Ternyata Ini 6 Cara Menghormati dan Menghargai Orang Lain yang Baik dan Benar

- 13 Januari 2021, 15:37 WIB
Ilustrasi menghargai orang lain
Ilustrasi menghargai orang lain //pexels

MANTRA SUKABUMI – Menghargai dan menghormati merupakan cara manusia untuk menjalani hidup sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan satu sama lain.

Dalam hal apapun manusia pasti akan berhubungan dengan yang lainnya baik dalam kerjaan atau berinteraksi dalam keseharian, maka dalam hal ini kita sudah diajarkan baik dalam agama maupun Negara bagaimana cara berhubungan yang baik dan benar dengan saling menghormati dan menghargai.

Oleh sebab itu hubungan yang baik dan bener itu saling menghargai dan menghormati antara sesama manusia, tanpa ada jurang pembatas.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Hadirkan ShopeePay di Gerai Usaha

Baca Juga: Heboh, Roy Kiyoshi Menerawang Penyebar Video Syur Gisel dan MYD, Ini Hasilnya

Tujuan Allah SWT menciptakan manusia di dunia untuk beribadah, saling menghormati, dan menghargai walaupun diciptakan dan lahir dari berbagai macam suku, agama, budaya, dan golongan.

Namun perbedaan tersebut hanya semata-mata sebagai rahamta dari Allah karena pada dasarnya manusia itu untuk saling mencintai, menghormati, dan saling menghargai.

Berbicara saling menghormati dan mengharagai Syekh Abdul Qadir Al-Jailanai memberikan tips bagaimana cara memandang orang lain dengan pandangan penghormatan dan penghargaan.

Tips yang diberikan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ini dikutip oleh Syekh Nawawi Al- Bantanin dalam kitab karangnya yaitu kitab Nashaihul Ibad halaman 12.

Baca Juga: Live Streaming Ikatan Cinta Malam Ini, Gawat Michelle Hampir Ungkap Roy yang Sebenarnya

Sebagaimana mantrasukabumi kutip dari kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Nawawi Al-Bantani, bagaimana cara menghormati dan menghargai orang yang mulia, anak kecil, orang dewasa, orang alim, orang awam, dan orang kafri, yaitu sebagain berikut:

1.Jika bertemu dengan orang mulia, maka kamu harus berperasangka terhadapnya, bisa jadi orang ini lebih baik dan lebih tinggi derajatnya di sisi Allah daripadaku.

2.Bila bertemu dengan anak kecil , kamu sebaiknya berpikir, bahwa anak ini belum bermaksiat kepada Allah SWT, sedangkan aku telah bermaksiat kepada Allah SWT, tentu saja anak kecil tersebut lebih baik dari kamu.

3.Jika bertemu dengan orang dewasa, kamu sepatutnya berperasangka, orang dewasa ini telah beribadah menyembah Allah SWT sebelumku.

Baca Juga: Saksikan Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini 13 Januari 2021, Andin Mulai Selidiki Hubungan Roy dan Al

4.Jika bersua dengan ulama atau orang alim, maka kamu semestinya berprasangka, orang ini dianugerahkan ilmu yang tidak dapat kugapai, meraih derajat tinggi yang tidak kuraih, mengetahui materi ilmu yang tidak kuketahui, dan mengamalkan ilmunya.

5.Bila bertemu orang awam atau bodoh, kamu harus berpikiran, bahwa orang ini bermaksiat kepada Allah karena ketidaktahuannya, sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya secara sadar di tengah ilmuku, aku sendiri tidak pernah tahu bagaimana akhir hidupku dan akhir hidupnya, apakah husnul khatimah atau su’ul khatimah.

6.Bila berjumpa dengan orang kafir, kamu harus berprasangka, bisa jadi orang kafir ini suatu saat memeluk agama Islam dan mengakhiri hidupnya dengan amal yang baik atau husnul khatimah, sedangkan aku bisa jadi malah menjadi kafir suatu saat dan mengakhiri hidup dengan amal yang buruk atau su’ul khatimah.

Maka dari itu semua ini adalah cara yang baik dalam menghormati dan mengharagai orang menurut Syekh badul Qadir Al-Jailani yang dikutip oleh Syekh Nawai Al-Bantani dalam kitabnya Nashaihul Ibda.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah