Ini 5 Penyebab Hati Keras Sulit Menerima Nasihat serta Hidayah, Terlalu Banyak Tertawa Salah Satunya

- 7 Juni 2021, 09:14 WIB
Ini 5 Penyebab Hati Keras Sulit Menerima Nasihat serta Hidayah, Terlalu Banyak Tertawa Salah Satunya
Ini 5 Penyebab Hati Keras Sulit Menerima Nasihat serta Hidayah, Terlalu Banyak Tertawa Salah Satunya /Reafon Gates/pexels

 

MANTRA SUKABUMI – Hati merupakan organ tubuh manusia yang diciptakan oleh Allah SWT dengan keistimewaan.

Saking istimewanya hati, sehingga manusia memiliki akal yang sangat sempurna dan membentuk fikiran, serta akan melahirkan perasaan.

Dari dasar itulah maka hati menjadi pusat untuk menyerap segala nasihat serta menjadi jalan pertama pembuka pintu hidayah.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Baca Juga: Guru Besar UI: Akibat Dosen UI Jadi Buzzer Tak akan Ada Lagi Dana Penelitian, Semua Rusak, BUMN Hampir Mati

Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga dan membentuk hati, agar tidak menjadi keras, sehingga membuat manusia tersebut sulit menerima nasehat dan hidayah.

Hati manusia keras dan angkuh ia akan enggan atau sulit menerima nasihat dan hidayah dari Allah, itu disebabkan hatinya telah menjadi keras.

Layaknya air yang disimpan di lemari es, membuat air itu menjadi beku. Jika sudah beku, maka sulit bagi kita untuk meminum air tersebut. Begitu pula hati, jika sudah keras, akan sulit menerima petunjuk Allah.

Rasulullah berlindung dari hati yang keras dan tidak khusyuk’

اللهم إني أعوذ بك من علم لا ينفع ومن قلب لا يخشع ومن نفس لا تشبع ومن دعوة لا يستجاب لها. رواه مسلم

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk’, dari jiwa yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR. Muslim]

Alangkah lebih baiknya kita selaku manusia harus mengetahui kenapa hati kita enggan menerima nasehat dan hidayah dari Allah SWT, berikut mantrasukabumi.com rangkum dari berbagai sumber:

Baca Juga: Menegangkan, Beredar Video TNI-Polri Baku Tembak dengan KKB, Saat Rebut Bandara di Papua

1. Terlalu banyak makan

Apalagi jika yang dimakan itu berupa barang syubhat (meragukan) atau haram, atau diperoleh dengan cara yang sama.

Seorang ulama, Bisyr bin Al-Harits, pernah menjelaskan bahwa banyak bicara dan makan merupakan dua penyebab hati menjadi keras.

Selain menyebabkan hati keras, banyak makan akan menyebabkan badan subur dan besar syahwatnya, inilah “bahan bakar” dari setan untuk melakukan maksiat, sangatlah bijak Rasulullah mengajarkan kepada kita supaya puasa karena dengan puasa nafsu syahwat akan teredam.

2. Terlalu banyak bicara

Rasulullah SAW bersabda: Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu banyak bicara kecuali dzikrullah. Sungguh, banyak bicara itu membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah yang berhati keras,” (HR. Tirmidzi No. 2413, Malik dan Baihaqi).

3. Terlalu banyak tertawa

Kebiasaan buruk ini menjadikan hati lalai mengingati Allah, sehingga menjadikan hati kehilangan ruh dan kesadaran jati diri.

Maka tepat, jika Rasulullah SAW jauh-jauh hari mengingatkan untuk menghindari kebiasaan yang satu ini, sebagaimana tertuang dalam sabdanya.

“Janganlah kalian banyak tertawa, karena hal itu dapat mematikan hati,” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Baca Juga: Zaskia Sungkar Unggah Foto Ukkasya Bandingkan Dirinya dan Irwansyah saat Bayi, Netizen Malah Sebut Nama Lain

4. Teman yang buruk

Maksud dari teman buruk ini yaitu teman yang selalu mengajak kita ke dalam kejelekan sehingga hal tersebut membuat kita lupa akan tugas kita dari Allah SWT untuk selalu beribadah kepadanya.

Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat Al-Furqan ayat 27-29, yang artinya yaitu sebagai berikut:

"Dan (Ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: Aduhai kiranya (dulu) Aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.' Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya Aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia Telah menyesatkan Aku dari Al Quran ketika Al Quran itu Telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia". (Al-Furqan: 27-29)

5. Meremehkan dosa kecil

Ada orang-orang yang ketika melakukan dosa kecil ia menganggapnya sebagai hal yang biasa, terhapus dengan sendirinya atau tidak mempedulikannya, padahal, Justru dosa kecil yang jika tidak segera di taubati maka semakin lama akan menjadi dosa besar.

Allah SWT berfirman:"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka". (QS. Al Muthoffifin: 14).

Makna ayat di atas diterangkan dalam hadits berikut: Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan 'ar raan' yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), 'Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka". (HR Tirmidzi).***

 

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah