Bacaan Niat dan Tata Cara Puasa Syawal 1442 H, Keutamaan dan Hukum Mengerjakannya

- 12 Mei 2021, 06:50 WIB
Ilustrasi Puasa Syawal. Lebaran 2021 akan segera tiba, berikut niat Puasa Syawal, tata cara, dan waktu pelaksanaannya yang perlu Anda ketahui.
Ilustrasi Puasa Syawal. Lebaran 2021 akan segera tiba, berikut niat Puasa Syawal, tata cara, dan waktu pelaksanaannya yang perlu Anda ketahui. /Bersamadakwah.wnet/Tangkap Layar situs


MANTRA SUKABUMI - Bacaan niat dan tata cara puasa Syawal 1442 H, keutamaan dan hukum mengerjakannya.

Puasa sunah Syawal merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW usai melaksanakan puasa Ramadhan.

Hukum mengerjakan puasa Syawal memiliki keutamaan yang luar biasa bagi yang melaksanakan puasa Syawal 1442 H.

Baca Juga: KPK Resmi Non Aktifkan Novel Baswedan Cs, Faisal Basri: Rezim ini Sudah Bangkrut Secara Moral

Baca Juga: Link Twibbon Hari Raya Idul Fitri 1442 H Cocok untuk Status Facebook, WhatsApp Maupun Instagram

Tentu, bagi yang akan mengerjakan Puasa Syawal 1442 H, ketahui dulu mulai dari bacaan niat, tata cara, keutamaan, hingga hukum puasa syawal.

Pada artikel ini akan membahas juga waktu dan pelaksanaan Puasa Syawal yang dikerjakan setelah idul fitri 2021.

Puasa Syawal terdapat banyak sekali keistimewaan dan pahala yang melimpah bagi yang melakukannya.

Sebegaimana dirangkum mantsukabumi.com dari berbagai sumber pada 12 Mei 2021, Banyak diantara umat Islam yang belum mengetahui tentang waktu dan cara melaksanakan puasa syawal.

Maka dari itu, dalam artikel ini dicantumkan tentang waktu dan cara melakukan puasa Syawal. Perlu diketahui, puasa Syawal 2021 dilaksanakan pada tanggal 2 bulan Syawal 1442 H, setelah Idul Fitri.

Biasanya puasa Syawal dilakukan berturut-turut dari tanggal 2 hingga 7 Syawal. Jadwal Puasa Syawal 1442 hijriah jatuh pada 14-19 Mei 2021 untuk tahun ini.

Puasa syawal dianjurkan untuk dilaksanakan, sama seperti halnya shalat dhuha, namun hukumnya sunah mustahab.

Orang yang melakukan puasa Syawal dijanjikan akan masuk surga bersama Rasulullah SAW.

Baca Juga: Bacaan Doa Akhir Ramadhan Sesuai Sunnah, Segera Amalkan Sebelum Ramadhan Berakhir

Hukum menjalankan puasa Syawal juga  sunnah bagi umat Muslim yang tidak memiliki tanggungan puasa wajib, baik itu qadha puasa Ramadhan atau puasa nazar.

Sementara yang memiliki utang selama bulan Ramadhan karena uzur, maka status hukum menjadi makruh. Maka, baiknya, selesaikan bayar hutang puasa Ramadhan terlebih dulu sebelum melaksanakan puasa Syawal.

Untuk melakukan puasa syawal, ada beberapa cara yang perlu diketahui.

Bacaan Niat awal Puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT"

Niat harian Puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT".

Niat puasa qodho Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

 

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT

Puasa syawal sama halnya dengan melaksanakan puasa Ramadhan dan puasa sunnah lainnya.

Imam Nawawi dalam Syarh Muslim mengatakan, Para ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan puasa syawal secara berturut-turut (sehari) setelah shalat ‘Idul Fitri.

Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan.

Baca Juga: BCL Tampil Cantik Kenakan Hijab hingga Berpesan Penuh Makna ini, Netizen: Sempurna

Oleh karena itu, seseorang boleh saja jika ingin berpuasa tiga hari, empat hari, lima hari, misalnya, setelah Idul fitri, baik secara berturut-turut ataupun tidak, karena puasa sunnah ini ada kelonggaran.

Namun, apabila seseorang berpuasa Syawal hingga lewat bulan Syawal karena bermalas-malasan maka dia tidak akan mendapatkan ganjaran puasa Syawal.

Keutamaan Puasa Syawal

Puasa Syawal diamalkan untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan pada bulan Ramadhan.

Keutamaan puasa syawal yaitu mendapat pahala puasa selama satu tahun penuh.

Umat islam yang mengamalkan puasa Syawal akan diberikan pahala seolah-olah berpuasa satu tahun penuh, sebagaimana yang sabda Nabi Muhammad SAW:

 مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan syawal. Ia akan mendapat pahala seperti puasa setahun penuh". (HR Muslim).

Untuk diketahui, seperti puasa pada umumnya, pada puasa syawal juga  diharuskan menahan diri dari makan, minum, serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa, mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Bagaimana jika puasa Syawal dilaksanakan tidak berurutan, apa pendapat ulama mengenai hal ini?

Dalam tata cara melaksanakan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal, ulama berbeda pendapat tentang tersebut.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Fitri di Rumah, Lengkap Teks Susunan Acara Terbaru 2021

Sebagian ulama berpendapat bahwa puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal boleh dilakukan dengan cara terpisah-pisah.

Namun ada juga ulama yang berpendapat bahwa puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal lebih utama dilakukan secara berturut-turut.

Maksud daripada berturut-turut yaitu langsung melaksanakan puasa pada hari kedua pada bulan Syawal.

Mengutip dari kitab 'Marhaban ya Ramadhan', berikut ini beberapa pendapat ulama mengenai cara melaksanakan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal:

1. Menurut pendapat yang kuat dalam madzhab Al Imam Syafi'i dan Al Imam Ibnul Mubarak, yang lebih utama adalah berpuasa secara berturut-turut.

Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan At Thabrani, sebagai berikut:


من صام ستة ايام بعد الفطر متتابعة فكانما صام السنة (رواه الطبراني)

Man Shama Sittata Ayyamin Ba'dal Fitri Mutatabi'atan Fakaannama Shamaas Sanata

Artinya: "Barang siapa yang berpuasa enam hari setelah hari raya idul fitri secara bersambung ( berturut-turut ), maka dia sama seperti seseorang yang telah berpuasa setahun". (HR Ath Thabrani.)

Baca Juga: Jawab Isu Segera Menikah Setelah Lebaran, Ria Ricis: Astagfirullahaladzim 

Hal ini bermaksud agar dapat menyegerakan dalam melaksanakan ibadah, dan dikhawatirkan jika ditunda, maka terdapat sesuatu yang dapat menghalangi untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal.

2. Menurut pendapat Al Imam Abu Hanifah, yang lebih utama adalah berpuasa dengan cara terpisah-pisah dalam masa bulan Syawal.

3. Menurut pendapat Al Imam Waqi dan Al Imam Ahmad, berpuasa secara berturut-turut atau terpisah-pisah hukumnya adalah sama.

Itulah beberapa pendapat para ulama mengenai perihal puasa Syawal. Semoga bermanfaat.***

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah