"Jadi, selama niatnya itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama, maka insya allah itu menjadi apa yang dinamai wasilah (cara untuk meraih apa yang kita harapkan".
Jadi Tidak mengapa menggabungkan banyak niat saat bersedekah. Keutamaan Allah itu luas.
Allah menganjurkan kepada hambaNya untuk mendapatkan keutamaannya dan bersegera menggapai karomahnya.
Allah Azza wa Jalla berfirman terkait dengan Nabi Nuh alaihissalam:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا * يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا * وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (سورة نوح: 10-12)
“Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirim hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. Nuh: 10-12)
Ibnu Katsir rahimahullah berkomentar: “Yakni kalau anda semua bertaubat kepada Allah, beristighfar dan menaati-Nya, maka anda akan mendapatkan rizki yang banyak, diturunkan barokah hujan dari langit, ditumbuhkan barokah di bumi, ditumbuhkan bagi kamu tumbuh-tumbuhan, dikeluarkan (susu) untuk kamu serta ditambah harta dan keturunan.
Yakni (Allah) berikan kepada anda harta dan anak-anak. Menjadikan kebun-kebun anda dengan berbagai macam buah-buahan dan dialiri disela-selanya sungai yang mengalir airnya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/233).***