Gus Baha: Andaikan jika Saya Gunakan Standar Ideal, Maka Saya akan Mudah Kecewa

- 1 September 2021, 09:27 WIB
Gus Baha: Andaikan jika Saya Gunakan Standar Ideal, Maka Saya akan Mudah Kecewa
Gus Baha: Andaikan jika Saya Gunakan Standar Ideal, Maka Saya akan Mudah Kecewa /Mantrasukabumi/ngaji.gus.baha •

MANTRA SUKABUMI - Keinginan yang ideal menyebabkan ketidak bahagiaan hidup, Gus Baha menceritakan jika dirinya menggunakan standar kehidupan yang ideal.

Gus Baha menjelaskan yang menjadi penyebab tidak bahagia adalah standar yang ideal.

Sehingga dalam menjalani kehidupan dengan standar yang ideal menjadi penyebab tidak bahagia. Gus Baha mencontohkan semisal ada keinginan tidak sesuai akan mudah kecewa.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Maka imam yang mengarang pada kitab Hikam memberikan resep bahagia.

"Imam yang ngarang kitab Hikam itu punya resep supaya kamu seneng terus," kata Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun instagram @ngaji.gus.baha pada Rabu, 1 September 2021.

Dalam kitab Hikam menjelaskan usahakan sedikit sekali yang bikin kamu seneng, maka akan sedikit sekali yang bikin kamu susah.

"Liyakilla ma tafrahu bihi yakilla ma tahzanu bihi,"

Syair yang dibacakan oleh Gus Baha itu yang menjadi coret Gus Baha mengenai imam yang mengarang pada kitab Hikam memberikan resep bahagia.

"Usahakan sedikit sekali yang bikin kamu seneng, maka akan seidikit sekali yang bikin kamu susah," jelas Gus Baha.

Resep Bahagia dari Ulama Ahli Tafsir, Gus Baha: Liyakilla Ma Tafrahu Bihi, Yakilla Ma Tahzanu Bihi
Resep Bahagia dari Ulama Ahli Tafsir, Gus Baha: Liyakilla Ma Tafrahu Bihi, Yakilla Ma Tahzanu Bihi ngajigusbaha •

Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan sebab yang menjadi tidak bahagia adalah keinginan yang ideal.

Keinginan yang ideal ini kemudian menyebabkan ketidak bahagiaan itu muncul dalam diri kita.

"Karena maunya dia ideal maka mudah kecewa jika tidak terjadi," ungkap Gus Baha.

Gus Baha mencontohkan kehidupan sederhananya dengan standar minimalis, serta keinginannya pun tidak begitu ideal.

Hal ini kemudian menjadi dasar Gus Baha selalu bahagia menjalani kehidupan.

"Kalau saya tidak, pokoknya pulang dari jogja istri saya masih hidup, islam, kalau sholat masih menghadap kiblat. Ya sudah gitu saja pakai standar-standar yang minimalis saja," tegas Gus Baha.

"Andaikan saya pakai satandar maksimal maka akan mudah kecewa," tambahnya.

Gus Baha memberikan contoh kehidupan Rasulullah SAW yang sangat sederhana. Seperti yang dicontohkannya adalah saat Rasul menanyakan sarapan pada Aisyah dan ternyata tidak ada maka Rasul berpuasa.

Baca Juga: Sebab Tidak Bahagia adalah Keinginan yang Ideal, Gus Baha: Pakai Standar yang Minimalis Saja

"Rasulullah SAW juga begitu, misalnya pagi-pagi Nabi tanya "Ya Aisyah apa ada sarapan?"

"Tidak ada ya Rasulullah SAW, ya sudah saya puasa,"

Dalam penutup tausyiahnya Gus Baha menjadikan contoh pada setiap kehidupan Nabi. Berbeda sekali dengan kehidupan kita, jika pagi-pagi tidak dibuatkan kopi ngomel.

"Kalau kamu pagi-pagi gak dibuatkan kopi sudah ngomel, ngakunya ikut sunnah Rasul tapi tidak pernah mendekatinya." tandasnya.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah