Makna Sifat Qidam dalam 20 Sifat Wajib bagi Allah Lengkap dengan Dalilnya

- 31 Maret 2021, 20:40 WIB
Makna Sifat Qidam dalam 20 Sifat Wajib bagi Allah Lengkap dengan Dalilnya./
Makna Sifat Qidam dalam 20 Sifat Wajib bagi Allah Lengkap dengan Dalilnya./ /Pixabay/enjoytheworld

MANTRA SUKABUMI - Sifat qidam artinya yang terdahulu atau kekal, yakni sifat yang wajib adanya atas Allah Ta’ala, mustahil huduts yaitu sifat yang baru adanya.

Qidam artinya terdahulu, sifat wajib urutan kedua, dari dua puluh sifat yang wajib bagi Allah, lalu seperti apa kita meyakini sifat qidam-Nya tersebut?

Pembahasan dalam artikel kali ini adalah sifat qidam, beserta dalil dan cara meyakini bahwa Allah itu yang terdahulu adanya, dan tidak huduts yakni sifat yang baru.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Akui AHY Sebagai Ketum Sah, Gus Umar: Pak Jokowi Segera Pecat Moeldoko yang Bikin Gaduh

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari kitab karya Syekh Thahir Al-Jazairi yang berjudul Jawahirul Kalamiyah Fi Idhahil A’qidah Al-Islamiyyah, halaman 4 cetakan Al-Islamiyyah Tasikmalaya.

Syekh Thahir Al-Jazairi di dalam kitabnya Jawahirul Kalamiyah Fi Idhahil A’qidah Al-Islamiyyah mengatakan bahwa cara beriman dan meyakini sifat qidam Allah SWT, adalah sebagai berikut:

ان نعتقد أنّ الله قديم، نعني أنه موجود قبل كل شيئ، وأنه لم يكن معدوما في وقت من الأوقات، وأن وجوده ليس له أول.

Artinya, Kita meyakini bahwa Allah SWT, adalah terdahulu adanya, kami tegaskan sesungguhnya Allah adalah dzat yang telah ada sebelum semuanya ada, dan sesungguhnyaAllah Ta’ala mustahil tidak ada, di dalam waktu dari tiap-tiap waktu, dan sesungguhnya adanya Allah Ta’ala itu tidak ada permulaannya.

Baca Juga: Kabar Baik, Ditargetkan April 2021 Pemprov DKI Jakarta Akan Buka Sekolah Tatap Muka

Berdasarkan keterangan Syekh Thahir tersebut maka kita dapati kesimpulan sebagai berikut.

Kita wajib meyakini bahwa Allah Ta’ala memiliki sifat qidam, yang artinya terdahulu adanya, mustahil hudust yang artinya sifat yang baru adanya.

sifat Allah Ta’ala itu amat berbeda dengan makhlukNya, yang pasti ada awalnya, seperti kita manusia ada awal dan ada akhirnya, juga yang hidup di dunia ini.

Begitu juga makhluk yang lainnya, sama seperti kita manusia, ada awalnya dan pasti akan ada akhirnya, sementara Allah Ta’ala tidaklah demikian, mustahil serupa makhlukNya.

Baca Juga: Demokrat Versi KLB Ditolak, Ibas Apresiasi Keputusan Kemenkumham

 

 Baca Juga: Terduga Teroris Ditembak Mati di Halaman Mabes Polri, Eko Kunthadi : Aksi yang Benar-benar Gila

Allah Ta’ala selalu kekal adanya, karena Allah Ta’ala bersifat qidam yang tidak akan pernah berakhir, dan Ia berbeda dengan makhlukNya yang pasti ada akhirnya.

Dengan demikian, maka Allah Ta’ala wajib bersifat qidam dan mustahil huduts yakni baru, dan selamanya Allah Ta’ala pasti qidam. Di dalam Al-Qur’an Allah Ta’ala berfirman.

  هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Artinya, Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Hadid/57: 3). Wa Allahu A’lam bis Shawab. ***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah