MANTRA SUKABUMI - Ibadah puasa adalah bagian integral dari banyak tradisi keagamaan dalam Islam khususnya, puasa memiliki makna yang sangat besar.
Salah satu kesempatan di mana puasa memiliki kepentingan khusus adalah pada hari kesembilan dan kesepuluh bulan Muharram, masing-masing dikenal sebagai Tasua dan Asyura.
Ibadah puasa Tasua dan Ayura merupakan dua amalan sunnah yang dikerjakan umat Islam. Ibadah puasa Tasua dan Asyura 2023 akan dilaksanakan pada 27-28 Juli 2023 mendatang.
Baca Juga: Tanggal Berapa Puasa Tasua dan Asyura 2023 Dilaksanakan? Catat Hari Apa Puasa Sunnah Muharram 1445 H
Pasalnya, Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023 kemarin sesuai penanggalan dalam kalender Islam Global Tunggal.
Anjuran untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah Tasua dan Asyura terdapat dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah RA.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ ، : قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " أفضل الصيام بَعْدَ رمضان شهر الله الْمُحَرَّمُ ، وأفضلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya: "Abu Hurairah Radhiyallahu anhu mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling utama sesudah Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat di malam hari." (Muslim)
Selain itu, ada keterangan lainnya yang menganjurkan untuk berpuasa di tanggal 9 dan 10 bulan Muahrram.
Hafshah RA menyampaikan, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, yaitu puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum subuh." (HR Ahmad dan An Nasa'i).
Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura 2023
1. Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma tasu'a sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat berpuasa sunnah Tasua, sunnah karena Allah Ta'ala."
2. Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat berpuasa sunnah Asyura karena Allah Ta'ala."
Latar belakang sejarah
Peringatan Tasua dan Asyura sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan cucunya Imam Hussein (semoga Allah meridhoi dia). Pada hari kesepuluh Muharram tahun 680 M, Imam Husein bersama keluarga dan sahabatnya menghadapi kesyahidan yang tragis dalam Pertempuran Karbala. Peristiwa ini menandai titik balik yang signifikan dalam sejarah Islam, karena menyoroti perjuangan untuk keadilan dan kebenaran melawan tirani dan penindasan.
Puasa Tasua dan Asyura
Puasa Tasua dan Asyura tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk menjalankan puasa sukarela ini. Dipercayai bahwa puasa pada hari-hari ini membawa pahala dan berkah yang luar biasa.
Nabi Muhammad SAW sendiri menjalankan puasa Asyura dan mendorong para pengikutnya untuk melakukan hal yang sama. Puasa Asyura, kata dia, tidak hanya menghapus dosa tahun sebelumnya, tetapi juga sebagai sarana untuk memohon ampunan Allah.
Refleksi Spiritual dan Disiplin Diri
Puasa Tasua dan Asyura memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk terlibat dalam refleksi spiritual dan disiplin diri. Ini adalah waktu untuk mengingat pengorbanan yang dilakukan oleh Imam Husein dan para sahabatnya dan untuk merenungkan nilai-nilai keadilan, keberanian, dan ketangguhan yang mereka contohkan.
Dengan tidak makan dan minum, orang beriman diingatkan akan berkah yang biasanya mereka terima begitu saja dan mengembangkan empati bagi mereka yang kurang beruntung.
Persatuan dan Solidaritas
Tasua dan Asyura juga berfungsi sebagai waktu persatuan dan solidaritas di antara umat Islam. Peristiwa Karbala menyoroti pentingnya melawan ketidakadilan dan penindasan.
Muslim dari berbagai latar belakang berkumpul untuk memperingati kesyahidan Imam Hussein, melampaui perbedaan sektarian, etnis, dan budaya. Berbagi pengalaman puasa dan berkabung memupuk rasa persaudaraan dan mempererat ikatan ummat Islam.
Perbuatan Amal yang Baik
Selain puasa, Tasua dan Asyura juga ditandai dengan sedekah dan perbuatan baik. Muslim didorong untuk memberi kepada yang miskin dan membutuhkan, berusaha meringankan penderitaan mereka dan berbagi berkah dari kesempatan itu.
Ini adalah waktu untuk menunjukkan kasih sayang, kemurahan hati, dan kebaikan terhadap orang lain, mewujudkan ajaran Islam dan semangat pengorbanan Imam Hussein.
Demikian itulah bacaan niat puasa sunnah Tasua dan Asyura di bulan Muharram yang akan dilaksanakan pada 27-28 Juli 2023 mendatang lengkap dengan hikmahnya. ***