Kemudian Abu Hurairah r.a berkata, "Demi Dzat Yang jiwa Abu Hurairah ada ditangan-Nya, sesungguhnya dasar neraka jahannam itu dalamnya tujuh puluh tahun perjalanan kaki," (HR. Muslim).
Pada hari yang amat berat dan gelap itu, Allah SWT hanya memberikan cahaya kepada orang islam, maksudnya, pada awalnya diberikan kepada semua orang yang menyatakan islam ketika di dunia.
Namun, sebagian dari mereka ada yang menjadi orang munafik, yang hanya bicara dengan lisannya, tapi hatinya mengingkari.
Sehingga apabila semua susah mendekati jembatan itu, Allah hanya akan memberi cahaya itu kepada orang yg beriman dan selalu berkata jujur, tidak pernah dusta dan menempati janji.
Lenyaplah cahaya bagi orang-orang munafik. Ketakutan dan kebingungannpun menyelimuti mereka. Alih-alih mereka bersandar kepada orang mukmin. Meminta sedikit cahaya yang ada pada mereka.
Orang mukmin menyuruh agar mereka kembali ke tempat di mana Allah telah memberikan cahayanya. Lantas orang munafik tadi kembali ke tempat semula.
Namun, mereka tidak mendapatkan apa-apa. Musnahlah segala harapan mereka. Selanjutnya mereka minta tolong, padahal saat itu tidak ada tempat lari untuk menyelamatkan diri.
Dari Buraidah al-Asalami r.a Rasulullah bersabda: