Kedua, perintah Nabi SAW kepada para sahabat untuk mencari pada tujuh malam terakhir dikaitkan jika mereka lemah dan tidak kuat mencarinya pada sepuluh hari semuanya. (Shahih Ibnu Khuzaimah No. 2182)
Ada dua pelajaran dari dua hadits yang mulia ini. Pertama, Rasulullah SAW sendiri tidak tahu persis kapan datangnya Lailatu Qadar. Kedua, datangnya Lailatul Qadar adalah pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir.
Baca Juga: Inilah Penyebab Impoten, Cegah dan Obati dengan Resep Tradisional ini
Doa ketika Lailatul Qadar
Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus untuk kita baca ketika Lailatul Qadar.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya, Dari ‘Aisyah dia berkata “Aku berkata: Wahai Rasulullah SAW, apa pendapatmu jika aku mengetahui bahwa pada suatu malam adalah Lailatul Qadar, apa yang aku ucapkan?”
Beliau menjawab: “Ucapkanlah, ‘Allahumma innaka ‘afuwwun karim tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni.”
(HR. At Tirmidzi No. 3513, At Tirmidzi berkata: hasan shahih. Ibnu Majah No. 3850. Syaikh Al Albani menshahihkannya. Lihat As Silsilah Ash Shahihah No. 3337, Shahihul Jami’ No. 4423, dan lainnya).***