MANTRA SUKABUMI - Ulama ahli tafsir Indonesia KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan tirakat yang paling berat.
Menurut Gus Baha, para wali memiliki cara tersendiri untuk mendekat kepada Allah SWT, salah satunya dengan tirakat.
Tirakat sendiri dilakukan sebagai upaya yang dilakukan seseorang untuk mendekatkan diri pada Allah sehingga dia mencapai derajat wali Allah.
Baca Juga: Makna Kedutan Mata yang Perlu Kamu Ketahui Menurut Primbon Jawa, Salah Satunya Hati Terluka
"Tirakat yang paling berat itu tidak bermaksiat. Zaman dulu itu ada wali mulamatiyah, zaman sebelum Imam Asy Sya'rani," ujar Gus Baha dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun Instagram @ngajikuofficial pada Minggu, 29 Agustus 2021.
Menurut Gus Baha, tirakat yang dijalani Mulamatiyah cukup melaksanakan shalat yang fardhu saja.
"Sementara sholat-sholat sunnah tidak dikerjakan, pokoknya yang penting tidak melakukan maksiat," lanjutnya.
Gus Baha melanjutkan, dengan amalan itu ternyata juga bisa jadi wali. Itu dilakukan karena ia hidup di komunitas pekerja.
"Jadi yang didakwahkan adalah syariat 'tholabul halal fardhun ala kulli muslimin', yang penting orang-orang itu bekerja mencari rizki yang halal," beber Gus Baha.
Namun sekarang tutur Gus Baha, yang terjadi malah kebalikan. Koruptor membangun masjid, bisnis gelap tapi hobi umroh.
Artis yang rizkinya dari mengumbar ketelanjangan atau aurat namun hobi umroh, dan lain sebagainya.
"Tholabul halal (yang wajib) tidak diperhatikan tapi yang sunnah malah dikejar," kata Gus Baha.
"Wis mbuh gak karuan. Wallahu a'lam. Mugo-mugo disepuro Gusti Pengeran," pungkasnya.
Penjelasan Gus Baha tersebut selaras dengan sabda Nabi Muhammad SAW terkait pahala orang yang meninggalkan maksiat.
“Barangsiapa yang meninggalkan kehinaan maksiat menuju kemuliaan taat, maka Allah akan membuatnya kaya tanpa harta, mengokohkannya tanpa tentara, dan membuatnya berjaya tanpa massa pendukung".***