Habib Luthfi bin Yahya: Setinggi Apapun Ilmu Kamu Jika Tidak Melakukan Hal Ini Tak Akan Hidup Berkah

- 23 Agustus 2021, 08:10 WIB
Habib Luthfi bin Yahya: Setinggi Apapun Ilmu Kamu Jika  Tidak Melakukan Hal Ini Tak Akan Hidup Berkah../
Habib Luthfi bin Yahya: Setinggi Apapun Ilmu Kamu Jika Tidak Melakukan Hal Ini Tak Akan Hidup Berkah../ /Instagram/@habibluthfibinyahya

MANTRA SUKABUMI - Habib Luthfi bin Yahya dalam kajian ceramanya pernah membahas tentang cara menggapai hidup berkah.

Habib Luthfi katakan setidaknya ada dua hal yang perlu diketahui untuk mendapatkan hidup berkah.

Bahkan Habib Luthfi bin Yahya sampaikan setinggi apapun ilmu seseorang jangan harap akan hidup berkah jika tak melakukan dua hal tersebut.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Seperti dilihat mantrasukabumi.com dari unggahan video di kanal YouTube Media Dakwah Online pada 23 Agustus 2021, berikut 2 hal yang disampaikan Habib Luthfi bin Yahya tersebut:

1. Hormat kepada orang tua

Disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW bahwa menghormati dan berbakti orang tua lebih penting daripada jihad.

Dari sisi hukum Islam, berbakti kepada kedua orang tua hukumnya fardhu 'ain yang berarti mengikat atau berlaku bagi setiap orang tanpa terkecuali.

Sedangkan jihad di jalan Allah, menurut jumhur ulama, hukumnya fardhu kifayah.

Hal ini juga disampaikan oleh Habib Luthfi bahwa syarat untuk mendapatkan keberkahan hidup dan ilmu yang manfaat itu hormat kepada orang tua.

"Alim ilmunya setinggi langit, mau pintar seperti apa, tapi sama orang tua ‘hah’ (duhaka), jangan diharap ilmunya manfaat, (karena) kuncinya di situ", ucap Habib Luthfi.

Baca Juga: 2 Kunci Hidup Sukses dan Berkah dari Habib Luthfi bin Yahya, Simak dan Amalkan

2. Hormat kepada guru

Kini banyak orang berilmu, namun banyak pula yang kurang memberi manfaat hidupnya, baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.

Itu karena ilmunya kurang barokah. Karenanya, seorang murid atau santri mesti mengutamakan serta merawat keberkahan ilmu.

Salah satu upaya untuk mendapatkan keberkahan ilmu, tambahnya, adalah dengan menghormati guru (kiai) yang menjadi perantara aliran ilmu Allah

Dan hal penting ini pun pernah disampaikan oleh habib Luthfi.

Dia menjelaskan peran penting dan jasa seorang guru yang mengajari kita membaca alquran.

"Yang (kiai) kampung itu hebat perjuangannya, mulai mengajar dari orang awam: A lam mati dijabar Al, kha’ mim mati dijabar kham, dal apes du, “alhamdu”. Ucap Habib Luthfi.

Habib Luthfi sangat menyayangkan bagi seorang murid yang sudah hafal beberapa fan ilmu namun merek lupa kepada kiyai yang mengajarinya.

Lha terkadang kita belajar sama beliau sampai khatam Al-Qur’an atau Juz ‘Amma, sampai mengerti kitab Safinah hingga mengerti tentang shalat, wudhu, arkanul wudhu, mubthilatul wudhu.

Setelah itu, belajar di pesantren jauh, pulang hafal Imriti, Ibnu Aqil, Jurumiyyah, hafal di luar kepala. Terkadang juga lancar hafalan Al-Qur’annya.

Ketika pulang ke kampungnya, apakah ingat mereka (kiai kampung) yang mengajarkan alif ba ta sehingga kamu hafal Al-Qur’an yang atas jasa kiai itu? Apakah terus ziarah (kiai yang sudah meninggal)? Lupa..!!

Ketika diingatkan umpamanya, “Le, kamu kenal tidak sama kiai itu? Kan di tempatmu ada kiai itu masya Allah”.

Baca Juga: Habib Luthfi bin Yahya Ijazahkan Amalan Doa Pelancar Rezeki dan Berkah, Baca 3 Kali, 100 Kali dan 70 Kali

Anak itu menjawab, “Oh ya, saya tahu kenal kiai itu, itu bekas guru saya”.

Ternyata (dianggap) “bekas”!!

Jadi, (menurut anak itu) ada “bekas kiai” dan “bekas guru”. Hebat akhlaknya!! Gitu kok ingin bermanfaat ilmunya..!!

Tidak sekarang, tidak dahulu, “guruku yo tetap guruku”, walau sudah menjadi insinyur dan sebagainya, guru SD tidak ada bekas guru SD, itu guruku zaman aku sekolah di SD.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah