MANTRA SUKABUMI - Bulan Rajab jadi salah satu bulan haram ataupun asyhurul hurum.
Pada bulan Rajab ini, banyak umat islam yang melakukan puasa sunnah.
Banyak Fatwa berbeda di Indonesia, lantas apakah terdapat dalil berpuasa di bulan Rajab?
Dikutip Mantrasukabumi.com dari muhammadiyah.or.id, berikut ini uraian tentang dalil puasa Rajab dari fatwa tarjih Muhammadiyah.
Bulan Rajab tercantum dalam bulan Asyhurul Hurum yang terdiri dari Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram serta Rajab.
Sehingga dalam perihal ini, anjuran perbanyak puasa Rajab tidaklah anjuran spesial.
Tidak terdapat dalil spesial yang memerintahkan buat memperbanyak puasa pada bulan ini.
Melainkan anjuran universal buat melakukan puasa tiap bulannya.
Puasa tersebut ialah puasa Ayyamul Bidh yang dilaksanakan sepanjang 3 hari pada bertepatan pada 13, 14, 15.
Perihal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh An Nasai yang dishahihkan Ibnu Hibban.
قاَلَ أَ بُوْ ذَ رٍّ اْ لغِفَّا رِى رَضِىَ ا اللهُ عَنْهُ: أَ مَرَ نَا رَ سُوْلُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَنْ نَصُوْ مَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَا ثَةَ أَيَّا مٍ اْلبِيْضِ ثَلَاثَ عَشْرَةَوَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ قَالَ : هِىَ كَصَوْمِ الدَّ هْرِ
(رواه النسائ و صحه ابن حبن)
Berkata Abu Dzar Al Ghifari: “Rasulullah saw. menyuruh kepada kita untuk melakukan puasa setiap bulan tiga hari putih (bulan bersinar cemerlang) yakni di hari tanggal 13, 14 dan 15, dan beliau bersabda, puasa (tiga hari pada tiap bulan) itu seperti puasa setahun.” (HR. An Nasai dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban).
Demikian ulasan mengenai penjelasan dalil melaksanakan puasa bulan Rajab.***