Hukum Tak Berpuasa di Bulan Ramadhan Tanpa Alasan, Ini Penjelasannya

31 Maret 2023, 23:11 WIB
Hukum Tak Berpuasa di Bulan Ramadhan Tanpa Alasan, Ini Penjelasannya./* /Pixabay/mohamed_hassan


MANTRA SUKABUMI - Berpuasa di bulan Ramadhan, merupakan kewajiban individu, tidak bisa ditinggalkan tanpa alasan yang kuat, syariat agama telah mengaturnya dengan tegas.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqoroh ayat 183 tentang kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan, yang juga telah dilaksanakan oleh orang-orang sebelum kita.

Orang yang meninggalkan puasa Ramadhan tanpa alasan yang kuat, maka ia berdosa besar, dan dosa ini hanya bisa diampuni dengan taubat nasuha, dan wajib baginya untuk mengqadha' kewajiban puasanya.

Baca Juga: 6 Jenis Makanan Kesukaan Nabi Muhammad SAW Selama Puasa Ramadhan

 

Dilansir mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, terdapat hukum bagi orang yang tidak menjalankan kewajiban ibadah puasa di bulan Ramadhan,

Orang yang tidak berpuasa tanpa alasan yang jelas dan kuat selama bulan puasa Ramadhan berlangsung, ia ditetapkan telah melakukan dosa yang amat besar, karena hakikatnya ia menentang pemerintah Allah SWT.

Diriwayatkan oleh Sayyidina Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, secara marfu’:

مَنْ أَفْطَرَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ وَلَا مَرَضٍ لَمْ يَقْضِهِ صِيَامُ الدَّهْرِ وَإِنْ صَامَهُ

Artinya, Barang siapa yang tidak berpuasa pada bulan Ramadhan tanpa adanya uzur, tidak pula sakit, maka tidaklah dia bisa menggantikannya dengan puasa sepanjang tahun, jika dia melakukannya. (HR. Bukhari No. 1934)

Sayyidina Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, juga berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

عرى الاسلام، وقواعد الدين ثلاثة، عليهن أسس الاسلام، من ترك واحدة منهن، فهو بها كافر حلال الدم: شهادة أن لا إله إلا الله، والصلاة المكتوبة، وصوم رمضان

Artinya, Tali Islam dan kaidah-kaidah agama ada tiga, di atasnyalah agama Islam difondasikan, dan barangsiapa yang meninggalkannya satu saja, maka dia kafir dan darahnya halal ( untuk dibunuh), yakni: Syahadat Laa Ilaaha Illallah, sholat wajib, dan puasa Ramadhan.”

(HR. Abu Ya’ala No. 2349, Alauddin Al muttaqi Al Hindi dalam Kanzul ‘Ummal No. 23, juga Ad Dailami dan dishahihkan oleh Imam Adz Dzahabi.

 

Berkata Hammad bin Zaid: aku tidak mengetahui melainkan hadits ini telah dimarfu’kan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Al Haitsami mengatakan sanadnya hasan, Majma’ Az Zawaid, 1/48. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah).

Baca Juga: 4 Syarat Sah Puasa Ramadhan dan 2 Rukunnya

Berkata Imam Adz Dzahabi Rahimahullah:

وعند المؤمنين مقرر: أن من ترك صوم رمضان بلا مرض، أنه شر من الزاني، ومدمن الخمر، بل يشكون في إسلامه، ويظنون به الزندقة، والانحلال.

Artinya, Bagi kaum mukminin telah menjadi ketetapan, meninggalkan puasa Ramadhan padahal tidak sakit adalah lebih buruk dari pezina dan pemabuk, bahkan mereka meragukan keislamannya dan mencurigainya sebagai zindiq dan tanggal agamanya.”

(Syaikh Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, 1/434. Lihat juga Imam Al Munawi, Faidhul Qadir, 4/410. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah).

Demikian berat hukum bagi orang yang meninggalkan puasa Ramadhan tanpa adanya alasan yang jelas dan kuat, semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita semua, In Syaa Allah.***

Editor: Indira Murti

Tags

Terkini

Terpopuler