Isi Kandungan Surat An Nas, Arab, Latin, Lengkap Jumlah Ayat dan Artinya

- 4 Agustus 2021, 09:20 WIB
Isi Kandungan Surat An Nas, Arab, Latin, Lengkap Jumlah Ayat dan Artinya
Isi Kandungan Surat An Nas, Arab, Latin, Lengkap Jumlah Ayat dan Artinya /Pexels.com/ali burhan

MANTRA SUKABUMI - Surat An Nas merupakan salah satu surat Makiyyah yang memiliki arti yaitu 'Manusia'.

Surat An Nas juga merupakan surah penutup dalam Al-Qur'an yakni surah ke 114 yang memiliki 6 ayat.

Selain itu, nama An Nas diambil dari kata An Nas yang terus menerus atau yang berulang kali disebut dalam surat ini yang berarti manusia.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Surat An Nas tergolong pada Surat Makiyyah, yaitu surat yang diturunkan saat Nabi menetap di Mekah, dengan ciri-ciri ayatnya pendek-pendek.

Adapun Isi kandungan dari surat An Nas adalah anjuran agar manusia memohon perlindungan kepada Allah SWT terhadap hasutan setan yang menyelinap dalam diri.

Berikut ini bacaan Arab dan latin beserta artinya dari surat An Nas :

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Bismilaahirahmanirahiim

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

1. Qul Auudzu bi rabbinnaas.

Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.

مَلِكِ النَّاسِ

2. Malikinnaas

Raja manusia

إِلَهِ النَّاسِ

3. Ilahinnaas

Sembahan manusia

مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ

4. min syarril waswaasil khannaas

Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi

الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ

5. alladzii yuwaswisu fii suduurinnaas

yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

6. minal jinnati wannaas

dari (golongan) jin dan manusia.

Baca Juga: 7 Keutamaan dan Manfaat Surah Ar Rahman bagi Pengamalnya

Penjelasan ayat pertama hingga ayat ketiga mengandung arti bahwa menyembah dan memuliakan Allah SWT (sebagai tanda pengakuan sebagai hamba dan penghormatan) diperlukan sebelum meminta kepada-Nya untuk dikasihani dan diberkati oleh-Nya.

Ayat keempat sampai terakhir mengajarkan hikmah bahwa segala dorongan jahat pada manusia bukan berasal dari nafsu belaka, melainkan nafsu yang dibisikkan oleh penghasut/setan, karena pada dasarnya nafsu tidak diciptakan untuk melawan Kehendak Tuhan, seperti binatang atau makhluk kecil yang memiliki nafsu, tapi tidak melawan perintah Tuhan.

Pemilik asli kejahatan dan perlawanan kepada Allah SWT adalah Setan yang diturunkan kepada Setan dan jin; yang merasuki manusia secara tidak sadar ketika nafsu tidak dapat dikendalikan sehingga mereka 'ditularkan' di antara dua kelompok ini.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah