Mbah Moen lantas merincikan ketujuh tanda kiamat tersebut baik yang sudah terjadi maupun yang belum.
"Ketika sudah ada matahari tidak bersinar, sudah atau belum? Belum,"
"Sebelum itu matahari hilang, bintang-bintang berjatuhan, sudah atau belum? Belum,"
"Sebelumnya ada kejadian, gunungnya dipindah-pindah berjalan, sekarang sudah apa belum? Sudah," imbuhnya.
Wong suyyirot, sayyaroh itu motor, gunungnya dinaikan mobil, mulai, bukan mulai tapi sudah ramai, Indonesia ini yang banyak mobil angkutan atau truk? Truk.
Salah satu ciri gunung pindah adalah banyaknya kendaraan truk yang kini banyak mengangkut batu, semen, pupuk, yang semuanya berasal dari gunung.
"Jadi gunungnya dinaikan mobil, sudah apa belum ini? Sudah. Tinggal nanti menunggu ada gunung keluyuran, sudah apa belum? Belum," ungkapnya.
Mbah Moen juga menjelaskan 3 hal itu jika menurut ahli ilmu agama adalah tanda-tanda kiamat yang sudah ditunggu-tunggu yang artinya itu berarti sudah dekat.
"Lantas tanda-tanda yang paling besar, matahari tidak bersinar, bintang jatuh, gunung berjalan, meskipun sudah, tapi berjalannya baru dinaikan mobil,"