Teks Khutbah Shalat Jumat, Setiap Kita Adalah Pemimpin

- 22 Juni 2021, 05:55 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat 2021 singkat padat.
Ilustrasi Khutbah Jumat 2021 singkat padat. /Unsplash.com/almwald alezzey

Maka, tidak heran jika Allah sangat memuji dan menjanjikan balasan kebaikan yang luar biasa bagi pemimpin yang baik, namun juga menjanjikan balasan keburukan bagi pemimpin yang tidak baik, sebagaimana hadits Rasulullah

ﷺ: إِنَّ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَقْرَبَهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ عَادِلٌ وَإِنَّ أَبْغَضَ النَّاسِ إِلَى اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَشَدَّهُ عَذَابًا إِمَامٌ جَائِرٌ

Artinya, "Sesungguhnya orang yang paling dicintai Allah ﷻ pada hari kiamat dan paling ‘dekat’ tempat duduknya dari-Nya adalah seorang pemimpin yang adil, sedangkan orang yang paling dibenci Allah pada hari kiamat dan paling keras siksanya adalah seorang pemimpin yang lalim."

(HR. Ahmad) Dalam hadits lain, beliau juga menegaskan tentang jaminan naungan Allah di hari kiamat kepada pemimpin yang adil:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ

Artinya, “Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah di hari kiamat saat tidak ada naungan kecuali dari Allah, di antaranya diberikan kepada imam atau pemimpin yang adil...” (HR al-Bukhari).

 Baca Juga: Teks Khutbah Shalat Jumat, Zaman Berubah Maka Tetaplah Istiqamah

Kebijaksanaan pemimpin dalam sejarah Islam dapat kita lihat salah satunya pada diri Umar bin Khattab yang rela berkeliling malam-malam untuk mencari warganya yang tidak bisa makan.

Hingga akhirnya, beliau menemukan sebuah gubuk yang di dalamnya ada seorang perempuan janda sedang memasak dan anaknya yang sedang manangis.

Perempuan janda ini tidak tahu bahwa yang datang ke rumahnya adalah Khalifah Umar. “Mengapa anakmu menangis?” tanya Umar.

“Seharian dia belum makan, dan kini sedang menunggu masakan yang sedang aku masak,” jawab perempuan itu.

Namun, alangkah terkejutnya ketika Umar melihat ternyata yang dimasak adalah kerikil batu.

Perempuan janda ini memasak batu karena tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak, lantas untuk menghibur anaknya, ia memasak batu agar anaknya tertidur.

Dengan nada sinis, perempuan ini berkata, “Sungguh aku menyesal memiliki pemimpin seperti Umar yang tidak peduli terhadap kesusahan warganya.”

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah