Cara Menentukan Arah Kiblat Ketika Matahari Melintas di Atas Ka'bah

27 Mei 2020, 15:00 WIB
MATAHARI melintas tepat di atas Ka'bah pada 27 Mei 2020 /Instagram LAPAN/.*/Instagram LAPAN

MANTRA SUKABUMI - Ka’bah menjadi patokan atau kiblat umat Islam yang berada di dalam komplek Masjidil Haram di kota Makah al-Mukarramah, Arab Saudi.

Dalam setiap tahun, ada waktu tertentu ketika posisi matahari berada tepat di atas Ka’bah ketika tengah hari.

Tahun ini, matahari akan kembali melintasi tepat di atas Ka'bah pada 27 dan 28 Mei 2020. Untuk hari Rabu, 27 Mei 2020 bertepatan dengan 4 Syawal 1441 H, Ka'bah dilintasi Matahari tepat pada pukul 16.18 WIB.

Baca Juga: Matahari akan Melintas Tepat di Atas Ka'bah, Catat Waktunya

Fenomena ini disebut sebagai Rashdul Qiblah (Istiwa' al-A'zham atau Great Culmination) sering disebut juga Kulminasi Agung.

Oleh karena sebagian wilayah Bumi mengalami fenomena ini, maka dapat dimanfaatkan untuk meluruskan arah kiblat umat Islam supaya lurus dengan Ka'bah yang ada di kota Makah.

Dalam menentukan arah kiblat menggunakan Kulminasi Agung ini amatlah mudah, karena tak perlu menggunakan alat yang mahal, cukup dengan alat yang sederhana.

Baca Juga: Seorang Bocah Menangis Haru saat Sang Ibu Beri Kejutan Kasih McDonald Pertama Kali Sejak Lockdown

Penting untuk diketahui pula bahwa hasil pengukuran menggunakan metodei tersebut juga akurat, bahkan lebih akurat dibanding jika kita memakai alat bantu seperti kompas.

Seperti kita ketahui, kompas dipengaruhi oleh medan magnet alami maupun buatan sehingga dapat memengaruhi keakuratan pengukuran arah kiblat.

Dikutip Mantra Sukabumi dari situs lapan.go.id, berikut ini langkah-langkah dalam menentukan arah kiblat menggunakan Kuminasi Agung:

Baca Juga: PKB Meminta Pemerintah Agar Perhatikan Pesantren Pada Masa New Normal

1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya, cari lokasi yang rata dan tentunya terkena cahaya matahari.

2. Sediakan tongkat lurus atau jika tidak ada, gunakan benang berbandul.

3. Siapkan jam yang sudah dikalibrasikan. (dapat merujuk ke https://jam.bmkg.go.id atau https://time.is)

4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan tongkat benar-benar tegak lurus (90˚ dari permukaan tanah), atau gantungkan benang berbandul tadi.

Baca Juga: Tersiar Kabar Ustazah Mamah Dedeh Meninggal Dunia, Simak Faktanya

5. Tunggulah hingga waktu Kulminasi Agung tiba, kemudian amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut.

Tandai ujung bayangan, kemudian tariklah garis lurus dengan pusat bayangan (tongkat/bandul). Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.

Di Indonesia, seluruh wilayah dapat memanfaatkan fenomena ini untuk kembali meluruskan arah kiblatnya, namun ada sebagian wilayah yang tak dapat melakukannya.

Seperti di sebagian wilayah di Provinsi Maluku, Papua dan Papua Barat tak dapat melakukan pengukuran arah kiblat menggunakan metode Kulminasi Agung atau Rashdul Qiblah.

Baca Juga: Dengan Skema Protokol Kesehatan, 22 Pusat Perbelanjaan di Bandung Bakal Buka Kembali 30 Mei 2020

**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Lapan.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler