Teks Khutbah Shalat Jumat, Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

- 17 Juni 2021, 06:19 WIB
Teks Khutbah Shalat Jumat, Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua./
Teks Khutbah Shalat Jumat, Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua./ /Pexels/Alena Darmel

Baca Juga: Tamara Bleszynski Ancam Polisikan Netizen yang Singgung Orang Tuanya: Aku Gampar Kamu

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

رِضَا اللهِ فِيْ رِضَا الْوَالِدَيْنِ وَسَخَطُهُ فِيْ سَخَطِهِمَا (رَوَاهُ الحَاكِم والطَّبَرَانِيّ والبَيْهَقِيّ في شُعَب الإيْمَان)

Maknanya: “Ridla Allah berada pada ridla kedua orang tua dan murka Allah berada pada murka kedua orang tua” (HR al-Hakim, ath Thabarani dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Banyak sekali hadits yang menjelaskan mengenai keutamaan berbakti kepada orang tua.

Di antaranya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

أَعْظَمُ النَّاسِ حَقًّا عَلَى الْمَرْأَةِ زَوْجُهَا وَأَعْظَمُ النَّاسُ حَقًّا عَلَى الرَّجُلِ أُمَّهُ (رواه الحاكم)

Maknanya: “Orang yang paling agung haknya terhadap seorang perempuan adalah suaminya dan orang yang paling agung haknya terhadap seorang laki-laki adalah ibunya” (HR al-Hakim).

Suatu ketika, salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ أَبَرُّ؟ قَالَ: أُمَّكَ، قُلْتُ: ثُمَّ مَنْ؟، قَالَ: أُمَّكَ، قُلْتُ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمَّكَ، قُلْتُ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أَبَاكَ ثُمَّ الْأَقْرَبَ فَالْأَقْرَبُ (أخرجه أبو داود والترمذي وحسّنه)

Maknanya: “Aku bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah orang yang hendaknya aku (dahulukan untuk) berbakti kepadanya? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ayahmu, kemudian kerabat terdekat, lalu yang terdekat setelahnya” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan ia menilainya hasan).

Baca Juga: Jamaah Batal Berangkat, Ditjen Haji Temui Dubes Arab Saudi, Ini yang Dibahas

Dipahami dari hadits di atas bahwa ibu didahulukan atas bapak dalam hal berbakti kepadanya.

Hal itu dikarenakan keletihan dan kelelahannya dalam merawat anak dengan penuh kasih sayang serta berbagai kesulitan yang dilaluinya.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah