Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Tema tentang Sabar atas Kesulitan Hidup

24 Mei 2022, 07:45 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat. Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Tema tentang Sabar atas Kesulitan Hidup. /*/PIXABAY/apassingstranger

MANTRA SUKABUMI - Berikut ini adalah sajian Contoh teks khutbah Jumat singkat terbaru tentang sabar atas kesulitan hidup.

Teks khutbah Jumat ini memiliki potensi yang sangat besar sebagai saluran menyampaikan ajaran-ajaran islam yang perlu diketahui jamaah dan khutbah jumat adalah rukun yang telah disebutkan agar menjadi sah secara aturan syar'i .

Contoh teks khutbah Jumat ini mengenai sabar atas kesulitan hidup, sabar menghadapi segala masalah, ujian atau cobaan.

Baca Juga: Contoh Teks Naskah Khutbah Jumat 2022, Tema: Bahaya Hasad bagi Peradaban Manusia

Penceramah bisa memotivasi jamaah atas segala masalah yang dihadapi dan sulitnya hidup untuk selalu bersabar dan bertawakal kepada Allah.

Dikutip mantrasukabumi.com dari laman ngaji.id pada Selasa, 24 Mei 2022, berikut contoh teks khutbah Jumat tentang sabar atas kesulitan hidup.

Khutbah Jumat Pertama

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَناَ أَنْ نُصْلِحَ مَعِيْشَتَنَا لِنَيْلِ الرِّضَا وَالسَّعَادَةِ، وَنَقُوْمَ بِالْوَاجِبَاتِ فِيْ عِبَادَتِهِ وَتَقْوَاهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ، أَمّا بَعْدُ:
 فَيَا عِبَادَ الله اُوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Jama’ah kaum musliminin, sidang jama’ah shalat jum’ah yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala..

Di antara Sunnatullah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berlakukan dan jalankan pada alam semesta adalah Allah tidak menjadikan kondisi seseorang hamba itu selalu stabil dan monoton. Tapi Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hikmahNya menjadikan kehidupan seorang hamba itu kadang-kadang di atas kadang-kadang di bawah. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengisyaratkan itu dalam Ali Imran:

… وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ…

“Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu menguji manusia (kadang-kadang dengan ujian yang dia senangi, kadang-kadang dengan ujian yang tidak dia senangi oleh seorang hamba)…” (QS. Ali-Imran[3]: 140)

وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Dan Kami akan menguji kalian, kadang-kadang ujian itu berupa kejelekan (sesuatu yang tidak disenangi oleh seorang hamba), dan kadang-kadang ujian itu berupa kebaikan (sesuatu yang disenangi oleh seorang hamba), semuanya itu adalah ujian. Dan semua orang nanti akan dikembalikan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Anbiya[21]: 35)

Baca Juga: Referensi Teks Naskah Khutbah Jumat 2022, Tema: Sabar Menghadapi Kesulitan Hidup

Karena dengan ujian itu maka akan nampak siapa yang sebenarnya orang-orang yang berhasil dalam menjalani ujiannya dan siapa orang-orang yang gagal dalam menjalani ujiannya.

Di antara ujian yang menimpa seorang hamba, seorang anak manusia, adalah ujian yang berupa sulitnya hidup.

Ujian yang berupa sulitnya hidup ini menjadikan manusia terbelah menjadi dua. Ada orang-orang yang berhasil mensikapi dengan koridor dan kaidah-kaidah syar’i, ada orang-orang yang gagal dalam mensikapi ini.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengisyaratkan ini dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud dan yang lainnya, yang dihasankan oleh Imam Tirmidzi, dari Abdullah ibnu Mas’ud, bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَن نَزَلتْ به فَاقةٌ ، فأَنَزَلَها بالنَّاسِ ، لَم تُسدَّ فاقتُه ، و مَن نَزلَتْ به فاقةً ، فأنزلَها باللهِ ، فيُوشِكُ اللهُ برزقٍ عاجلٍ ، أو آجلٍ

“Barangsiapa yang dia tertimpa faaqah…”

Faaqah (فَاقةٌ) itu kesulitan hidup. Baik itu sulitnya ekonomi, sulitnya kesehatan karena tertimpa penyakit, atau prahara dalam rumah tangganya, atau ada malapetaka dalam anak-anaknya, apapun yang merupakan kesulitan hidup.

“Barangsiapa orang itu yang tertimpa kesulitan dalam hidupnya, lalu kesulitan itu dia curahkan/berikan/timpakan kepada orang, maka niscaya kesulitannya tidak akan pernah terselesaikan.”

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat 20 Mei 2022: Dahsyatnya Sedekah Subuh Bagi Umat Muslim

Tapi kebalikannya kata beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam..

“Barangsiapa yang tatkala dia tertimpa kesulitan, lalu dia curahkan/serahkan/pasrahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala sebentar lagi akan memberikan kepada dia anugerah yang cepat maupun anugerah yang tertunda.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membagi manusia dalam hadits yang berbarokah ini. Tatkala tertimpa kesulitan hidup dan itu adalah satu kepastian dalam kehidupan umat manusia. Siapapun dia, apapun jabatannya, berapa kekayaannya, apapun kekuatannya, orang itu mesti akan mengalami yang namanya faaqah dalam kehidupannya (sisi apapun).

Mungkin faaqah itu menimpa dia dari sisi ekonomi, mungkin menimpa dia dari sisi kesehatan, mungkin menimpa dia dalam masalah prahara rumah tangganya, atau mungkin dalam masalah anak keturunannya. Itu mesti akan dialami oleh seorang anak manusia.

Kelompok pertama

Manusia terbelah menjadi dua. Ada orang-orang yang kalau tertimpa faaqah (kesulitan hidup) malah menyerahkan urusan itu kepada orang. Entah orang itu dirinya sendiri, dia ‘ujub, merasa punya kekuatan, merasa punya kekuasaan, sehingga akhirnya dia berusaha tanpa i’timad kepada Allah. Tanpa bersandar kepada Allah dia meyakini mampu melakukan itu dengan dirinya sendiri.

Kelompok kedua

Kelompok kedua adalah orang-orang yang tatkala tertimpa musibah, tatkala dia itu tertimpa malapetaka, tatkala dia tertimpa kesulitan dalam hidupnya, maka dia sandarkan hidupnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

فأنزلَها باللهِ

“Dia pasrahkan itu kepada Allah.”

Bagaimana bentuk kepasrahan, bagaimana bentuk dia sandarkan itu kepada Allah? Yaitu dengan cara yang syar’i. Salah satunya apa yang disabdakan oleh Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ

“Berjuanglah/bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah, jangan pernah putus asa.” (HR. Muslim)

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal 2022 Menyentuh Hati, Tema: Tetap Shaleh Setelah Ramadhan

Ikhtiar, berusaha, lalu berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu menyerahkan urusan itu kepada Allah dengan tawakal.

Usaha yang kuat! Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menurunkan pertolonganNya kecuali dengan usaha. Itu sunnatullah yang berjalan. Berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

الدُّعَاءُ سِلاَحُ الْمُؤْمِنِ

“Doa adalah senjata seorang mukmin.” (HR. Al-Hakim)

Dan semua orang yang berdoa (asalkan terpenuhi syarat dan rukun serta adabnya doa) pasti akan dikabulkan oleh Allah. Kemudian tawakalkan itu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka apabila orang menyandarkan masalahnya hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, niscaya janji Rasulullah akan segera terwujud.

فيُوشِكُ اللهُ برزقٍ عاجلٍ ، أو آجلٍ

“Maka niscaya sebentar kemudian Allah akan menganugerahkan kepada dia anugerah yang cepat atau agak terlambat.”

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Jumuah Ayat 9 tentang Wajib Hadiri Sholat Jumat dan Dengarkan Khutbah

Khutbah Jumat Kedua

Jama’ah kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala..

Menyerahkan urusan kepada Allah dalam semua urusan yang kita hadapi di alam Mayapada ini adalah bentuk dari ketawakalan. Dan hakikat dari tawakal adalah apa yang disabdakan oleh Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan tawakal yang sesungguhnya, maka niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Allah memberikan rezeki kepada seekor burung.

الحمد للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. أَمَّا بَعْدُ:
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِىّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

رَبَّنَا آتِناَ فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

Demikian itulah contoh teks khutbah Jumat singkat terbaru yang bisa dijadikan referensi khotib saat pelaksanaan shalat Jumat. ***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler