Berkali-kali Nabi Nuh ‘alaihissalam mengalami siksaan demi siksaan, tapi beliau tetap kembali mengajak mereka agar beriman.
Hal ini dilakukan oleh Nabi Nuh ‘alaihissalam secara terus menerus tanpa patah semangat dan tanpa bosan, hingga Allah mewahyukan kepadanya bahwa tidak akan beriman kepadanya di antara kaumnya kecuali orang-orang yang telah beriman.
Maka Nabi Nuh ‘alaihissalam berdoa agar orang-orang kafir dimusnahkan semuanya. Allah ta’ala berfirman:
Baca Juga: 3 Larangan yang Harus Dihindari di Bulan Muharram, Larangan Nomor 3 Masih Sering Kita Kerjakan
وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا (سورة نوح: ٢٦)
Maknanya: “Nuh berkata: Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.” (QS Nuh: 26)
Lalu Allah kirimkan kepada mereka adzab-Nya. Allah timpakan kepada mereka banjir besar sehingga tidak menyisakan satu orang pun di antara orang-orang kafir.
Allah selamatkan Nabi-Nya dan orang-orang beriman di antara kaumnya dengan perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh dengan perintah Allah.
Allah pun menjaga perahu tersebut dengan pemeliharaan dan perhatian-Nya hingga berlabuh dengan selamat di bukit Judiy.
Sedangkan Sayyidina Musa, beliau hidup di masa raja yang zalim dan melampaui batas, yaitu Fir’aun yang mengaku sebagai tuhan.