Termasuk Zalim, Gus Baha Sentil Orang yang Beribadah Hanya Karena Surga dan Neraka

- 24 Agustus 2021, 10:30 WIB
Gus Baha
Gus Baha /Gus Baha'/@nasihat_gusbaha

MANTRA SUKABUMI - Jangan sampai ibadah yang kita lakukan tidak mendapatkan apa-apa. Gus Baha katakan jangan jadi zalim karena beribadah seperti ini.

Gus Baha dalam sebuah pengajian sentil orang yang beribadah hanya karena ingin masuk surga dan takut neraka.

Padahal menurut Gus Baha beribadah yang baik itu adalah yang ikhlas tidak berharap balasan.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Meskipun Gus Baha katakan, Allah telah siapkan surga dan negara sebagai ganjaran bagi hambanya.

Seperti dilihat mantrasukabumi.com dalam video yang unggah kanal Youtube Santri Gayeng, Gus Baha menjelaskan bahwa Allah memang menjanjikan ganjaran surga bagi hamba yang bertakwa kepada-Nya, begitupun siksa neraka bagi hamba yang bermaksiat atas-Nya.

Akan tetapi jangan disangka bahwa ditempatkannya seorang hamba di surga itu karena amalnya saja.

Sebab, Gus Baha jelaskan rahmat Allah lah yang sebenarnya lebih berperan menentukan kamu masuk surga atau neraka.

Dengan begitu, surga dan neraka adalah ciptaan Allah yang disiapkan sebagai ganjaran bagi hamba-hamba-Nya.

Lalu, bagaimana jika ada seorang hamba beribadah kepada Allah hanya untuk mendapatkan surga dan/atau takut terhadap neraka?

Gus Baha dengan jelas, mengingatkan para santri supaya belajar ikhlas dalam menyembah Allah Swt.

Hal ini juga didukung oleh pernyataan Ibn Hazm yang menyatakan bahwa beliau merasa malu jika menyembah Allah layaknya seorang budak ataupun pekerja.
Gus Baha jelaskan pernyataan tersebut diabadikan juga oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumiddin.

إِنِّى لَأَسْتَحْيِي أَنْ أَعْبُدَهُ لِلثَّوَابِ وَالْعِقَابِ، فَأَكُوْن كَالْعَبْدِ السّوْءِ إِنْ لَمْ يَخَفْ لَمْ يَعْمَلْ وَكَالْأَجِيْرِ السّوْءِ إِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَعْمَلْ

“Sesungguhnya aku malu kala menyembah-Nya hanya karena pahala dan siksa. Sehingga aku layaknya budak yang buruk, yang jika tidak karena rasa takut maka ia tidak bekerja, dan layaknya pekerja yang buruk, yang jika tidak diberikan bayaran maka ia tidak bekerja.”

Kemudian Gus Baha memberikan penjelasan tentang ikhlas beribadah kepada Allah.

Gus Baha mengungkapkan bahwa ikhlas dalam beribadah adalah beribadah hanya karena Allah SWT.

Artinya, kata Gus Baha baik Allah menjanjikan ganjaran surga ataupun tidak, maka seseorang tetap menjalankan ibadah, karena ibadah adalah perintah Allah Swt.

Meskipun Gus Baha ungkapkan hati manusia terkadang tidak ikhlas dalam beribadah kepada Allah dan belum ikhlas dalam menyatakan kebenaran, tetapi ilmu manusia pemberian Allah akan senantiasa ikhlas dalam menyatakan kebenaran.

Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Tentang Masuk Surga itu Gampang, yang Susah itu Pengakuan Atas Status Hamba

Gus Baha juga mencontohkan ketika seorang hamba mengatakan bahwa kertas putih itu putih, juga menyatakan bahwa kertas hitam itu hitam, tanpa diberi upah pun ia akan tetap mengatakan sesuai fakta yang nampak.

Lantas Gus Baha katakan mengapa perlu menunggu diberikan surga untuk mengakui bahwa Allah adalah Tuhan yang berhak disembah oleh seluruh alam?

Padahal sudah jelas Allah sebagai Tuhan itu merupakan fakta yang tak dapat diingkari.

Gus Baha juga menyebutkan firman Allah dalam kitab Zabur yang sangat masyhur dan sering kali dikutip ulama untuk mengingatkan supaya ikhlas dalam beribadah Allah Swt.

مَن أَظلَمُ مِمَّن عَبَدَنِي لِجَنَّةٍ أَو نَارٍ، لَوْ لَمْ أَخْلُقْ جَنَّةً وَلاَ نَارًا أَمَا كُنْتُ أَهْلاً أَنْ أُطَاعَ أُعْبَد؟

“Orang yang zalim dari orang-orang yang menyembahku ialah seorang yang menyembah-Ku hanya karena (berharap) surga dan (takut) neraka. Sekiranya Aku tak menciptakan surga dan neraka, bukankah Aku tetap layak sebagai Dzat yang ditaati dan disembah?”

Jadi, Gus Baha katakan sudah selayaknya jika seorang hamba itu lebih takut Allah, ketimbang takut neraka-Nya.

Karena Allah ciptakanneraka dan surga hanya sebagai media, sedangkan tujuannya ialah menggapai rida Allah SWT.

Gus Baha menambahkan juga kutipan para ahli tafsir yang menyatakan bahwa ayat Al-Qur’an yang mengimbau untuk takut pada neraka (fattaqunnar) yaitu untuk posisi orang biasa, sedangkan untuk orang khusus adalah imbauan untuk takut kepada Allah (fattaqullah).***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah