"Tapi tetap ingin semuanya hormat, semuanya sayang. Makanya kan aneh", sambungnya.
"Makanya kata Nabi, kalau begitu jangan melebihkan satu anak dengan lainnya",
"Makanya Nabi tidak suka kalau ada anak dipilih-pilah (kasih sayang)".
Nah, untuk itu maka hati-hati untuk orang tua yang suka membanding-bandingkan anak-anaknya, membandingkan baik dengan saudara sendiri, maupun dengan anak orang lain.
Baca Juga: Dari Dulu Katanya Kiamat Sudah Dekat, tapi Kok Belum Terjadi? Begini Jawaban Gus Baha
Jika anak sering dibanding-bandingkan, ia bisa menjadi pribadi yang ragu-ragu. Sebaliknya, anak yang jadi bahan pembanding akan selalu merasa dirinya sempurna hingga sering salah arah.
Tak akan muncul persaingan persaingan tidak sehat diantara anak, apabila sering dibandingkan-bandingkan.
Akibatnya, bisa jadi anak yang dibandingkan akan terus mencari cara untuk melawan lawan bandingnya.
Jika hal ini terjadi di rumah, tentunya akan merusak tatanan lingkungan keluarga, termasuk anak dan hubungan persaudaraan jika orang tua tak mencermati persaingan yang menyakitkan ini dan membiarkannya terus berlarut.
Lebih dari bila dibandingkan dengan tak pernah mendapat kesempatan untuk mengungkapkan kekecewaan dan pengalamannya, tidak mungkin ia akan melakukan agresivitas dengan merusak atau merusak saudaranya yang dianggap pesaingnya.