tersebut ada, sebagaimana Rasulullah SAW juga bersabda jika orang meninggal akan terputus amalnya kecuali 3 hal.

Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh mendoakannya. Hanya yang terakhir terkadang difahami salah oleh banyak orang.

Kesalahannya yaitu menganggap yang penting anaknya berdoa lalu selesai sudah, padahal di dalam teksnya yang terikat yaitu terdapat kata sholeh.

Sehingga sholeh seakan menajadi syarat atau kunci dari anak yang akan berdoa, tidak sembarang keturunan asal memohon ampunan kepada Allah SWT.

Ada anak yang berdoanya keras sekali tetapi lupa atau tida sadar bahwa dirinya tidak sholeh, atau yang dipentingkan keramaiannya itu suatu kekeliruan.

“Padahal yang penting adalah sholehnya itu didahulukan, jadi anak yang sholeh yang mendoakan, bukan sekedar anak mendoakan,” jelas Gus Baha.

Semua riwayat hadits menyebutkan kata sholeh, Gus Baha lalu berandai-andai jika dirinya sendiri yang mengeluarkan hadits maka bisa cukup dengan kata anak saja.

Baca Juga: Jangan Ngeluh Ketika Miskin, Gus Baha: Hal Itu Bisa Ringankan Hisab di Akhirat Namun Jangan Terlalu Dikagumi

Gus Baha lalu mengisahkan pernah diundang pada kesempatan tahlil dan berdiskusi dengan luluasan Universitas Umul Qura Mekah Arab Saudi.

Dalam pembicaraan lulusan Umul Qura tesebut mengatakan bahwa acar ini doa bersama, karena jika istilahnya tahlil ada perbedaan pendapat.

Tetapi jika istilahnya menggunaka kata doa maka itu kesepakatan ulama seluruh dunia, Gus Bahapun mengatakan terserah saja mau disebut apa.

Menurut Gus Baha istilah apapun di dunia tidak menjadi penting, tetapi catatan di malaikat itu yang harus diperhatikan kareana itulah yang menentukan.

Gus Bahapun kembali lagi kepada pembahasa ayat tentang kiamat, di mana anak dan harta tidak bermanfaat kecuali bagi orang beriman.

Orang beriman yang anaknya sholeh berdoa dan harta yang disedekahkan tetap bermanfaat, lalu bisa juga merunut ke atas silsilah ayah dari si mayit.

Menurut Gus Baha kakek dan kakek buyut dari orang yang meninggal juga bisa bermanfaat, lalu dirinya menyebutkan ayat Al Qur’an yang menerangkan hal tersebut.***

 

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler