Gus Baha Jelaskan Hukum Puasa Asyura di Bulan Muharram yang Dianggap Sama Seperti Yahudi

- 15 Agustus 2021, 17:10 WIB
Komentar Gus Baha
Komentar Gus Baha /YouTube Narasi TV

MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahaudddin Nursalim atau Gus Baha pernah singgung masalah hukum puasa asyura di bulan Muharram.

Gus Baha menjelaskan pemahaman yang beredar di masyarakat bahwa puasa asyura sehari di bulan Muharram mirip dengan puasa Yahudi.

Sebelumnya Gus Baha dalam kajian kitab bersama santrinya menjelaskan asal-usul dan hukum puasa asyura yang dianggap mirip puasa Yahudi.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Gus Baha mengisahkan, Nabi waktu itu berjalan-jalan, melihat para tetangganya dari kalangan Yahudi pada berpuasa. Lalu Nabi bertanya, “Hai orang Yahudi, kenapa kalian berpuasa?”

“Ini hari penting, hari ini Musa mengalahkan Fir’aun, hari ini Musa diselamatkan dari Fir’aun,” jawab orang Yahudi.

Kemudian Nabi berkata kepada para sahabat, ”Yang paling berhak menghormati Musa itu aku, bukan kamu [Yahudi], karena ajaranmu sudah melenceng”.

Kemudian orang Islam diperintahkan (disunnahkan) untuk puasa Asyura. Hal ini karena Nabi tidak ingin jika nabi Musa itu dimiliki orang Yahudi.

"Artinya Nabi tidak ingin kalau Nabi Musa itu dimiliki orang Yahudi. Riwayatnya jelas, نَحْنُ اَحَقُّ بِمُوْسَى, artinya: kita ini lebih berhak memiliki Musa. Akhirnya orang Islam disunnahkan puasa Asyura", ucap Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari iqra.id.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah