Keutamaan Bulan Syaban: Hadits dan Terjemahan hingga Amalan yang Bisa Dilakukan di Bulan Ini

1 Maret 2022, 13:15 WIB
Ungkap keutamaan di bulan Syaban bagi umat Islam dan amalan yang dianjurkan dilakukan agar mendapat pahala dari Allah SWT /Pixabay/Javad_esmaeili

 

MANTRA SUKABUMI - Simaklah berikut ini keutamaan serta amalan-amalan pada bulan Syaban lengkap dengan hadist dan terjemahan.

Mungkin sebagian kaum muslimin ada yang belum mengetahui amalan-amalan yang ada di bulan Syaban ini.

Bahkan ada juga kaum muslimin melampaui batas dengan melakukan suatu amalan yang sebenarnya tidak ada tuntunannya dari Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah 5 Keutamaan Bulan Syaban, sebagai Pintu Gerbang Menuju Bulan yang Agung

Oleh sebab itu, mudah-mudahan dalam artikel ini Allah SWT memudahkan kami untuk membahas serba-serbi bulan Syaban.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Selasa, 1 Maret 2022 berikut keutamaan serta amalan-amalan yang bisa dilakukan pada bulan Syaban lengkap hadist dan terjemahan.

Keutamaan Bulan Syaban

Sebagaimana dari Usamah bin Zaid, beliau berkata: "Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Syaban"

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

"Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Kemudian dari Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan:

"Dalam hadits di atas terdapat dalil mengenai dianjurkannya melakukan amalan ketaatan di saat manusia lalai. Inilah amalan yang dicintai di sisi Allah." (Lathoif Al Ma’arif, 235).

Amalan yang bisa kita lakukan pada bulan Syaban ini adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Simak 5 Amalan di Malam Nisfu Syaban, Baca Surah Yasin hingga Al Waqiah agar Manfaatnya Berlipat Ganda

1. Banyak Berpuasa di Bulan Syaban

Pada Bulan Syaban ini terdapat suatu amalan yang dapat dilakukan yaitu amalan puasa.

Bahkan Nabi SAW sendiri beliau banyak berpuasa ketika bulan Syaban dibanding bulan-bulan lainnya selain puasa wajib di bulan Ramadhan.

Dari 'Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa.

Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan.

Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya'ban." (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)

'Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,

لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Syaban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya." (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)

Dalam lafadz Muslim, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,

كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً.

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya. Namun beliau berpuasa hanya sedikit hari saja." (HR. Muslim no. 1156)

Baca Juga: Nisfu Syaban 2021 Nanti Malam, Begini Bacaan Doa dan Niat Shalatnya Lengkap Arab, Latin serta Artinya

Dari Ummu Salamah, beliau mengatakan,

أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ يَصُومُ مِنَ السَّنَةِ شَهْرًا تَامًّا إِلاَّ شَعْبَانَ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ.

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam setahun tidak berpuasa sebulan penuh selain pada bulan Syaban, lalu dilanjutkan dengan berpuasa di bulan Ramadhan." (HR. Abu Daud dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Lalu apa yang dimaksud dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya'ban seluruhnya (Kaana yashumu Sya'ban kullahu)?

Asy Syaukani mengatakan:

"Riwayat-riwayat ini bisa dikompromikan dengan kita katakan bahwa yang dimaksud dengan kata "kullu" (seluruhnya) di situ adalah kebanyakannya (mayoritasnya).

Alasannya, sebagaimana dinukil oleh At Tirmidzi dari Ibnu Mubarrok. Beliau mengatakan bahwa boleh dalam bahasa Arab disebut berpuasa pada kebanyakan hari dalam satu bulan dengan dikatakan berpuasa pada seluruh bulan." (Nailul Author, 7/148).

Jadi, yang dimaksud Nabi SAW diatas adalah berpuasa di seluruh hari bulan Syaban adalah berpuasa di mayoritas harinya.

Lantas Kenapa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak puasa penuh di bulan Sya'ban?

Sebagaimana An Nawawi rahimahullah menuturkan bahwa para ulama mengatakan: "Nabi SAW tidak menyempurnakan berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan agar tidak disangka puasa selain Ramadhan adalah wajib." (Syarh Muslim, 4/161)

Namun diantara rahasia kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak berpuasa di bulan Syaban adalah karena puasa Syaban adalah ibarat ibadah rawatib (ibadah sunnah yang mengiringi ibadah wajib).

Hal ini sebagaimana shalat rawatib adalah shalat yang memiliki keutamaan karena dia mengiringi shalat wajib, sebelum atau sesudahnya, demikian juga puasa Syaban.

Hal ini karena puasa di bulan Syaban sangat dekat dengan puasa Ramadhan, maka puasa tersebut memiliki keutamaan yang luar biasa.

Sebagaimana puasa ini bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab, 233)

Baca Juga: Nisfu Syaban 2021 Nanti Malam, Begini Bacaan Doa dan Niat Shalatnya Lengkap Arab, Latin serta Artinya

Hikmah di Balik Puasa Syaban

Bulan Syaban merupakan bulan tempat manusia lalai sebab mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Harom) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan.

Maka tatkala manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu.

Sebagaimana jika seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah SWT seperti ketika di pasar, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa.

Sebagaimana Abu Sholeh mengatakan:

"Sesungguhnya Allah SWT tertawa melihat orang yang masih sempat berdzikir di pasar. Kenapa demikian? Karena pasar adalah tempatnya orang-orang lalai dari mengingat Allah."

2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari.

Terkadang Nabi SAW menunda puasa tersebut hingga beliau mengumpulkannya pada bulan Syaban.

Sedangkan pada bulan-bulan sebelumnya beliau tidak melakukan beberapa puasa sunnah, maka beliau mengqodho’nya ketika itu.

Sehingga puasa sunnah Nabi SAW telah menjadi sempurna sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.

3. Puasa pada bulan Syaban adalah sebagai latihan atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa di bulan Ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, hal. 234-243).

Semoga Allah SWT selalu memudahkan kita untuk mengikuti suri tauladan kita untuk memperbanyak puasa di bulan Syaban.

Semoga dengan melakukan hal ini kita termasuk orang yang mendapat keutamaan yang disebutkan dalam hadits qudsi berikut.

وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ

"Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Bongkar Rahasia 1 Amalan Spesial di Bulan Syaban, Simak Penjelasannya

Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan.

Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya." (HR. Bukhari no. 2506).

Maka orang yang senantiasa melakukan amalan sunnah (mustahab) niscaya ia akan mendapatkan kecintaan dari Allah SWT.

Kemudian Allah SWT juga akan memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya.

Allah SWT juga akan memberikan orang seperti ini keutamaan dengan mustajabnya (terkabulnya) do’a. (Faedah dari Fathul Qowil Matin, Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al Abad).

Demikianlah, semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih

Tags

Terkini

Terpopuler