Cukup 3 Syarat, Amalan akan Diterima Allah SWT, Berikut Penjelasannya

- 21 Maret 2021, 16:20 WIB
Ilustrasi berdoa.  Bacaan doa, waktu, dan tata cara Puasa Nisfu Sya’ban.
Ilustrasi berdoa. Bacaan doa, waktu, dan tata cara Puasa Nisfu Sya’ban. /Pixabay/chiplanay

MANTRA SUKABUMI - Setiap amalan itu bergantung atas niatnya, amalan hamba yang diterima oleh Allah Subhanahu wata’ala adalah karena Allah Subhanahu wata’ala. 

Niat karena Allah Subhanahu wata’ala, menjadi syarat diterimanya amalan, yang tidak di niatkan karena Allah Subhanahu wata’ala maka amalan tersebut ditolak. 

Rasulullah SAW didalam hadits-Nya menegaskan akan pentingnya niat karena Allah SWT semata, karena dengan niat tersebut amalan akan bernilai ibadah. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Umar bin Khatab RA. 

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Rocky Gerung: Disaat Habib Rizieq Menderita, Putra Jokowi dan Bawahannya Malah Beli Saham Olahraga

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, bahwa ada 3 syarat amalan seorang hamba diterima oleh Allah Subhanahu wata’ala, berikut adalah penjelasannya. 

Syarat dari setiap amalan seorang hamba kepada Allah Subhanahu wata’ala harus di dasari beberapa hal berikut ini:

1. Iman

Keimanan kepada Allah Subhanahu wata’ala menjadi syarat yang utama, dan amalnya akan dibalas oleh Allah SWT, dengan balasan yang melimpah, sebagaimana firman Allah yang berbunyi. 

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلاً

Artinya, “Sesungguhnya, orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shalih, untuk merekalah kenikmatan surga Firdaus”. (QS. Al Kahfi: 107)

Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wata’ala berfirman. 

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Baca Juga: 70 Ribu Malaikat Memohonkan Ampunan bagi yang Menjenguk Orang Sakit 

Artinya, "Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan

kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan". (QS. An-Nahl:97)

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda

قُلْ أَمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ

Artinya, “Katakan, Aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamah-lah.” (HR. Muslim no. 55]

2. Ikhlas

وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

Artinya, "Dan barangsiapa yang berbuat demikian (iaitu: memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia) kerana mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar". (QS. An-Nisa: 114)

3. Ittiba’

Baca Juga: Video Balas Video, Amin Rais Usik Benak Presiden, Jokowi: Bolak-balik

Ittiba adalah amalan yang dilakukan hendaklah sesuai dengan apa yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW.

Allah SWT berfirman

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا

Artinya, “Dan apa-apa yang datang kepada kalian dari Rasulullah, maka ambillah. Dan apa-apa yang beliau larang darinya untuk kalian, maka jauhilah.” (QS. Al Hasyr: 7)

Rasulullah SAW bersabda. 

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ

Artinya, "Barangsiapa membuat perkara baru di dalam urusan kami (agama) ini, maka itu tertolak. (HR. Muslim no. 1718).

Kesimpulan dari uraian di atas adalah sebagai berikut. 

Setiap mukmin hendaknya sentiasa terus menerus mencari ilmu dalam rangka memperbaiki amalan dan ibadah

Jangan melakukan sesuatu amalan ibadah tanpa berlandaskan dalil yang tepat lagi benar

Niat ikhlas kerana Allah.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah