Ya bukan ‘ternyata’, kan memang sudah salah dari dulu kok ‘ternyata’!
Seandainya orang (mayit) itu tidak bisa dikirimi doa, maka tidak akan ada ayat:
وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: ‘Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al-Hasyr: Ayat 10)
Gunanya apa kamu meminta ampun seumpama memintakan ampunan itu tidak bermanfaat!
Baca Juga: Gus Baha: Perempuan itu Wataknya Ingin Disayang dan Dikasih
Jadi harus mengerti ya..? Orang di kuburan itu belum akhirat.
Ayatnya apa? وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ.
Jadi di depan mayit atau di depan orang yang sama-sama meninggal itu ada alam barzakh. Alam barzakh itu alam yang tidak bisa dikatakan dunia karena kenyataannya tidak bisa berhutang, tidak bisa gadaikan BPKB.
Paham ya? Tidak bisa dikatakan akhirat karena kenyataannya itu bukan surga juga bukan neraka, disebut “barzakh”. Barzakh itu pemisah antara alam dunia dan alam akhirat.***