Puasa Qadha atau Puasa Syawal Terlebih Dahulu, Mana yang Harus Didahulukan, Simak Penjelasan HR Muslim

4 Mei 2022, 07:10 WIB
Simak penjelasan hadis dari para ulama mengenai hukum mana yang harus didahulukan antara puasa qadha dengan puasa Sunnah Syawal //freepix.com/rawpixel.com

 

MANTRA SUKABUMI - Puasa qadha merupakan puasa pengganti pada saat puasa Ramadhan.

Setelah kita melalui dan melakukan puasa Ramadhan tentu yang akan dihadapi umat muslim adalah bulan Syawal.

Hari Raya Idul Fitri setelah bulan Ramadhan selesai maka awal bulan syawal akan hadir dengan sala satu sunnah ibadah puasa sebagaimana dalam hadis riwayat muslim dijelaskan.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal 1443 H, Bahasa Arab Latin dan Artinya Juga Lengkap dengan Keistimewaannya

Hanya bagi seorang wanita yang memiliki
hutang di bulan ramadhan tentunya harus segera dilunasi untuk menggantikan hutang puasa wajib.

Di bulan Syawal setelah perayaan hari raya idul fitri tentulah sebagai umat muslim akan melakukan puasa Sunnah yakni puasa 6 hari dibulan Syawal.

Banyak pertanyaan yang belum yakin bahwa bolehkah seseorang melakukan puasa sunnah 6 hari dibulan Syawal namun ia masih memiliki hutang puasa Ramadhan.

Tentunya hal ini masih ada yang belum diketahui bagi seorang muslim tentang puasa qadha dan puasa Syawal perihal mana yang harus di dahulukannya.

Oleh karena itu perlulah kita simak penjelasannya sebagaimana yang dilihat mantrasukabumi.com dari Chanel YouTube Yufid.TV pada Selasa 3 Mei 2022 inilah penjelasan mengenai puasa qada dan puasa Syawal.

Para ulama diantaranya Syekh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin beliau memfatwakan:

Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal, Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Harus terlebih dahulu menyempurnakan puasa ramadhannya, artinya dia harus terlebih dahulu membayar hutang Ramadhan melakukan qodho dahulu baru kemudian dia bisa puasa Sunnah 6 hari di bulan Syawal.

Hal ini berdasarkan kemutlakan hadist yang diriwayatkan oleh hadist Abu Ayyub Al Anshari salah seorang sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wa salam sebagaimana yang tercantum dalam shahih muslim.

عنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ”‎

Artinya:
Abu Ayyub al-Anshari bercerita bahwa Rasulullah saw bersabda, “siapa saja yang puasa Ramadhan, kemudian dia melanjutkan dengan enam hari pada bulan Syawwal maka jadilah puasanya seperi satu tahun”.

Dengan adanya hadist tersebut para ulama memetik kesimpulan bahwasanya dia harus menyempurnakan terlebih dahulu puasa Ramadhan.

Baca Juga: Sangat Istimewa, Puasa 6 Hari Pada Bulan Syawal seperti Berpuasa Setahun Penuh, Catat Waktunya

Manakala seseorang memiliki hutang puasa di bulan Ramadhan karena udzur, karena sakit haid bagi para wanita, maka dia belum dikatakan menyempurnakan puasa bulan Ramadhan.

Oleh karenanya seseorang tersebut dia harus melakukan qodho terlebih dahulu, baru bisa dikatakan telah menyempurnakan puasa Ramadhan. Setelah itu dia ikuti dengan puasa Sunnah 6 hari bulan Syawal.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih

Tags

Terkini

Terpopuler