Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 139-140, Lengkap Bacaan Arab dan Terjemah

16 September 2022, 19:10 WIB
Ilustrasi Lengkap dengan bacaan Arab serta terjemahnya, simak penjelasan isi kandungan Alquran surat Ali Imran ayat 139 dan 140. /*/Pexels/Ali Burhan

MANTRA SUKABUMI - Makna atau isi kandungan yang terdapat dalam surat Ali Imran ayat 139-140 salah satunya adalah tentang hikmah perang Uhud.

Pada Surat Ali Imran ayat 139, Allah memberi motivasi agar kesedihan akibat kegagalan dalam Perang Uhud tidak berkepanjangan.

Selain pembahasan isi kandungan surat Ali Imran ayat 139-140, artikel ini juga dilengkapi dengan bacaan Arab, lengkap dengan terjemah bahasa Indonesia.

Baca Juga: Bacaan dan Isi Kandungan Surat Yasin Ayat 33-36 Lengkap Tulisan Arab Latin Serta Tafsir

Dilansir mantrasukabumi.com dari Quran Kemenag, berikut ini pembahasan isi kandungan surat Ali Imran ayat 139-140, lengkap dengan bacaan Arab dan terjemah.

Isi kandungan surat Ali Imran ayat 139:

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ١٣٩

Artinya:
"Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang mukmin."

Setelah menjelaskan sunnatullah dan bagaimana kesudahan orang orang yang melanggar sunnatullah tersebut.

Pada ayat ini Allah memberi motivasi agar kesedihan akibat kegagalan dalam Perang Uhud tidak berkepanjangan.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 136: Balasan bagi Orang yang Beriman

"Dan janganlah kamu merasa lemah menghadapi musuh, dan jangan pula bersedih hati karena kekalahan dalam Perang Uhud, sebab kamu paling tinggi derajatnya di sisi Allah, jika kamu orang beriman dengan sebenar-benarnya."

Ayat ini juga menghendaki agar kaum Muslimin jangan bersifat lemah dan bersedih hati, meskipun mereka mengalami pukulan berat dan penderitaan yang cukup pahit dalam Perang Uhud, karena kalah atau menang dalam suatu peperangan adalah hal biasa yang termasuk dalam ketentuan Allah.

Yang demikian itu hendaklah dijadikan pelajaran. Kaum Muslimin dalam peperangan sebenarnya mempunyai mental yang kuat dan semangat yang tinggi serta lebih unggul jika mereka benar-benar beriman.

Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 140:

اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗ ۗوَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ ١٤٠

Artinya:

"Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) dan Allah mengetahui orang-orang beriman (yang sejati) dan sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Allah tidak menyukai orang-orang zalim."

Baca Juga: Bacaan Arab Surat Ali Imran Ayat 138 dengan Arti dan Penjelasan Isi Kandungan: Hikmat Perang Uhud

Ayat ini masih menjelaskan tentang hikmah perang Uhud, dijelaskan bahwa jika pada Perang Uhud seseorang mendapat luka, maka mereka pun pada Perang Badar mendapat luka yang serupa.

Dan masa kehancuran, kemenangan dan kekalahan itu, Kami pergilirkan di antara manusia agar mereka mendapat pelajaran bahwa Allah pengatur segalanya, dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman dengan orang orang kafir dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya gugur sebagai syuhada, yaitu orang-orang yang disaksikan keagungannya atau menjadi saksi kebenaran. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim sehingga tidak menjadikan mereka syuhada

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa kaum Muslimin jika menderita luka atau menemui ajalnya, maka orang kafir juga telah mengalami hal yang sama dalam Perang Badar.

Demikianlah menang dan kalah dalam peperangan adalah hal yang dipergilirkan oleh Allah di antara manusia. Kemenangan dan kekalahan, kejayaan dan kemunduran, merupakan keadaan yang silih berganti akan dialami setiap umat atau manusia.

Karena itu mereka mestinya selalu dapat mengambil petunjuk dari keadaan ini, agar mereka mendapat pelajaran, dan agar Allah membedakan antara orang yang beriman dengan orang-orang kafir, dan juga memberikan kepada kaum Muslimin kebahagian mati syahid yang sangat tinggi nilainya di sisi Allah, karena mereka rela mengorbankan jiwa raga demi membela kebenaran, dan Allah tidak menyukai orang yang berbuat zalim.***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler