5 Tips Agar Pekerjaan Menjadi Berkah Menurut Mbah Moen, Salah Satunya Jangan Sakiti Orang

- 22 Agustus 2021, 07:34 WIB
Mbah Moen bagikan 5 tips agar berkah dalam pekerjaan
Mbah Moen bagikan 5 tips agar berkah dalam pekerjaan /Mantrasukabumi/

MANTRA SUKABUMI - Ulama kharismatik asal Rembang almarhum KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen membagikan 5 tips agar pekerjaan menjadi berkah.

Menurut Mbah Moen, salah satu tips agar pekerjaan menjadi berkah adalah tidak menyakiti orang lain demi pekerjaan.

Dilansir mantrasukabumi.com dari akun Instagram @gusbahagram yang diunggah pada 5 Agustus 2021, berikut 5 tips agar pekerjaan menjadi berkah menurut Mbah Moen.

Baca Juga: Mbah Moen Jelaskan 2 Bencana Ini Sebagai Tanda Datangnya Kiamat, Salah Satunya Gempa Bumi

Baca Juga: 7 Tanda Kiamat Menurut Mbah Moen, 5 Kini Sudah Terjadi, Salah Satunya Onta Tidak Terpakai

‎ﻗﺎﻝ اﻟﻔﻘﻴﻪ ﺭﺣﻤﻪ اﻟﻠﻪ: ﻣﻦ ﺃﺭاﺩ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﺴﺒﻪ ﻃﻴﺒﺎ، ﻓﻌﻠﻴﻪ ﺃﻥ ﻳﺤﻔﻆ ﺧﻤﺴﺔ ﺃﺷﻴﺎء.

‎ﺃﻭﻟﻬﺎ: ﺃﻥ ﻻ ﻳﺆﺧﺮ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﻓﺮاﺋﺾ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻷﺟﻞ اﻟﻜﺴﺐ، ﻭﻻ ﻳﺪﺧﻞ اﻟﻨﻘﺺ ﻓﻴﻬﺎ.

‎ﻭاﻟﺜﺎﻧﻲ: ﺃﻥ ﻻ ﻳﺆﺫﻱ ﺃﺣﺪا ﻣﻦ ﺧﻠﻖ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻷﻛﻞ اﻟﻜﺴﺐ.

‎ﻭاﻟﺜﺎﻟﺚ: ﺃﻥ ﻳﻘﺼﺪ ﺑﻜﺴﺒﻪ اﺳﺘﻌﻔﺎﻓﺎ ﻟﻨﻔﺴﻪ، ﻭﻋﻴﺎﻟﻪ، ﻭﻻ ﻳﻘﺼﺪ ﺑﻪ اﻟﺠﻤﻊ ﻭاﻟﻜﺜﺮﺓ.

‎ﻭاﻟﺮاﺑﻊ: ﺃﻥ ﻻ ﻳﺠﻬﺪ ﻧﻔﺴﻪ ﻓﻲ اﻟﻜﺴﺐ ﺟﺪا.

‎ﻭاﻟﺨﺎﻣﺲ: ﺃﻥ ﻻ ﻳﺮﻯ ﺭﺯﻗﻪ ﻣﻦ اﻟﻜﺴﺐ، ﻭﻳﺮﻯ اﻟﺮﺯﻕ ﻣﻦ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭاﻟﻜﺴﺐ ﺳﺒﺒﺎ

Al Faqih berkata: "Siapa saja berharap pekerjaannya menjadi lebih baik (barokah), maka jagalah 5 (lima) perkara:

1. Jangan mengakhirkan (menelantarkan) atau mengurangi kewajiban (sholat, zakat dll.) karena lebih mementingkan pekerjaan.

Berdasarkan sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam:

" بين الرجل وبين الشرك و الكفر ترك الصلاة " رواه الإمام مسلم في صحيحه

“Antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” HR. Imam Muslim di shohehnya.

Dan sabda Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam dalam hadits lain:

" العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر " رواه الإمام أحمد ، وأهل السنن الأربع بإسناد صحيح

“Perjanjian diantara kami dan mereka adalah shalat, siapa yang meninggalkannya maka dia telah kafir. HR. Imam Shalat Ahmad dan Ahlus sunan empat dengan sanad shoheh.

Baca Juga: Gus Baha Sebut Nabi Marah Besar: Tidak Ada Orang yang Segarang Nabi Muhammad Jika Hal Ini Dilakukan

2. Jangan menyakiti orang lain demi pekerjaan.

Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Al Ahzab ayat 58 tentang menyakiti orang lain yang artinya:

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata”.

3. Bertujuan menjaga diri dan keluarganya dari meminta-minta. Jangan bertujuan mengumpulkan dan memperbanyak harta.

Islam melarang menimbun harta karena dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, yang berakibat terjadinya kerugian. 

Allah SWT berfirman, "... Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.” (QS al-Hasyr 7).

Sementara terkait meminta-minta, terdapat kisah dari sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Qabishah bin Mukhariq Al Hilal yang pernah dalam keadaan tidak mampu lagi untuk menunaikan nafkahnya karena beratnya beban hidup.

Rasulullah SAW lantas memberinya tiga syarat, sebagaimana dalam sabdanya yakni:

"Hai Qabishah, sesungguhnya meminta-minta itu tidak boleh, kecuali bagi salah satu dari tiga golongan. Pertama, orang yang memikul beban tanggungan yang berat di luar kemampuannya. Maka, dia boleh meminta-minta sampai sekadar cukup, lalu berhenti. Kedua, orang yang tertimpa musibah yang menghabiskan seluruh hartanya. Maka, dia boleh meminta sampai dia mendapatkan sekadar kebutuhan hidupnya. Ketiga, orang yang tertimpa kemiskinan sehingga tiga orang yang sehat pikirannya dari kaumnya menganggapnya benar-benar sangat miskin. Maka, dia boleh meminta sampai dia mendapatkan sekadar kebutuhan hidupnya. Sedangkan selain dari ketiga golongan tersebut hai Qabishah maka meminta-minta itu haram, hasilnya bila dimakan juga haram." (HR Muslim)

Baca Juga: Mbah Moen Sebut 4 Bencana Ini Akan Terjadi di Dunia, Salah Satunya Petir Dari Langit

4. Jangan memforsir diri dalam pekerjaan.

Islam mengajarkan untuk bekerja secara profesional dan tidak memforsir diri dalam pekerjaan.

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai jika seseorang melakukan suatu pekerjaan maka dilakukannya secara Itqan (profesional)” (HR. Thabrani).

5. Jangan menyakini rizki datangnya dari pekerjaan. Tapi yakinlah bahwa rizki dari Alloh, sedangkan pekerjaan hanya sebagai perantara".

Sebagaimana dalam Alquran, Allah SWT berfirman yang artinya, “Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah diantara yang kamu sekutukan dengan Allah itu dapat berbuat demikian? Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutuan.” (QS. Ar-Rum: 40)

Perbaiki niat dan jangan menghalalkan segala cara demi pekerjaan.***

Editor: Andriana

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah