Apa yang Dilakukan Umat Islam saat Hari Raya Idul Fitri? Berikut doa dan Amalan-amalan Sunnah

2 Mei 2022, 06:01 WIB
Apa yang Dilakukan Umat Islam saat Hari Raya Idul Fitri? Berikut doa dan Amalan-amalan Sunnah /Unsplash/v

MANTRA SUKABUMI – Apa yang dilakukan umat Islam saat Hari Raya Idul Fitri? Berikut ini doa dan amalan-amalan sunnah.

Pada Hari Raya Idul Fitri seluruh umat Islam biasanya melakukan takbiran pada malam hari atau pagi hari.

Takbiran merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada Hari Raya Idul Fitri ini.

Baca Juga: 10 Amalan yang Disunnahkan saat Hari Raya Idul Fitri, Mandi Sunnah Salah Satunya

Maka tidak heran jika pada malam Hari Raya Idul Fitri terdengar kumandang takbiran dari berbagai masjid.

Adapun doa dan amalan-amalan yang bisa dilakukan dan biasa juga dilaksanakan umat Islam saat Hari Raya Idul Fitri bisa cek di bawah ini.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber berikut, 10 amalan sunnah Idul Fitri, di antaranya:

1. Membaca takbir

dimulai pada saat matahari terbenamnya matahari pada malam hari raya sampai imam akan mengerjakan shalat hari raya (Shalat Ied).

Sebenarnya, takbir dibagi menjadi 2 macam yakni Takbir Mursal, yaitu takbir yang tidak diucapkan setelah shalat, seperti halnya takbiran pada hari raya Idul Fitri.

Sedangkan yang kedua adalah Takbir Muqayyad, yaitu takbir yang disunahkan untuk dibaca setelah shalat, seperti halnya takbiran pada hari raya Idul Adha yang waktunya dimulai Subuhnya bulan Arafah sampai Ashar yang terakhir hari tasyriq (Tanggal 13 Dzulhijjah).

2. Menghiasi malam hari raya dengan memperbanyak ibadah.

Minimal melakukan shalat Isya berjamaah dan berkeinginan melakukan salat Subuh secara berjamaah.

Sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

“Barangsiapa yang mengisi malam hari raya dengan memperbanyak ibadah maka Allah akan menghidupkan hatinya di saat semua hati manusia mati.” (HR. Ibnu Majah)

Ulama salaf memiliki amalan khusus, yaitu melakukan shalat sunah Mutlak. Adapun tata caranya sebagai berikut :

Baca Juga: Tata Cara Ziarah Kubur di Hari Raya Idul Fitri sesuai Ajaran Rasulullah SAW Berikut Bacaan Doa Terlengkap

Membaca niat:

Melakukan salat 2 rakaat. Rakaat pertama membaca surat al-Fatihah dan al-Falaq masing-masing 15 kali. Dan rakaat kedua membaca surat al-Fatihah dan an-Nas masing-masing 15 kali.

Setelah salam membaca wirid : Ayat kursi 13 kali, istighfar 15 kali, selawat 15 kali, zikir 15 kali dan ditutup dengan doa.

3. Mandi Sunnah

Mandi hari raya disunnahkan, meskipun tidak bertujuan untuk menghadiri salat hari raya, misalnya bagi perempuan yang sedang haidl atau nifas.

Waktu kesunnahan mandi dimulai pertengahan malam sampai terbenamnya matahari pada hari raya. Namun yang lebih utama adalah mandi dilakukan setelah salat sunah Fajar.

4. Makan sebelum berangkat shalat Idul fitri

Berbeda dengan shalat Idul Adha yang disunnahkan makan setelahnya, sebelum berangkat shalat Idul fitri, disunnahkan makan terlebih dahulu. Hal tersebut karena mengikuti sunnah Nabi.

Dan lebih utama yang dimakan adalah kurma dalam hitungan ganjil, bisa satu butir, tiga butir dan seterusnya.

Meninggalkan anjuran makan ini hukumnya makruh sebagaimana dikutip al-Imam al-Nawawi. dari kitab al-Umm.

5. Berhias dan memakai wangi-wangian serta pakaian yang baik

Idul fitri adalah waktunya berhias dan memakai wewangian serta berpenampilan sebaik mungkin untuk menampakan kebahagiaan di hari yang penuh keberkahan.

Berhias bisa dilakukan dengan membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian terbaik dan pakaian terbaik.

Lebih utama memakai pakaian putih, kalau tidak ada warna hijau, maka lebih utama mengenakan pakaian yang bersih semisal baju baru.

Dari keterangan ini dapat dipahami bahwa ternyata tradisi membeli baju baru saat lebaran cukup mempunyai dasar yang kuat dalam teks agama, dalam rangka menebarkan syiar kebahagiaan di hari raya Idul Fitri.

Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Caranya Mandi Hari Raya Idul Fitri untuk Wanita dalam Bahasa Arab Latin dan Artinya

6. Berangkat pagi-pagi

Bagi selain imam, disunnahkan berangkat awal setelah salat Subuh. Sedangkan bagi imam disunahkan berangkat pada saat masuknya waktu salat.

7. Berjalan Kaki Menuju Tempat Shalat

Kesunnahan lainnya yaitu berjalan kaki menuju tempat shalat led, hal ini berdasarkan ucapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra:

من الشئة أن يخرج إلى العيد ماشيا

"Termasuk sunnah Nabi adalah keluar menuju tempat shalat led dengan berjalan". (HR. al-Tirmidzi dan beliau menyatakannya sebagai hadits Hasan).

Bagi yang tidak mampu berjalan kaki seperti orang tua, orang lumpuh dan lain sebagainya, maka diperbolehkan untuk menaiki kendaraan.

Demikian pula boleh kepulangan dari shalat led dilakukan dengan (Syekh Zakariyya al-Anshari, Asna al-Mathalib, juz 1, hal. 282).

8. Pergi dan Pulang Shalat led Lewat Jalan yang Berbeda

Berdasarkan hadits riwayat al-Bukhari, rute perjalanan pulang dan pergi ke tempat shalat led hendaknya berbeda, dianjurkan rute keberangkatan lebih panjang dari pada jalan pulang.

Di antara hikmahnya adalah agar memperbanyak pahala menuju tempat ibadah.

Anjuran ini juga berlaku perjalanan haji, membesuk orang sakit dan ibadah lainnya, sebagaimana ditegaskan al-Imam al-Nawawi dalam kitab Riyadl al-Shalihin.

9. Melaksanakan shalat sunah Idul Fitri secara berjamaah.

10. Tahniah (Memberi Ucapan Selamat)

Hari raya dianjurkan untuk saling memberikan selamat atas kebahagiaan yang diraih saat hari raya.

Sebagaimana yang disampaikan al-Imam al-Baihaqi dalam kitab Sunannya, beliau menginventarisir beberapa hadits dan ucapan para sahabat tentang tradisi ucapan selamat di hari raya.

Dalil lainnya yaitu mengenai anjuran bersyukur saat mendapat nikmat atau terhindari dari mara bahaya, seperti disyariatkannya sujud syukur.

Baca Juga: Niat Mandi Idul Fitri 2022 untuk Laki-laki Lengkap dengan Tata Caranya

Demikian pula riwayat al-Bukhari dan Muslim tentang kisah taubatnya Ka'ab bin Malik setelah ia tidak ikut dari perang Tabuk, Talhah bin Ubaidillah memberinya ucapan selamat begitu mendengar pertaubatnya diterima.

Ucapan selamat itu dilakukan dihadapan Nabi dan beliau tidak mengingkarinya. Memang tidak ada aturan baku mengenai redaksi ucapan selamat Idul Fitri ini.

Salah satu contohnya taqabbala allâhu minnâ wa minkum”, "kullu 'amin wa antum bi khair", Selamat hari raya Idul Fitri", minal aidin wa al-faizin", "mohon maaf lahir batin", dan lain sebagainya.

Itulah 10 amalan Sunnah Hari Raya Idul Fitri yang sebaiknya dilaksanakan karena memiliki pahala yang besar.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler