Namun dengan demikian, Gus Baha tetap menyampaikan bahwa salaman itu termasuk sunnah Nabi.
"Meski begitu saya setuju karena gimanapun salaman itu termasuk sunnah Nabi", ucapnya
"Tapi itu yang tidak ujub", tegas Gus Baha.
"Maka kiyai yang bersalaman dianggap tidak mempunyai rasa ujub",
Oleh karena hal inilah menjadi alasan Gus Baha terkadang dia bersalaman, kadang pula tidak.
"Akhirnya saya mengambil tengah-tengah, kadang salaman kadang tidak", ujarnya.
"Saya memilih tengah-tengah itu sudah saya pikir. Makanya itu jadi madzhab saya", tegasnya.
Alasan itu dengan berdalih kaidah fikih:
الخروج من الخلاف مستحب
Keluar dari perbedaan pendapat itu adalah sunnah.