MANTRA SUKABUMI - Kewajiban menunaikan kewajiban zakat oleh syariat ditetapkan apabila telah mencapai haul dan nisab.
Kewajiban zakat diterangkan dalam firman Allah SWT yang artinya, "Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)". (QS. Ar-Ruum.39)
Harta zakat oleh Muzakki harus diberikan kepada Mustahiqnya yaitu orang yang berhak menerima zakat, tidak boleh disalurkan kepada yang tidak berhak menerima zakat.
Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu
Baca Juga: Najwa Shihab Tiba-tiba Sampaikan Rasa Kesedihan, Netizen: Sehat Selalu Ibu Indonesia
Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, ada 8 mustahiq atau orang yang berhak menerima zakat, baik zakat harta, niaga, emas dan perak dan zakat yang lainnya.
Berikut ini adalah orang yang berhak menerima zakat
وَتُدْفَعُ الزَّكاَةُ إِلىَ الأَصْناَفِ الثَّماَنِيَّةِ الَّذِيْنَ ذَكَرَهُمُ اللهُ تَعاَلىَ فيِ كِتاَبِهِ بِقَوْلِهِ سُبْحاَنَهُ - إِنَّماَ الصَّدَقاَتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالمَساَكِيْنِ وَالعاَمِلِيْنَ عَلَيْهاَ وَالمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفيِ الرِّقاَبِ وَالغاَرِمِيْنَ وَفيِ سَبِيْلِ اللهِ وَابْنِ السَّبِيْلِ - أَوْ إِلىَ مَنْ يُوْجَدُ مِنْهُمْ
Artinya, Zakat disalurkan kepada delapan kelompok yang berhak menerima zakat, sebagaimana diabadian Allah dalam Al-Qur’an