Teks Khutbah Shalat Jumat, Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

- 17 Juni 2021, 06:19 WIB
Teks Khutbah Shalat Jumat, Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua./
Teks Khutbah Shalat Jumat, Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua./ /Pexels/Alena Darmel

seperti saat mengandung, rasa sakit saat melahirkan, rasa letih saat menyusui dan rasa lelah saat mengurus dan merawat anak hingga sering kali tidak tidur di malam hari.

Suatu ketika sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radliyallahu ‘anhuma melihat seorang laki-laki menggendong ibunya di punggungnya thawaf mengelilingi Ka’bah.

Laki-laki itu lalu bertanya kepada Ibnu ‘Umar: Wahai Ibnu ‘Umar, apakah Anda menilai aku telah memenuhi hak ibuku? Ibnu ‘Umar menjawab:

وَلَا بِطَلْقَةٍ وَاحِدَةٍ مِنْ طَلْقَاتِهَا وَلٰكِنْ قَدْ أَحْسَنْتَ وَاللهُ يُثِيْبُكَ عَلَى الْقَلِيْلِ كَثِيْرًا

“Belum, bahkan sama sekali tidak sebanding dengan satu di antara sekian kali rasa sakit yang dialaminya saat melahirkan, akan tetapi engkau telah berbuat baik kepadanya, dan mudah-mudahan Allah membalasmu atas kebaikan yang sedikit ini dengan balasan yang banyak.”

Baca Juga: Teks Khutbah Shalat Jumat, Haji Tertunda Namun Niat Harus Tetap Terjaga

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Di antara kisah yang menunjukkan keagungan berbakti kepada ibu adalah kisah seorang laki-laki yang shaleh, yang bernama Bilal al-Khawwash.

Ia bercerita: “Suatu ketika aku sedang berada di padang yang dahulu Bani Israil pernah tersesat di sana (sebuah padang yang tandus yang dinamakan Tîh Banî Isrâ-îl, karena kaum Nabi Musa tersebut pernah tersesat di sana selama 40 tahun akibat tidak mengikuti perintahnya).

Tiba-tiba aku mendapati seseorang yang berjalan mengiringiku. Aku mendapatkan ilham bahwa orang itu adalah al-Khadhir ‘alaihissalam.

Lalu aku bertanya kepadanya tentang Malik bin Anas. Ia menjawab: “Malik adalah panutan para imam.” Lalu aku bertanya kepadanya tentang asy-Syafi’i.

Ia menjawab: “asy-Syafi’i adalah salah seorang awtad (para wali yang berderajat tinggi).”

Lalu aku bertanya kepadanya tentang Ahmad bin Hanbal. Ia menjawab: “Ahmad adalah seorang shiddiq (para wali yang berderajat tinggi).”

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah