Isi Kandungan Surat Al Ikhlas Ayat 1-4, Ajaran Pokok-pokok Tauhid dan Pondasi Keimanan

13 Mei 2022, 11:25 WIB
Ilustrasi Isi Kandungan Surat Al Ikhlas Ayat 1-4, Ajaran Pokok-pokok Tauhid dan Pondasi Keimanan. /*/pexels.com/GR Stocks

MANTRA SUKABUMI - Surat Al Ikhlas merupakan surat ke 112 dalam Alquran, yang terdiri dari empat ayat.

Surat ini dinamakan surat Al Ikhkas karena didalamnya mengajarkan pokok-pokok tauhid juga mengesakan Allah.

Dan ini merupakan daripada bagian isi kandungan surat Al Ikhlas yakni mengajarkan pokok-pokok tauhid dan pondasi keimanan.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Hajj Ayat 2, Jelaskan tentang Hari ketika Kalian Menyaksikan Datangnya Kiamat

Surat Al Ikhlas ini juga menjelaskan bahwa tiada yang sebanding dan setara dengan Allah. Baik dalam hakikat wujudnya maupun dalam sifat dzatiyahnya.

Surat Al Ikhlas menegaskan keesaan Allah dengan sifatnya Ahad. Yaitu tidak ada sesuatu pun selain Dia bersama Dia dan bahwa tidak ada sesuatu pun yang sama dengannya.

Tidak ada hakikat kecuali hakikatnya dan tidak ada wujud yang hakiki kecuali wujudnya.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari quran.kemenag.go.id, berikut tafsir dan isi kandungan surat Al Ikhlas:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١

Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.

Pada ayat ini, Allah menyuruh Nabi Muhammad menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan tentang sifat Tuhannya, bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak tersusun dan tidak berbilang, karena berbilang dalam susunan zat berarti bahwa bagian kumpulan itu memerlukan bagian yang lain, sedang Allah sama sekali tidak memerlukan suatu apa pun.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Anfal Ayat 7 tentang Janji Kemenangan dan Sindiran Allah pada Kaum Muslimin

Keesaan Allah itu meliputi tiga hal: Dia Maha Esa pada Zat-Nya, Maha Esa pada sifat-Nya dan Maha Esa pada perbuatan-Nya. Maha Esa pada zat-Nya berarti zat-Nya tidak tersusun dari beberapa zat atau bagian.

Maha Esa pada sifat-Nya berarti tidak ada satu sifat makhluk pun yang menyamai-Nya dan Maha Esa pada perbuatan-Nya berarti Dialah yang membuat semua perbuatan sesuai dengan firman-Nya: Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu. (Yasin/36 : 82).

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢

Allah tempat meminta segala sesuatu.

Allah menambahkan dalam ayat ini penjelasan tentang sifat Tuhan Yang Maha Esa itu, yaitu Dia adalah Tuhan tempat meminta dan memohon.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣

(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Allah lalu menegaskan bahwa Mahasuci Ia dari mempunyai anak.

Baca Juga: Isi Kandungan dan Keutamaan Surat Al Kahfi Ayat 1-10 Tentang Terhindar dari Fitnah Dajjal

Ayat ini juga menentang dakwaan orang-orang musyrik Arab yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah anak perempuan Allah dan dakwaan orang Nasrani bahwa Isa anak laki-laki Allah.

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan lagi bahwa tidak ada yang setara dan sebanding dengan Dia dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya.

Ini adalah tantangan terhadap orang-orang yang beritikad bahwa ada yang setara dan menyerupai Allah dalam perbuatannya, sebagaimana pendirian orang-orang musyrik Arab yang menyatakan bahwa malaikat itu adalah sekutu Allah.***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler