Isi Kandungan Surat Yusuf Ayat 65-67: Kisah Pertemuan Nabi Yusuf dan Sang Adik Bunyamin

12 Mei 2022, 20:00 WIB
Isi Kandungan Surat Al-Bayyinah Ayat 1 Sampai 8 Tentang Beriman Kepada Allah Lengkap Bacaan Al-Qur'an dan Artinya /pexels.com/Tayeb MEZAHIDA

MANTRA SUKABUMI - Salah satu nama Nabi yang diabadikan sebagai nama surat dalam Al-Qur'an adalah Nabi Yusuf as.

Dalam surat tersebut Allah SWT menggambarkan kisah perjalanan Nabi Yusuf as yang terpisahkan dengan keluarganya sejak kecil.

Hal itu merupakan ulah saudaranya yang merasa iri kepada Nabi Yusuf as hingga berniat mencelakakan Nabi Yusuf AS.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 27, Jelaskan tentang Orang-orang yang Rugi di Dunia dan Akhirat

Dalam surat Yusuf ayat 65-67, diceritakan bagaimana proses Nabi Yusuf as yang ingin bertemu dengan sang adik yang bernama Bunyamin.

Hal itu terjadi setelah Nabi Yusuf as menjadi penguasa di Mesir dan mengetahui saudaranya datang ke istananya.

Setelah itulah Nabi Yusuf as melakukan siasat agar dirinya bisa bertemu dengan sang adik yakni Bunyamin.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari Al-Qur'an Kemenag pada Kamis, 12 Mei 2022, berikut isi kandungan surat Yusuf ayat 65-67.

Ayat 65

وَلَمَّا فَتَحُوْا مَتَاعَهُمْ وَجَدُوْا بِضَاعَتَهُمْ رُدَّتْ اِلَيْهِمْۗ قَالُوْا يٰٓاَبَانَا مَا نَبْغِيْۗ هٰذِهٖ بِضَاعَتُنَا رُدَّتْ اِلَيْنَا وَنَمِيْرُ اَهْلَنَا وَنَحْفَظُ اَخَانَا وَنَزْدَادُ كَيْلَ بَعِيْرٍۗ ذٰلِكَ كَيْلٌ يَّسِيْرٌ

Artinya: Ketika mereka membuka barang-barang mereka, mereka menemukan barang-barang (penukar) mereka dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata, “Wahai ayah kami, apa (lagi) yang kita inginkan? Ini barang-barang kita dikembalikan kepada kita, kita akan dapat mendatangkan bahan makanan untuk keluarga kita, dan kami akan menjaga saudara kami, serta kita akan mendapat tambahan jatah (gandum) seberat beban seekor unta. Itu adalah suatu (tambahan) jatah yang mudah (bagi raja Mesir).”

Dalam tafsir tahlili Al-Qur'an Kemenag dijelaskan bahwa setelah saudara-saudara Yusuf membuka karung bahan makanan yang mereka bawa dari Mesir, ternyata mereka juga mendapatkan barang-barang mereka masih ada pula di dalamnya.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al-Bayyinah Ayat 1 Sampai 8 Beriman Kepada Allah Lengkap Bacaan Al-Qur'an dan Artinya

Mereka berkata pada Yakub, “Wahai ayah kami, barang-barang yang kami bawa ke Mesir ternyata dikembalikan.

Ini adalah bukti yang nyata betapa baiknya hati penguasa Mesir itu kepada kita dan betapa pemurahnya sehingga dia tidak mau mengambil barang-barang kita sebagai penukar makanan yang diberikan kepada kita.

Dia telah menolong kita dengan ikhlas tanpa mengharapkan balasan. Memang amat besar hutang budi kita. Oleh sebab itu, kita harus membalas jasa dan budi baiknya dengan memenuhi janji kami yaitu akan membawa Bunyamin ke Mesir.

Kalau kami kembali ke Mesir membawanya, tentu kita akan mendapat bahan makanan lebih banyak, paling tidak akan bertambah satu pikulan karena kami sudah berjumlah sebelas orang.

Bagi penguasa Mesir satu pikulan bahan makanan itu tentu tidak akan memberatkan karena gudang-gudangnya penuh dengan bahan makanan.”

Ayat 66

قَالَ لَنْ اُرْسِلَهٗ مَعَكُمْ حَتّٰى تُؤْتُوْنِ مَوْثِقًا مِّنَ اللّٰهِ لَتَأْتُنَّنِيْ بِهٖٓ اِلَّآ اَنْ يُّحَاطَ بِكُمْۚ فَلَمَّآ اٰتَوْهُ مَوْثِقَهُمْ قَالَ اللّٰهُ عَلٰى مَا نَقُوْلُ وَكِيْلٌ

Artinya: Dia (Ya‘qub) berkata, “Aku tidak akan melepaskannya (pergi) bersama kamu, sebelum kamu bersumpah kepadaku atas (nama) Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya kembali kepadaku, kecuali jika kamu dikepung (oleh musuh).” Setelah mereka memberikan janji kepadanya, dia (Ya‘qub) berkata, “Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan.”

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 9, Tentang Allah Janjikan Pahala bagi Orang yang Beriman dan Beramal Sholeh

Mendengar ucapan anak-anaknya itu, Yakub sadar bahwa budi baik penguasa Mesir itu harus dibalas dengan budi baik pula.

Tidak ada cara untuk membalasnya kecuali dengan menepati janji anak-anaknya yang akan membawa Bunyamin karena dia dan anak-anaknya tidak mempunyai apa-apa lagi untuk dipersembahkan apalagi penguasa Mesir itu telah menolak menerima barang tukaran dan mengembalikan semuanya.

Dengan perasaan yang berat, Yakub berkata kepada anak-anaknya bahwa kalau mereka harus membawa Bunyamin ke Mesir, maka ia tidak akan mengizinkan kecuali dengan janji yang dikuatkan dengan sumpah bahwa mereka benar-benar akan menjaga keselamatan Bunyamin dan membawanya kembali pulang.

Mereka juga diminta untuk bersedia mengorbankan jiwa raga bila terjadi hal-hal yang membahayakan atau mengancam jiwanya.

Anak-anak Yakub bersedia bersumpah untuk memenuhi syarat yang dikemukakan ayah mereka. Lalu mereka bersumpah dengan menyebut nama Allah bahwa mereka akan menjaga keselamatan Bunyamin, membelanya mati-matian bila terancam bahaya, dan akan membawanya pulang kembali.

Setelah mendengar sumpah anak-anaknya itu, barulah hati Yakub merasa lega dan dia berkata, “Allah menjadi saksi atas semua ucapan dan janjimu itu. Dialah Yang Mengawasi segala perbuatan dan tindak-tandukmu dan kepada-Nyalah aku serahkan keselamatan anakku.”

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Maryam Ayat 56-57, Tentang Kesempurnaan Sifat dan Kemuliaan Nabi Idris AS

Ayat 67

وَقَالَ يٰبَنِيَّ لَا تَدْخُلُوْا مِنْۢ بَابٍ وَّاحِدٍ وَّادْخُلُوْا مِنْ اَبْوَابٍ مُّتَفَرِّقَةٍۗ وَمَآ اُغْنِيْ عَنْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍۗ اِنِ الْحُكْمُ اِلَّا لِلّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُوْنَ

Artinya: Dia (Ya‘qub) berkata, “Wahai anak-anakku, janganlah kamu masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berbeda-beda. (Namun,) aku tidak dapat mencegah (takdir) Allah dari kamu sedikit pun. (Penetapan) hukum itu hanyalah hak Allah. Kepada-Nyalah aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nya (saja) orang-orang yang bertawakal (meningkatkan) tawakal(-nya).”

Pada ayat ini dijelaskan bahwa Nabi Yakub berkata kepada anak-anaknya agar ketika sampai di istana raja Mesir, mereka tidak masuk bersama-sama dari satu pintu gerbang, tetapi masuk dari pintu-pintu gerbang yang lain, supaya terhindar dari penglihatan mata orang yang hasad atau mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.

Di samping itu agar Bunyamin sempat bertemu dengan Yusuf secara terpisah dari saudara-saudaranya yang lain.

Nabi Yakub menasihatkan pula bahwa walaupun mereka sudah berusaha menghindari berbagai kemungkinan yang membahayakan, namun beliau tidak dapat mencegah ketentuan dari Allah, sebab keputusan menetapkan sesuatu hanya berada di tangan-Nya.

Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan disertai keyakinan bahwa ketentuan dari Allah pasti terjadi, dan tidak seorang pun yang dapat menghalang-halanginya. Oleh karena itu, hanya kepada-Nyalah semua orang bertawakal dan berserah diri.

Itulah isi kandungan surat Yusuf ayat 65-67 yang menceritakan kisah pertemuan Nabi Yusuf as dengan sang adik Bunyamin.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler