Benarkah Walau Tak Baca Fatihah, Sholat Tetap Sah? Begini Penjelasan Gus Baha

- 21 Agustus 2021, 05:54 WIB
Gus Baha menjelaskan bahwa sholat terlalu kama bisa merusak Islam.
Gus Baha menjelaskan bahwa sholat terlalu kama bisa merusak Islam. /Instagram.com/@ngaji gus baha

MANTRA SUKABUMI - KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha merupakan ulama ahli tafsir Al-Qur'an asal Jawa.

Setelah wafat gurunya, yakni Mbah Moen, kini Gus Baha menjadi sering muncul di beberapa kajian.

Tausiyah Gus Baha pun banyak menyebar di media sosial, salah satunya ia pernah menyampaikan tentang hukum membaca fatihah dalam sholat.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Meski dalam pemahaman umum, diketahui bahwa membaca fatihah itu menurut mayoritas ulama itu rukun.

Namun, ada penjelasan dari Gus Baha yang menyampaikan bahwa tidak membaca fatihah dalam sholat boleh dan sah.

Lalu benarkan walau tidak membaca fatihah, Shalat tetap sah? Simak penjelasan Gus Baha ini.

Dilansir mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal Youtube Ngaji Online pada 21 Januari 2021. Berikut penjelasan Gus Baha.

Di awal Gus Baha terlebih dahulu menyampaikan tentang sabda Nabi mengenai membaca Al-Fatihah.

"Misalnya Nabi bersabda begini 'tidak ada shalat kecuali orang yang membaca Al-Fatihah, " ungkap Gus Baha.

Namun menurut Abu Hanifah fatihah itu bagian dari Al Quran, jadi dalam sholat itu yang penting membaca Al Quran, bukan nyanyi.

"Ya menurut imam Abu Hanifah ya santai saja, fatihah itu mewakili Quran, jadi tidak harus fatihah yang penting membaca Al-Qur'an, artinya jangan waktu sholat nyanyi aneh-aneh saja," jelas Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Seorang Mayit Diampuni Dosanya Berkat Doa Imam Syafi'i ini

"Tapi Nabi nyebut fatihah, memang fatihah apa coba? Quran, nah iya Quran," tambahnya.

Selanjutnya Gus Baha menjelaskan bahwa menurut imam Abu Hanifah yang dibaca itu tidak perlu Ainul fatihah.

"Makanya menurut Abu Hanifah tidak perlu Ainul fatihah tapi cukup Quran ayatnya saja," ujarnya.

Ada pun Imam Syafi'i, kata Gus Baha ia lebih mencari aman, karena kata fatihah itu disebut Nabi dan tertuju pada satu surat.

Dengan demikian Imam Syafi'i menjadikan fatihah sebagai rukun dalam sholat.

"Nah, imam Syafi'i nyari aman, artinya Nabi menyebut fatihah yang sudah pasti benar itu fatihah, nah yang lainnya itu spekulasi, "

Dalam hal ini Gus Baha lalu memberi kesimpulan bahwa imam Abu Hanifah tidak mewajibkan fatihah dan imam Syafi'i mewajibkan.

"Akhirnya lalu Abu Hanifah tidak mewajibkan fatihah sementara imam Syafi'i mewajibkan fatihah, "

Selain itu, Gus Baha juga menuturkan jika surah Al-fatihah itu sebagian orang pasti sudah hafal jadi itulah kenapa fatihah populer.

"Kamu-kamu berhubung hafalnya fatihah saja kebetulan kalau tabarok kan mahal menghafal lagi, "

Baca Juga: Kalimat Laa Ilaaha Illallah Disebut Gus Baha Bisa Hapus 99 Dosa Besar hingga Masuk Surga

"Jadi kamu fanatik fatihah mikir-mikir wah gonta-ganti malah menghafal tabarok, waqiah malah ribet kan mending pakai yang sudah hapal, "

"Ya akhirnya fatihah populer. Nasibnya bagus fatihah orang tidak bisa apa-apa pun bisa fatihah, "

"Jangan menyalahkan Abu Hanifah, ' Abu Hanifah bagaimana kanjeng Nabi menyebut fatihah kok diganti surat lainnya, "

"Nah iya fatihah itu apa ? Quran, "

"Jadi  kesimpulannya semua itu ada ilmunya,  " pungkas Gus Baha.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah