Bulan Rajab 1443 H Jatuh pada Tanggal Berapa?, Simak Faktanya Menurut NU

2 Februari 2022, 11:25 WIB
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Indonesia umumkan hari dan tanggl jatuhnya Bulan Rajab 1442 H /Pixabay/surgull01

 

MANTRA SUKABUMI – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan awal Rajab 1443 H jatuh pada Kamis 3 Februari 2022 M.

Keputusan ini didasarkan pada laporan tim rukyat yang tidak melihat hilal di seluruh Indonesia pada Selasa 29 Jumadal Akhirah 1443 H /1 Februari 2022 M.

Awal bulan Rajab 1443 Hijriah yang sebelumnya ramai dibicarakan akan jatuh pada Rabu 2 Februari 2022 namun ternyata resmi diundur.

Baca Juga: Peristiwa Penting dan Amalan Bulan Rajab bagi Umat Islam, Pembebasan Baitul Maqdis Palestina Salah Satunya

Bulan Rajab memiliki sejumlah keutamaan dan keistimewaan dimana Allah Subhanatu Wa Ta’ala (SWT) mencurahkan rahmat dan ampunannya.

Di tahun 2022 ini, awal bulan Rajab atau 1 Rajab, jatuh pada tanggal 2 Februari 2022.

Bulan Rajab ini adalah bulan yang tepat bagi umat muslim untuk bertaubat kepada Allah dengan memperbanyak istighfar dan ibadah.

Allah SWT membuka luas pintu ampunannya di Bulan Rajab bagi siapa saja yang mau bertaubat dan memohon ampunan dengan memperbanyak istighfar, membaca tasbih, sholawat, bersedekah dan melakukan Puasa Rajab.

Dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Lembaga Falakiyah PBNU / @falakiyahnu pada Rabu, 2 Februari 2022. Berikut awal Rajab 1443 Hijriah bertepatan dengan Kamis kliwon tepatnya tanggal 3 Februari 2022.

Penetapan awal Rajab tersebut berdasarkan hasil dari istikmal, yang berarti merupakan pembulatan atau menyempurnakan untuk mengistikmalkan, yang berlaku pada jumlah dan sebagainya.

Selain itu, saat dilakukan rukyatul hilal pada Selasa 1 Februari 2022 petang di 22 titik di Indonesia tidak terlihat adanya hilal.

Baca Juga: Keistimewaan Bulan Rajab dalam Islam, Bulan Penuh Penghormatan dengan Peristiwa Isra Mi'raj

1. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan awal Rajab 1443 H jatuh pada Kamis, 3 Februari 2022 M.

2. Keputusan pengunduran ini didasarkan pada laporan tim rukyat yang tidak melihat hilal di seluruh Indonesia pada Selasa Pon 29 Jumadal Akhirah 1443 H / 1 Februari 2022 M.

3. Keputusan itu, menurut Kiai Zulfa, sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan pendapat imam mazhab yang empat (al-madzâhib al-arba’ah). Karena, ketika hilal terhalang mendung, maka usia bulan digenapkan 30 hari.

4. Karena di seluruh Indonesia tinggi hilal adalah positif di atas dua derajat, maka pada saat matahari terbenam hilal masih di atas ufuk.

Artinya, tinggi hilal di seluruh Indonesia secara keseluruhan sudah memenuhi kriteria imkanurrukyah (hilal mungkin teramati).

Meskipun demikian, karena hilal tidak terlihat, maka Jumadal Akhirah digenapkan 30 hari sehingga awal Rajab jatuh pada Kamis, 3 Februari 2022.

5. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menginstruksikan kepada para perukyah Nahdlatul Ulama se-Indonesia untuk melaksanakan nukyah awal bulan Rajab 1443 H pada hari Selasa Pon, 29 Jumadal Akhirah 1443 H/1 Februari 2022.

Demikian informasi penetapan awal Rajab sebaiknya kita memanfaatkan bulan yang penuh rahmat ini dengan memperbanyak sholat malam, beristighfar, berdzikir, sholawat, dan amalan baik lainnya.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih

Tags

Terkini

Terpopuler