Hukum dan Bacaan Niat Puasa Syawal dalam Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan

- 8 Mei 2021, 14:40 WIB
Ilustrasi Hukum dan Bacaan Niat Puasa Syawal dalam Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan.
Ilustrasi Hukum dan Bacaan Niat Puasa Syawal dalam Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan. /*/Pexels/Naim Benjelloun /



MANTRA SUKABUMI - Setelah berpuasa 30 hari selama bulan Ramadhan, kini waktunya untuk melakukan puasa syawal.

Dalam artikel ini dicantumkan hukum dan niat puasa syawal yang dilengkapi dengan bahasArab, Latin dan terjemahan.

Puasa syawal merupakan puasa yang dilaksanakan sehari setelah merayakan Idul Fitri, Kenapa sehari setelah Idul Fitri?

Baca Juga: Berita Poligami Ustadz Jefri Al Buchori Mencuat, Umi Pipik Akui Malam Pertama Sang Suami Sentuh Barang Haram

Baca Juga: Ini Balasan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H yang Tepat Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

Hari pertama setelah Idul Fitri adalah haram untuk melakukan puasa syawal, oleh sebab itu dianjurkan melaksanakannya setelah satu hari dari Idul Fitri.

Hukum melaksanakan puasa ada yang wajib dan sunah. Melaksanakan puasa syawal hukumnya adalah sunah, namum memiliki pahala selayaknya muslim yang berpuasa setahun penuh.

Sebelum melakukan puasa syawal, dianjurkan untuk tunaikan Qodho puasa terlebih dahulu jika pada puasa wajib (Ramadhan) ada yang 'bolong'.

Dalam artikel ini juga dicantumkan tentang tata cara dan niat puasa syawal disertai Arab, Latin dan terjemahannya.

Baca Juga: Tak Hanya Picu Pembuluh Darah Tersumbat, Bahaya Daun Singkong Ternyata Dapat Timbulkan 5 Penyakit Serius ini

Untuk diketahui, puasa syawal dianjurkan selama enam hari di bulan syawal setelah selesai bulan Ramadhan.

Setelah setelesai puasa di bulan Ramadan selama 30 hari, umat Muslim memiliki sunnah untuk melakukan ibadah puasa Syawal.

Kemudian, seperti apa tata cara, niat, dan makna melakukan puasa Syawal? Berikut ini penjelasannya.

Tahukah Anda, berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, akan mendapatkan pahala puasa setahun, sebagaimana dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, Sabtu, 8 Mei 2021.

Baca Juga: Tak Disangka, Beginilah Tubuh Anda Usai Sebulan Berpuasa, Salah Satunya Lidah Berwarna Merah Muda

Menurut sabda Nabi Muhammad Solallahu Alaihi Wassalam.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Yang artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh," (HR. Muslim: 1164).

Berikut niat puasa syawal.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.

Yang artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."

Baca Juga: Imbas Pidato Presiden, Ramai-Ramai Sejumlah Tokoh Sindir Jokowi

Jika Anda tidak sempat sahur dan niat pada malam harinya, Anda bisa niatkan di pagi hari setelah Anda bangun dan belum makan atau minum serta hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

Atau, jika Anda bangun siang, Anda tetap biasa melakukan puasa syawal dengan syarat belum makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

Berikut niat puasa Syawal di siang hari.

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Yang artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."

Baca Juga: Sebut Bipang Ambawang Sebagai Oleh-oleh, Netizen: Komika Minder, Standup Jokowi Pecah Bener

Ada beberapa cara dan aturan dalam melaksanakan puasa syawal.

1. Tunaikan Qodho Puasa Terlebih Dahulu.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah yang berkata:

Yang artinya: "Siapa yang mempunyai kewajiban qodho puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodhonya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal."

2. Boleh Niat Puasa Syawal Setelah Terbit Fajar.

Berbeda dengan puasa wajib yang mengucapkan niat pada malam hari atau selepas shalat tarawih.

Cara puasa Syawal bisa mengucapakan niat setelah terbit fajar, bahkan siang hari selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

Baca Juga: Umi Pipik Akui Malam Pertama Tak Disentuh Ustadz Jefri: Beliau Tempramental

Imam An-Nawawi mengatakan:

Yang artinya: "Hadist ini merupakan dalil bagi jumhur ulama bahwa dalam puasa sunah boleh menghadirkan niat di siang hari sebelum zawal (matahari mulai bergeser dari tegak lurus)."

3. Dilakukan Selama Enam Hari.

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim).

Seperti dalam hadist tersebut, puasa Syawal dilakukan selama enam hari dan mendapatkan pahala layaknya puasa selama setahun.

4. Melakukan Puasa Syawal Dianjurkan Sehari Setelah Idul Fitri.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin Rahimahullah berkata:

Yang artinya: "Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fitri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan."

Baca Juga: Umi Pipik Sebut Ustadz Jefri Pernah Poligami, Istri Sunu: Kalau Memang Ikhlas, Kenapa Diumbar Sekarang?

Baca Juga: Aurel Hermansyah Hamil, Ashanty dan Anang Hermansyah Dinner Romantis: Bentar Lagi Jadi Opa Oma

5. Tak Harus Berurutan.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan:

Yang artinya: "Puasa enam hari di bulan Syawal telah sahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan boleh mengerjakannya secara mutatabi'ah (berurutan) atau mutafarriqah (terpisah-pisah)."

Sebelum melakukan puasa syawal, Anda harus penuhi terlebih dahulu puasa Ramadhan, jika 'bolong' atau batal puasa dalam beberapa hari, lakukan Qodho terlebih dahulu.***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x