Inilah Hadist Sahih Mengenai Hukum Puasa Sunnah di Bulan Rajab

4 Februari 2022, 17:15 WIB
Ilustrasi puasa sunnah bulan rajab /Pexels/

MANTRA SUKABUMI - Berikut informasi mengenai hadist dan hukum puasa sunnah di bulan Rajab bulan penuh kemuliaan dengan memperbanyak amal ibadah.

Bulan Rajab merupakan bulan yang mulia. Bulan ini termasuk salah satu di antara empat bulan haram yang Allah muliakan, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, al-Muharram, dan Rajab.

Dibulan Rajab juga dianjurkan untuk melakukan Amal ibadah dengan baik niscaya Allah SWT akan mempermudah jalan kita untuk memperoleh ridhanya.

Baca Juga: 4 Dalil Mahzab yang di Anjurkan Rasulullah SAW Lengkap dengan Keutamaan Bulan Rajab

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada 04 Februari 2022 Adapun hukum puasa sunnah di bulan Rajab terdapat beberapa hadis yang sahih tentang puasa sunnah Rajab sebagaimana Allah ‘azza wajalla berfirman.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan di dalam kitab Allah pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dari antaranya terdapat empat bulan Haram (bulan mulia).

Demikian itu adalah ketentuan dalam agama yang lurus (Islam). Maka janganlah kalian berbuat zalim kepada diri kalian sendiri (yaitu berbuat kemaksiatan) dalam bulan-bulan Haram tersebut.(QS. At-Tawbah: 36)

Memang banyak sekali riwayat yang menyebutkan keutamaan puasa Rajab, namun seluruh hadits tersebut derajat haditsnya dha’if, bahkan maudhu’, bahkan ada juga yang munkar.

Ada beberapa hadits yang dianggap memiliki kandungan hukum memperbolehkan puasa Rajab.

Namun huk memperbolehkan di sini dalam arti boleh secara umum, puasa Rajab memiliki keutamaan khusus atau lebih utama dari puasa di bulan-bulan yang lain. 

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Sambut Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Bagikan di Media Sosial saat Isra Miraj

Hadits Puasa Rajab yang Derajatnya Shahih

Sebagaimana hadits puasa Asyura, hadits puasa Rajab juga ada yang shahih.

Berikut ini beberapa hadits shahih yang menunjukkan bolehnya puasa Rajab dalam arti puasa umum sebagaimana puasa sunnah lainnya, bukan puasa khusus yang memiliki keutamaan dibanding puasa lainnya.

Dari Utsman bin Hakim al-Anshari radhiyallahu anhu, ia berkata, Aku pernah bertanya kepada Said bin Jubair tentang puasa Rajab, saat itu kami sedang berada di bulan Rajab. Lalu beliau menjawab, Aku pernah mendengar Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa hingga kami menyangka beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka hingga kami menyangka beliau tidak berpuasa.

Dalam riwayat Aisyah radhiyallahu ‘anha disebutkan,

كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ، وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa hingga kami menyangka beliau tidak berbuka; dan beliau berbuka hingga kami menyangka beliau tidak berpuasa.

Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali di bulan Ramadhan. Dan aku juga tidak pernah melihat satu bulan yang beliau banyak berpuasa padanya kecuali Sya’ban. (Shahih Muslim, 6/37, no. 1960. Sunan Abu Daud, 6/406, no. 2075)

Baca Juga: Keutamaan Puasa Rajab Hari ini, Jum'at 4 Februari 2022, Lengkap dengan Tata Cara Baca Niat Malam dan Siang

Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhuma, beliau berkata, aku berkata,

يا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa dalan satu bulan seperti halnya puasamu di bulan Sya’ban. Dan beliau menjawab: Itulah bulan yang dilalaikan manusia yang terletak antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. 

Yang merupakan bulan amal perbuatan diangkat kepada Rabb semesta Alam. Dan aku senang seandainya amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.(Sunan an-Nasa-i, 8/59, no. 2317. Musnad Ahmad, 44/228, no. 20758, hadits hasan)

Hadits di atas mengandung makna penyerupaan bulan Rajab dengan Ramadhan. Pada bulan tersebut orang-orang menyibukkan diri dengan ibadah layaknya saat Ramadhan, sehingga mengalihkan perhatian mereka dari bulan Sya’ban dengan amalan puasa.

Terkait hadis ini, khususnya jawaban Sa’id Ibnu Jubair saat ditanya hukum puasa Rajab, Imam An-Nawawi dalam Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim berpendapat sebagai berikut.

 الظاهر أن مراد سعيد بن جبير بهذا الاستدلال أنه لانهى عنه ولا ندب فيه لعينه بل له حكم باقي الشهور ولم يثبت في صوم رجب نهي ولا ندب لعينه ولكن أصل الصوم مندوب إليه وفي سنن أبي دود أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ندب إلى الصوم من الأشهر الحرم ورجب أحدها

Artinya, Istidlal yang dilakukan Sa’id Ibnu Jubair menunjukan tidak ada larangan dan kesunahan khusus puasa di bulan Rajab.

Baca Juga: Kumpulan Tema Acara Isra Miraj 2022 di Masa Pandemi Covid-19, Cocok Digunakan Remaja Masjid dan Sekolah

Hukumnya disamakan dengan puasa di bulan lainnya, sebab tidak ada larangan dan kesunahan khusus terkait puasa Rajab. Akan tetapi hukum asal puasa adalah sunah. 

Di dalam Sunan Abu Dawud disebutkan Rasulullah SAW menganjurkan puasa di bulan haram (bulan-bulan terhormat). 

Sementara Rajab termasuk bulan haram. Berdasarkan pendapat Imam An-Nawawi ini, hukum puasa di bulan Rajab adalah sunah. Pendapat ini berpatokan dengan hukum asal puasa itu sendiri.

Boleh dilakukan kapan pun kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa seperti hari raya Idhul Fitri dan Idhul Adha. Demikianlah informasi mengenai Hukum hadist puasa Sunnah pada bulan Rajab.***

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler