Rahasia Surat At-Taubah Tanpa Basmalah, ini Alasannya

- 23 Februari 2021, 11:12 WIB
Di dalam kitab suci Al Quran terdapat kandungan inti apa yang ingin disampaikan Allah SWT kepada umatnya yakni mengenai akidah, syariat dan akhlak
Di dalam kitab suci Al Quran terdapat kandungan inti apa yang ingin disampaikan Allah SWT kepada umatnya yakni mengenai akidah, syariat dan akhlak /Pixabay/ilm911

MANTRA SUKABUMI - Surat At-Taubah tidak dicantumkan basmalah pada awal bacaan, hal demikian menimbulkan pertanyaan pada semua kalangan.

Di dalam Al-quran terdapat 114 surat, 114 jumlah basmalah dan 113 basmalah berada diawal surat sedangkan satu basmalah ada pada isi surat an-Naml ayat 30.

Surat at-Taubah menjadi satu-satunya surat yang tidak diawali dengan basmalah. Lalu, kenapa hanya surat At-Taubah yang tidak di awali dengan basmalah?.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Gerak Cepat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Keluarkan Surat Edaran Mengenai Langkah Penanganan Kasus UU ITE

Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Buku Sukses Dunia Akhirat dengan Kedahsyatan Basmalah karya Furqan al-Azizi, berikut Rahasia Surat at-Taubah Tanpa Basmalah.

Guna menjawab permasalahan ini, Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa basmalah adalah suatu kedamaian (ketentraman), sedangkan surat at-Taubah diturunkan tanpa kedamaian.

Surat at-Taubah menyampaikan pernyataan umum tentang putusnya segala ikatan dan perjanjian antara kaum muslimin dengan kaum musyrik.

Namun, ada sebagian perjanjian yang telah di tetapkan masa berlakunya hingga waktu tertentu. Itu pun dengan syarat bahwa perjanjian tersebut tidak dilanggar.

Baca Juga: Dikabarkan Putus Dengan Billy Syahputra, Amanda Manopo: Sudah Tidak Punya Hubungan Status

Surat At-Taubah turun setelah perjanjian Hudaibiyah dan Nabi Muhammad tidak berangkat memimpin jamaah.

Nabi mengutus Abu Bakar untuk menemani kafilah. Ini menjadi tugas pertama Abu Bakar sebagai pemimpin rombongan. Dzat al-salasil, ia ikut dibawah komandan Amrun bin 'Ash.

Nabi Muhammad Saw yang tidak mengikuti rombongan harus berhaji tahun berikutnya. Pada tahun sebelumnya, Makkah telah ditaklukan pada peristiwa Fath Makkah. Sedangkan Ka'bah sudah dibersihkan dari ratusan berhala yang ada di sekelilingnya.  

Untuk menghancurkan berhala-berhala disekitar Makkah, Ali bin Abi Thalib menaiki punggung Nabi Muhammad (atas perintah Nabi sendiri) untuk menghancurkan seluruh berhala.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sudah Berangkat ke Nusa Tenggara Timur untuk Kunjungi Dua Tempat ini

Nabi Muhammad Saw. Memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk menyusul rombongan. Ali bin Abi Thalib memacu kudanya dengan cepat agar mampu mengejar dan bergabung bersama jamaah tepat sebelum mereka sampai di Makkah.

Dalam peristiwa ini sempat terjadi dialog antara Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar, tentang siapa yang diperintahkan membacakan ayat-ayat Tuhan.

Ali bin Abi Thalib membacakan ayat yang memerintahkan kepada orang kafir bahwa tidak ada penyembah berhala yang akan masuk surga. Sejak saat itu lah, rumah Tuhan disucikan dari orang-orang yang tidak beriman.

Setelah tahun sebelumnya, Ali bin Abi Thalib membersihkan Ka'bah dari berhala, kini Ali bin Abi Thalib membersihkan rumah Tuhan dari berhala-berhala yang akan datang kemudian.

Baca Juga: Nyatakan Siap Dihukum Mati, Edhy Prabowo: Saya Ingin Menyempurnakan, Inti Kebijakan Saya untuk Masyarakat

Peristiwa ini menjadi asbabun nuzul turunnya surat at-Taubah (al-Bara'ah) yang menyatakan pemutusan tali hubungan dari Allah dan rasul-Nya bagi kaum musyrikin.

Basmalah yang dianggap berisi tentang kedamaian dan rahmat-Nya tentu memastikan adanya jaminan keamanan dan ketentraman bagi setiap orang.

Berkaitan dengan tidak adanya basmalah dalam surat at-Taubah, ada beberapa pendapat ulama yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan.

1. Pendapat Ubay bin Ka'ab yang mengatakan bahwa surat at-Taubah tanpa basmalah karena berdekatan dengan surat al-Anfaal.

Surat al-Anfaal sendiri bercerita tentang orang-orang yang menepati janji dan kisah tentang perjanjian-perjanjian. Sedangkan surat at-Taubah berisi tentang orang-orang yang melanggar janji.

Baca Juga: Sandiaga Uno Saksikan Langsung Tubuh Mantan Menteri yang Sudah Tak Bernyawa Sesaat Sebelum Dilepas

Baca Juga: Alasan Prabowo Subianto Selalu Diam, Refly Harun: Mungkin Dia Berfikir Tidak Ada Disinsentif

2. Utsman mengisahkan bahwa surat al-Anfaal berisi tentang orang-orang yang terikat janji dan surat At-Taubah berisi tentang orang-orang yang dilepaskan atas janji mereka.

3. Pendapat lain mengatakan bahwa surat At-Taubah ayatnya turun untuk menunjukkan lepasnya perlindungan Allah dan rasul-Nya dari orang-orang kafir dan musyrik.

4. Surat at-Taubah dalam al-Quran yang dianggap sangat "keras" menjadikan surat tersebut tidak diawali dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x