Inilah Penyebab Gugurnya Pahala Manusia, Salah Satunya Bersumpah Atas Nama Allah SWT

- 26 Februari 2021, 06:49 WIB
Ilustrasi Setelah Sholat Berdoa
Ilustrasi Setelah Sholat Berdoa /mantrasukabumi.com/Andi Syahidan

 

MANTRA SUKABUMI - Setiap manusia dapat memaksimalkan adanya pahala, namun belum tentu bisa menjaga tabungan pahala yang ia hasilkan, agar tetap awet dan berkembang.

Ajaran islam mengajak manusia untuk beriman kepada Allah SWT dan beramal sholeh, semua itu demi kebaikan manusia itu sendiri.

Allah SWT Berfirman Dalam QS. Fusshilat Ayat 46: "Barangsiapa yang mengerjakan amal yang sholeh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya."(QS. Fusshilat: 46).

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Sebut FPI Tak Punya Keinginan Ganti Pancasila, Din Syamsuddin: Mereka Radikal secara Moral

Maka dari itu, kita jangan sampai amal kebaikan yang sudah susah payah dilakukan kemudian rusak karena suatu amal perbuatan lainnya.

Setelah beramal sholeh, maka tugas seorang mukmin adalah menjaga jangan sampai amal sholeh itu rusak atau terhapus karena suatu amal lainnya.

Betapa banyak orang yang beramal kebaikan dan amalan-amalan sholeh lainnya. Namun, banyak juga pahala yang terhapus seketika. Apa penyebabnya ??

Berikut penyebab gugurnya pahala, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari kanal Youtube @ NS BOR CHANNEL pada Jumat, 26 Februari 2021.

Baca Juga: Sama-sama Licik, Elsa Ngelak Soal Email Roy, Angga Buktikan Kebenarannya, Sinopsis Ikatan Cinta Hari ini

1. Riya'

Riya' ialah syirik kecil yang setiap manusia harus berhati-hati kerenanya. Orang yang memiliki sifat riya' mengerjakan segala kebaikan tidak diniatkan hanya untuk Allah SWT, tetapi hanya ingin dipuji orang lain.

Contoh perbuatan riya' yaitu selalu memiliki hasrat ingin dipuji atas amalan-amalan sholeh yang telah dikerjakan.

Bukankah telah disampaikan, bahwa jika tangan kanan memberi, maka sembunyikan tangan kirinya. Perilaku riya' seperti virus yang sulit dideteksi.

Bisa saja kita merasa tidak sedang melakukannya, tetapi lisan dan perilaku tercatat sebagai dosa yang bisa menghanguskan pahala kita.

Maka sebaiknya kita lebih berhati-hati, dan sembunyikanlah segala amalan dari orang lain.

Sebab, kebahagiaan yang sesungguhnya ialah di akhirat kelak, bukan kerena pujian dari orang lain. Imam Muslim meriwayatkan dalam sebuah hadist Qudsi, Allah SWT berfriman:

"Aku paling kaya, tidak butuh tandingan dan sekutu. Barangsiapa beramal menyekutukan-Ku kepada yang lain, maka Aku tinggalkan amalannya dan tandingannya."

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 26 Februari 2021, Akibat Bohongi Andin, Al Terima Sikap Aneh Darinya

2. Syirik

Ini adalah perbuatan menyekutukan Allah, Seperti mengharap dan menyembah selain kepada Allah, percaya akan kekuatan selain kekuatan Allah dan menyandarkan segala urusan kepada dzat lain selain Allah SWT.

Perbuatan syirik akan membuat pahala gugur dan pelakunya akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam. Semua dosa berpeluang mendapat pengampunan dari Allah SWT, terkecuali dosa syirik.

Betapa Allah sangat murka pada manusia yang memalingkan diri dari kekuasaan-Nya.

Dalam surah Adz-Zumar ayat ke 65 telah disampaikan : "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi."

3. Murtad

Murtad merupakan orang yang memutuskan keluar dari Agama Islam. Dan barangsiapa yang keluar dari Islam, maka semua pahala yang telah ia kumpulkan akan gugur dan tak bernilai apa-apa dihadapan Allah SWT. Kelak di akhirat akan dijerumuskan ke dalam neraka sedalam-dalamnya.

Allah SWT berfriman : "Barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya kemudian mati dalam keadaan kafir maka mereka itulah orang-orang yang terhapus amalannya di dunia dan akhirat. Dan mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal berada di dalamnya." (QS. Al-Baqarah : 217).

4. Mengungkit -ungkit Sedekah

Tidak diperbolehkannya seseorang mengungkit sedekah dan pemberian yang diserahkan pada si penerima.

Apalagi jika berharap penerima sedekah tersebut untuk berbuat baik, adalah suatu dosa dan bisa mengugurkan pahala amalan sedekah tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 26 Februari 2021, Akibat Bohongi Andin, Al Terima Sikap Aneh Darinya

Sama halnya dengan memberikan sedekah tetapi dengan cara yang membuat penerima merasa sakit hati dan terhina. Seperti bersedekah dengan penuh kesombongan, sambil mengejek, atau menceritakan perihal sedekah pada orang lain sehingga si penerima malu dan tersakiti.

Dalam sebuah ayat dijelaskan, "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)" (QS. Al-Baqarah : 264).

5. Bersumpah Atas Nama Allah SWT

Bersumpah atas nama Allah merupakan salah satu bentuk ucapan tanpa ilmu, karena ampunan Allah merupakan perkara ghaib.

Sehingga tidak bisa seseorang mengatasnamakan Allah dalam menyatakan hal tersebut.

Meskipun dari segi lahir seseorang banyak dosa dan maksiat, namun tidak boleh ditunjuk secara langsung bahwa ia tidak diampuni oleh Allah SWT.

Karena hal ini akan merusak dan menghapus amalan sang pengklaim tersebut. Karena bisa saja orang tersebut akan bertaubat dan Allah benar-benar mengampuni-Nya.

Dalam hadist Jundub ra, bahwasanya Rasulullah SAW mengisahkan ada seseorang berkata: "Demi Allah, Allah pasti tidak akan mengampuni si fulan.

Maka Allah SWT berfirman: "Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku, bahwa Aku tidak akan mengampuni Si Fulan, sesungguhnya Aku telah mengampuni Si Fulan, dan Aku menggugurkan amalmu." (HR Muslim,).

Baca Juga: Gubernur DKI Anies Baswedan Kembali Dapatkan Penghargaan, Netizen: Panas-panas Buzzer

6. Durhaka Terhadap Kedua Orang Tua

Orangtua adalah orang yang mesti kita hormati. Namun, jika kita durhaka kepada mereka maka gugurlah pahala amalan yang telah dikerjakan.

Rasulullah SAW bersabda : "Ada tiga golongan manusia yang Allah tidak akan menerima dari mereka amalan wajib (fardhu), dan tidak pula amalan sunnah (nafilah) mereka pada hari Kiamat kelak; seorang yang durhaka kepada orangtuanya, seorang yang menyebut-nyebut sedekah pemberiannya, dan seorang yang mendustakan takdir.“ Sahabat beriman yang dirahmati Allah.

Itulah penyebab gugurnya pahala, semoga Allah SWT senantiasa menggungah hati kita untuk mewaspadai segala hal yang akan menggugurkan amalan kita atau mengurangi keberkahannya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah