Lebih Sulit Menjaga daripada Memutuskan, Inilah Arti Penting Silaturahmi

- 9 Maret 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi berjabat tangan.
Ilustrasi berjabat tangan. /Gerd Altmann/Pixabay/

MANTRA SUKABUMI - Silaturahmi berasal dari "Silah" yang artinya menghubungkan dan "Rahmi" artinya kasih sayang, yakni menghubungkan kasih sayang, baik terhadap orang tua, kerabat dekat maupun jauh.

Lawan dari "Silah" ialah "Qothi" artinya putus, "silaturahmi" ialah menjalin kasih sayang, sedangkan "qothi’ur-rahmi" ialah memutus kasih sayang persaudaraan sedarah, maupun yang bukan.

Ikatan persaudaraan antar sesama hendaknya dijaga baik-baik, terlebih ikatan persaudaraan diantara kerabat, keluarga, dan tetangga, Allah SWT dan juga Rasul-Nya menekankan pentingnya silaturahmi, sebagaimana ulasan selanjutnya.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Gandeng Beberapa Kementerian Termasuk TNI-Polri, Moeldoko Ingin Konflik Selesai di 2021

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, pentingnya menjaga silaturahmi dari qothi’ur-rahmi, artinya menjaga hubungan itu lebih sulit, dari memutus-nya, berkenaan dengan bahasanini, Allah berfirman:


قاَلَ اللهُ تَعاَلىَ ؛ وَاتَّقُوْا اللهَ الَّذِىْ تَساَءَلُوْنَ بِهِ وَالأَرْحاَمَ أَىْ وَاتَّقُوْا الأَرْحاَمَ أَنْ تَقْطَعُوْهاَ (النساء 1)

Artinya: “Dan bertakwalah kepada Allah, yang dengan nama-Nya kamu meminta dan peliharalah hubungan silaturrahmi, yakni jangan memutus hubungan silaturahmi". (QS. Annisa : 1)

Dalam ayat lain Allah berfirman:


وَالَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۙ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوْۤءُ الدَّارِ

wallażīna yanquḍūna ‘ahdallāhi mim ba‘di mīṡāqihī wa yaqṭa‘ūna mā amarallāhu bihī ay yūṣala wa yufsidūna fil-arḍi ulā'ika lahumul-la‘natu wa lahum sū'ud-dār

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Episode Hari ini, Andin Tampar Elsa Usai Tahu Kebenaran Reyna

Artinya: "Dan orang-orang yang melanggar janji Allah setelah diikrarkannya, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah agar disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi; mereka itu memperoleh kutukan dan tempat kediaman yang buruk (Jahanam). Q.S Ar-Ra'd [13] : 25

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:


ياَمَعْشَرَ المُسْلِمِيْنَ اتَّقُوْا اللهَ وَصِلُّوْا أَرْحاَمَكُمْ فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ ثَواَبٍ أَسْرَعُ مِنْ صِلَةِ الرَّحْمِ وَإِيَّاكُمْ وَالبَغْىَ فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ عُقُوْبَةٍ أَسْرَعُ مِنْ عُقُوْبَةِ بَغْىٍ وَإِيَّاكُمْ وَعُقُوْقَ الواَلِدَيْنِ فَإِنَّ رِيْحَ الجَنَّةِ يُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ أَلْفِ عاَمٍ وَاللهِ لاَ يَجِدُهاَ عاَقٌ وَلاَ قاَطِعُ رَحْمٍ وَلاَ شَيْخٌ زاَنٍ وَلاَ جاَرٌ زاَرَهُ خُيَلاَءَ إِنَّماَ الكِبْرِياَءُ ِللهِ رَبِّ العاَلَمِيْنَ ( رواه الطبرانىِ )

Halaman:

Editor: Fauzan Evan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x